66🍓

2.9K 254 8
                                    

Sungchan langsung mengantarkan Seungmin kedalam kamar renjun setelah mengetahui letaknya dari Doyoung yang juga cemas pada keponakan suaminya itu. Tapi dia bahkan gak bisa berdiri saking lemasnya.

Tok...tok...tok...

"Hyung, ini aku. Dokter sudah datang."

Ceklek.

"Ayo cepat.' datar jaemin lalu Seungmin langsung masuk dan sungchan langsung kembali ke bawah karena dia malas berhadapan dengan hyungnya itu.

Didalam kamar renjun.

Seungmin mengecek kondisi renjun juga kehamilannya dengan sangat telaten. bahkan dia memasangkan infus karena renjun membutuhkannya saat ini, juga menyuntikkan obat lainnya ke infus itu.

"Apa keadaan istri saya sangat berbahaya? Apa perlu ke rumah sakit?" Ucap jaemin sangat cemas

"Tidak tuan Na, nyonya hanya perlu istirahat dan obat tadi hanya beberapa vitamin yang baik untuk nyonya dan mereka berdua. Saya sarankan nyonya untuk tak banyak pikiran juga jangan sampai terlalu sering menangis." Ucap Seungmin.

"Baiklah." Ucap jaemin datar.

"Saya turut berduka tuan Na." Dan jaemin hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Saya sarankan nyonya tak ikut ke makam tuan, biarkan nyonya istirahat, setelah nyonya cukup pulih tuan bisa membawa nyonya ke makam."

"Hmm." Angguk jaemin lalu diapun mendekat pada renjun yang masih belum sadar dan mengelus kepalanya juga menggenggam tangan istrinya yang bebas dari infus itu.

"Saya permisi tuan." Ucap Seungmin lalu diapun membungkuk dan pergi.

Di lantai bawah.

Seungmin pun ikut memberikan penghormatan pada taeil dia juga sedikit kaget karena mengetahui pasiennya yang saat itu meminta aborsi adalah anak dari keluarga itu.

"Dokter?" Seungmin lantas melihat kearah taeyong.

"Apa menantu saya baik-baik saja? Bagaimana dengan kandungannya?"

"Nyonya renjun baik-baik saja nyonya. Dia hanya perlu istirahat dan tak banyak pikiran karena itu bisa berbahaya bagi kandungannya dan dia bisa merasakan kram seketika."

"Aaa baiklah, terimakasih." Ucap Taeyong.

"Ne saya permisi nyonya " Ucap Seungmin lalu diapun membungkuk dan keluar. Di dekat pintu diapun tak sengaja bertabrakan bahu dengan seseorang yang membuatnya langsung membungkuk lalu pergi sedangkan yang ditabrak terdiam seketika sampai sang teman merangkulnya.

"Kenapa kau diam saja? Ayo kita masuk." Tapi pria itu hanya diam saja.

"Apa yang kau lihat?" Ucap yang merangkul lalu diapun langsung melihat kearah yang dilihat temannya itu.

"Dia cantik dan manis." Membuat sang pria yang menatap itu langsung menatap tajam temannya dan pergi setelah melepaskan rangkulan temannya itu. Membuat temannya menggelengkan kepala karena sadar kalau temannya itu jatuh cinta pada pandangan pertama, hingga membuatnya terkekeh.




At. Makam.

Proses pemakaman taeil telah selesai, Doyoung lantas berjongkok di sebelah makam suaminya itu dan memegang batu nisannya.

"Hyung, aku akan mencoba menerima semuanya. Kau harus selalu menjagaku dan Yangyang dari atas sana, jaga juga renjun. Dia sangat terpukul karena kepergianmu. Tolong katakan pada yuta Hyung juga winwin untuk menjaga kami juga." Ucap Doyoung yang masih meneteskan airmata.

Yangyang lantas mendekat dan diapun mengelus batu nisan ayahnya itu dengan airmata yang juga keluar dari matanya sejak tadi.

"Ayah kau benar, Kun bukan orang yang baik. Dia bahkan membunuh ayah, maafkan aku karena tak mendengarkan ayah dan juga bunda, tapi aku tak akan meminta maaf untuk yang satu ini, karena aku akan mengambil jaemin Hyung yang seharusnya menjadi milikku. Aku pasti akan bahagia dengannya. Aku akan melakukan berbagai cara walaupun itu artinya aku harus membunuh renjun. Aku akan melakukannya." Batin yangyang.

Taeyong mendekat dan membawa Doyoung berdiri untuk membantunya sedangkan Kun juga membantu Yangyang walaupun dia tau Yangyang tak ingin tapi dia sangat yakin Yangyang tak mau semua orang tau apa yang terjadi pada rumah tangga mereka.

Jaehyun mendekat dan diapun langsung mengelus batu nisan itu.

"Hyung, aku janji padamu, aku akan membuat perusahaanmu tetap tegak. Kau harus tenang diatas sana. Aku akan menjaga istri dan anakmu." Batin jaehyun.






At. Mansion utama Liu.

Jaemin masih menunggu renjun sadar dan diapun merasakan tangan renjun yang berada di genggamannya lalu diapun melihat renjun tersadar seketika.

"Sayang?"

"Hyung? Aku dimana?"

"Di kamarmu sayang. Kau tadi pingsan, lihat kau jadi harus di infus." Ucap jaemin dan renjunpun melihat tangannya.

"Hyung? Bagaimana dengan shusu?"

"Shusu sudah selesai di makam kan."

"Aku ingin kesana Hyung." Ucap renjun duduk dan akan mencabut infusnya tapi Jaemin langsung menahannya dan memeluk istrinya itu.

"Sayang jangan ya, aku tak mau kau kenapa-napa? Ingat jagoan kita sayang? Kau tak mau kan mereka kenapa-napa?" Renjun langsung menangis dan jaemin yang menenangkannya karena dia tau bagaimana sedih dan merasakan kehilangan nya istrinya itu.

Jeno dan haechan datang ke mansion itu lalu merekapun langsung bertanya pada salah satu maid mengenai keberadaan renjun. Sedangkan Johnny menyapa tamu itu di mansion itu, dan ten yang mengontrol keadaan mansion itu. Jeno juga membiarkan Haechan pergi setelah tau dimana renjun, dia juga ikut menyambut tamu yang melayat itu.

Tok...tok...tok...

"Renjun? Ini aku Haechan." Renjun lantas melonggarkan pelukannya pada jaemin dan menatap jaemin.

"Hyung akan buka pintu dulu hmm?" Ucap jaemin sembari menghapus airmata renjun dan diapun mepaskan pelukannya.

Ceklek.

"Hyung? Dimana renjun?"

"Didalam, Hyung titip ya." Ucap jaemin dan Haechan menganggukkan kepalanya lalu jaeminpun keluar dan haechanpun masuk lalu menutup pintu.

"Injunie?" Ucap Haechan lalu mendekat dan memeluk sahabatnya yang tak baik-baik saja itu.

"Haechan hiksss.... Shusu meninggalkanku hikss...."

"Gwanchana renjun, kau tak sendirian. Kau masih punya aku, jaemin Hyung, mommy tae, Daddy jae, mommy dan daddyku, juga Doy yima. Jangan sedih lagi sayang, ini takdir." Ucap Haechan mengelus punggung sempit renjun dan Renjun yang hanya menumpahkan semuanya pada sahabat sejak kecil itu.

































_________________Tbc_________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang