20🍓

8K 560 7
                                    

Sungchan masih berada didalam kamarnya. Jujur dia sangat kalut sekali saat ini apalagi kejadian tadi malam bersama dengan taro benar-benar menghantui pikirannya. Dia benar-benar tidak bisa tenang. Dia sangat takut kalau sampai taro hamil dan mendatanginya untuk sebuah pertanggung jawaban. Dia tidak mau menikah dan memiliki anak secepat ini. Sungguh dia sangat tidak mau hal itu. Lalu diapun mengambil ponselnya dan mendeal salah satu nomor sahabatnya.

"Temui aku di cafe xxx sekarang juga."

"...."

"Pokonya sekarang juga. Aku tunggu." Lalu sungchan pun mematikan ponselnya dan segera mengambil kunci mobilnya lalu pergi.

Saat berada dilantai satu mansion itu, diapun bertemu dengan jaeyong yang baru saja pulang ntah darimana.

"Kau mau kemana sungchan?"

"Aku harus mengurus beberapa berkas untuk kuliahku. Shohei dan eunseok memberitahu barusan." Bohong sungchan.

"Baiklah."

"Hati-hati menggunakan mobil itu." Ucap jaehyun karena ini pertama kali dia membiarkan sungchan membawa mobil.

"Hmm. Aku pergi dulu mom, dad." Ucap sungchan lalu diapun pergi. Sedangkan jaeyong langsung masuk dan duduk diruang tengah dengan perasaan yang sangat lega sekali.

"Aku sangat lega karena ini semua jae. Kurasa ini permainan takdir, karena sejak awal jaemin adalah milik injunie." Ucap taeyong.

"Kau benar. Takdir mereka terikat dengan sangat kuat. Sekarang kita hanya perlu menjaga nya saat ini. Tidak boleh sampai dia kenapa-napa." Ucap jaehyun.

"Hmm. Aku juga sangat bersyukur karena anak taeil hyung dan Doyoung benar-benar meninggalkan pernikahan itu kemarin. Jika tidak, kita pasti akan merasa sangat bersalah sampai mati karena tidak menepati janji kita pada yuta dan winwin."

"Hmm. Sekarang mereka berdua pasti sangat bahagia diatas sana. Dan kita juga akan bahagia. Begitu pula dengan jaemin dan renjun."

"Hmm."














At. Cafe xxx

Sungchan masuk dan melihat kedua sahabatnya yang telah menunggu di salah satu meja. Dan diapun mendekat.

"Hanya kalian berdua?" Ucap sungchan yang langsung duduk.

"Tentu saja. Guan Lin belum datang. Tapi, apa kau juga menyuruhnya kemari?" Ucap salah satunya.

"Hmm. Tentu saja." Ucap sungchan menganggukkan kepalanya.

"Mungkin sebentar lagi dia sampai. Kita tunggu saja." Ucap yang satunya.

"Shohei benar. Kita tunggu saja dia." Ucap yang menjawab pertanyaan sungchan diawal.  Song eunseok.

"Dia benar-benar selalu saja terlambat." Kesal sungchan.

"Aku datang kemarin saat acara pernikahan hyungmu itu. Selamat untuk itu." Ucap Shohei atau Matsushima Shohei.

"Aku juga sama. Kakak iparmu sangat cantik untuk ukuran pria." Ucap eunseok.

"Diamlah aku sedang tidak ingin membahas tentang Na Jaemin." Ketus sungchan dan keduanya hanya mengangguk tanda mengerti.

"Memangnya kau ada masalah apa? Aku yakin jika seperti ini pasti ada yang salah." Ucap Shohei.

"Aku melakukan kesalahan. Aku meniduri seorang pria."

"Benarkah?!" Kaget keduanya. Dan sungchan hanya mengangguk.

"Siapa pria itu?" Ucap eunseok.

"Osaki Shotaro. Orang yang kusukai. Kalian tau kan? Aku tidak sengaja melakukannya karena kami berdua sama-sama mabuk berat dan tidak ingat apa yang terjadi. Dan yang pasti kami benar-benar sudah melakukannya. Aku takut kalau sampai dia hamil." Ucap sungchan frustasi. Shohei mendadak diam mendengar semua itu sedangkan eunseok hanya menatap kaget sahabatnya itu.

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang