50 Jepang🍓

2.8K 252 3
                                    



Jaemren dan nohyuck sampai di bandara Jepang. Mereka berempat sama-sama berangkat dengan pesawat pribadi jaemin. Lalu merekapun langsung melihat papan nama mereka karena mereka juga memutuskan menginap satu hotel yang sama.

Beberapa menit kemudian, keempatnya sampai di hotel dan jaemrenpun masuk kedalam kamar hotelnya sedangkan nohyuck masuk kedalam kamar mereka masing-masing.

Di kamar jaemren.

Renjun langsung membuka jendela yang menampilkan pemandangan Jepang yang cukup indah. Sedangkan jaemin tersenyum melihat istrinya itu. Lalu diapun meletakkan kopernya ke sudut dan diapun mendekat pada istrinya itu lalu memeluknya dari belakang sembari mengelus perut yang sudah mulai membuncit sedikit itu.

"Kau suka sayang?" Ucap jaemin.

"Hmm, aku sangat suka Hyung. Pemandangan nya juga sangat indah." Ucap renjun tersenyum.

"Kau lebih indah dari pemandangan itu sayang." Ucap jaemin membuat renjun merona dan itu membuatnya tersenyum karena renjun gampang merasa malu.

Cup.

Renjun melihat kearah kanannya karena jaemin mengecup pipinya itu.

Cup.

Jaemin mengecup bibir istrinya itu hingga membuat renjun merona dan melihat kearah pemandangan indah itu saja.

"Kau benar-benar sangat menggemaskan sayang." Ucap jaemin dan renjun hanya diam saja sembari menikmati elusan jaemin pada perutnya.


















At. Geduang acara.

Malam sudah menjelang dan taro melihat dirinya pada pantulan cermin didalam ruangan tunggunya sembari mengelus perutnya.

"Maafkan Mama sayang. Mama melakukan ini agar kau tak perlu malu dan menderita karena memiliki ayah yang brengsek." Monolog taro disaat bersamaan pintu ruangan terbuka dan taro langsung tersenyum kearah sang ibu juga calon mertuanya.

"Wah kau sangat manis sekali taro." Ucap nyonya matumashi.

"Makasih bi—"

"Mama, mulai sekarang harus panggil Mama." Ucap nyonya matumashi.

"Hmm." Angguk taro sembari tersenyum.

"Kau gugup nak?" Ucap nyonya osaki.

"Sedikit ma." Ucap taro pada ibunya itu.

"Tak masalah, perasaan ini sangat biasa dan kau akan mengingat perasaan ini selamanya." Ucap nyonya osaki.

"Hmm." Angguk taro.

Sementara itu Shohei sedang berada di luar ruangan sembari menyapa kolega orangtuanya dan orangtua shotaro saat ini begitu pula dengan ayahnya dan ayah taro. Disaat bersamaan jaemren dan nohyuck datang, Shohei sangat mengenal jaemin, karena dia tau kalau jaemin adalah kakak sulungnya sungchan.

"Selamat atas pernikahan anak kalian pimpinan." Ucap jaemin mengalami keduanya.

"Makasih Presdir Na. Juga nyonya Na. Selamat atas kehamilannya." Ucap tuan osaki dan matumashi.

"Makasih " Ucap renjun tersenyum senang.

"Selamat pimpinan, saya anak sematawayang pimpinan lee." Ucap Haechan tersenyum.

"Aaa ne. Kau datang juga asisten Lee?" Ucap tuan matumashi.

"Ne pimpinan." Ucap jeno.

"Dia tunangan saya pimpinan." Ucap Haechan memeluk manja lengan jeno sedangkan jeno hanya tersenyum sembari mengelus kepala Haechan.

"Selamat kalau begitu, jangan lupa undang kami nanti." Ucap tuan osaki.

"Pasti pimpinan." Ucap jeno tersenyum begitu pula dengan Haechan.

"Yasudah, silahkan duduk." Ucap tuan matumasih dan keempatnya langsung duduk di satu meja yang sama. Shohei terus melihat kearah meja itu. Bahkan dia bisa melihat bagaimana jaemin menatap istrinya dan hanya istrinya. Dia merasa perbedaan antara sungchan dan jaemin benar-benar seperti langit dan bumi.

Beberapa menit kemudian, Kun datang bersama dengan Yangyang. Karena memang Kun di undang dan Yangyang menggantikan ayah dan ibunya.

"Selamat tuan matumashi, tuan osaki." Ucap kun tersenyum.

"Terimakasih Presdir Qian." Ucap keduanya.

"Selamat tuan." Ucao Yangyang.

"Siapa ya?" Ucap keduanya sedangkan Shohei hanya berwajah datar.

"Tunangan saya tuan. Kami akan menikah sebulan lagi dan juga dia adalah anak dari Liu Taeil dan Liu Doyoung."

"Aaaa. Dimana pimpinan dan nyonya Liu?"

"Ayah dan bunda ada keperluan lain makanya tak bisa datang tuan."

"Aaa baiklah. Silahkan duduk kalau begitu." Ucqp kedua pimpinan itu lalu kunyang pun berjalan dan melihat salah satu meja yang habya berisi jaemren juga nohyuck. Lalu keduanya mendekat.

Renjun langsung menggenggam erat tangan jaemin karena dia merasa tak nyaman setiap kali bertemu dengan Kun.

"Boleh kami bergabung renjun?" Ucap Yangyang.

"Hmm." Angguk renjun lalu kunyang pun duduk bersama dan Kun duduk tepat disebelah renjun membuat renjun semakin merasa tak nyaman. Renjun lantas langsung berdiri dan duduk dipangkuan jaemin sembari menghadap pada suaminya dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher suaminya itu.

"Nana Hyung hikss..." Bisik renjun sembari menangis pelan.

"Tak apa sayang. Hyung disini hmm." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit itu. Sedangkan Haechan hanya menggelengkan kepalanya karena melihat renjun yang sangat manja sejak hamil itu. Dan dia cukup memaklumi saja sedangkan untuk Yangyang, dia hanya menatap datar Yangyang yang sangat licik itu.

Setengah jam kemudian, acara pemberkatan pun dimulai dan Shohei berjalan dengan wajah datar dan visual yang tak main-main itu dan setelahnya terlihat taro yang berjalan dengan sang ayah untuk mendekat pada calon suaminya itu.

"Jaga dengan baik anakku Shohei. Karena aku percayakan dia padamu."

"Pasti otusan." Ucap Shohei lalu diapun langsung menggenggam tangan taro begitu pula dengan taro lalu mereka saling bertatapan.

"Silahkan mengucapkan janji pernikahan."

"Saya matumashi Shohei mengambil engkau osaki Shotaro sebagai istri saya, yang akan selalu ada dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, dan saling mencintai seumur hidup."

"Saya osaki Shotaro mengambil engkau matumashi Shohei sebagai suami saya, yang akan selalu ada dalam suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin, dan saling mencintai seumur hidup."

"Kalian sudah sah sebagai suami-istri."

Prok...

Prok...

Prok...

"Silahkan pasangkan cincin ke pasangan." Lalu Shohei memasangkan cincin itu ke jari manis shotaro begitu pula sebaliknya.

"Silahkan cium pengantin mu." Shohei langsung mendekat pada taro lalu sedikit menunduk untuk mencium kening taro sedangkan taro menutup matanya dengan airmata yang keluar begitu saja.

"Kau sudah melakukan hal yang benar shotaro." Batinnya.





























_________________Tbc_________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang