Renjun masih sesegukan di pelukan jaemin yang saat ini keduanya telah berpindah kekamar.
"Sudah ya sayang, Nana Hyung tak mau kau dan jagoan kita kenapa-napa sayang." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit istrinya itu.
"Hyung hiksss... Jangan tinggalkan aku hiksss..." Ucap renjun di sela-sela tangisnya.
"Tidak sayang, Hyung tak akan pergi kemanapun. Kalau sampai Hyung pergi, kau bisa membunuh Hyung dengan tanganmu sendiri. Jadi, berhenti menangis ya sayang." Ucap jaemin mengecupi kepalanya.
"Hyung hiksss..." Ucap renjun semakin memeluk erat jaemin sedangkan jaemin terus menenangkan kesayangannya itu dan mengecupi kepala istrinya itu.
Hingga beberapa menit kemudian, jaeminpun mendengar suara dengkuran halus dari sang istri hingga dia melonggarkan pelukannya pada istrinya itu dan diapun menghapus airmata yang tersisa di pipi chubbynya itu.
"Sebenarnya apa yang terjadi sayang? Kenapa tiba-tiba kau jadi menangis seperti ini? Kau membuatku sangat cemas sekali." Ucap jaemin lalu diapun mengelus perut buncit istrinya itu.
"Sayang, jagoan papa. Jangan membuat Mama kesulitan ya." Ucap jaemin kembali. Lalu diapun memeluk renjun dan ikut masuk ke alam mimpinya.
____________________
Keesokan harinya terlihat Taeyong yang tengah menyiapkan sarapan dengan bibi, lalu diapun melihat sungchan yang turun lebih dulu.
"Tumben kau sudah bangun sungchan apalagi ini hari libur." Ucap taeyong.
"Aku akan menjemput winter nanti dan mengantarkannya ke tempat kerja mom." Ucap sungchan lalu diapun duduk dengan wajah datarnya itu.
"Sungchan." Sang empu hanya menatap ibunya itu.
"Apa kau berniat menikah muda dan dalam waktu dekat?"
"Kenapa mommy bertanya?"
"Karena mommy sangat yakin kalau winter adalah wanita yang baik dan mommy tak ingin kehilangan calon menantu sepertinya "
"Aku belum memikirkannya mom." Ucap sungchan.
"Kalau begitu, kau pikirkan dan enjoy saja dengan hubungan kalian dulu." Ucap taeyong dan sungchan hanya menganggukkan kepalanya. Disaat bersamaan jaehyun yang turun dari lantai dua lalu diapun menuju meja makan.
"Sayang, jaemin mengatakan tak ikut sarapan dengan renjun, karena renjun masih sangat rewel sekali."
"Aaa, bibi nanti antarkan sarapan ke kamar jaemin ya., Ucap taeyong pada bibi itu.
"Ne nyonya " Ucap sang bibi itu.
Di kamar jaemren.
Jaemin kembali menenangkan renjun yang menangis lagi bahkan setelah bangun tidur sembari memeluknya dengan sangat erat. Jaemin benar-benar sangat bingung juga dia cemas kalau nantinya terjadinya sesuatu pada istri dan calon anak mereka itu.
"Injunie coba lihat Nana Hyung dan ceritakan apa yang terjadi sampai injunie begini sayang, Hyung tak mau injunie lelah dan calon anak kita kenapa-napa." Ucap jaemin, renjun lantas melonggarkan pelukannya pada jaemin dan menatapnya dengan mata sembabnya juga hidung yang memerah.
"Yangyang " jaemin benar-benar mengeraskan rahangnya dan dia benar-benar akan membuat perhitungan pada Yangyang karena sudah membuat istrinya seperti ini.
"Yangyang meminta posisinya kembali Hyung hiksss... Aku tau seharusnya Yangyang menikahi Hyung hiksss... Tapi aku tak mau Hyung meninggalkanku hiksss..."
"Hei, dengarkan Hyung sayang (menghapus airmata renjun) Hyung sejak awal adalah milikmu. Kau ingat kalau kita lebih dulu di jodohin dan kita lebih dulu saling mengenal. Lalu terpisah. Posisi saat ini adalah posisi milikmu sayang, bukan milik Yangyang. Jadi, Hyung tak akan meninggalkanmu begitu juga kau. Karena sejak awal posisi ini hanya milik injunie." Ucap jaemin dan renjun yang mengangguk lalu diapun menatap suaminya itu.
"Jangan tinggalkan injunie Hyung." Ucapnya.
"Tidak akan sayang." Ucap jaemin tersenyum lalu diapun mengecup bibir renjun dan tersenyum. Renjun langsung kembali memeluk jaemin yang senang hati di balas oleh sang empu dengan senang hati.
Di lantai bawah.
Taeyong sedang menonton seorang diri sedangkan jaehyun sedang siap-siap karena ada kolega yang mengajaknya main golf bersama.
Disaat sedang asyik menonton taeyong melihat kedatangan jeno dan Haechan lalu Haechan langsung memeluk lengannya manja.
"Mommy." Manjanya sedangkan jeno hanya tersenyum.
"Kalian datang kenapa tak mengatakan apapun pada mommy?" Ucap taeyong pada anak angkatnya jeno, lalu melihat Haechan.
"Sengaja mom." Ucap jeno tersenyum.
"Mommy renjun mana?" Ucap Haechan.
"Masih berada didalam kamarnya, kau Taulah dia sudah mengeluh berat karena kandungannya. Makanya dia malas turun cepat-cepat. Lagian mulai hari ini mereka akan menepati kamar di bawah sampai renjun melahirkan agar renjun tak lelah bolak-balik menaiki tangga." Ucap taeyong.
"Aaa, lalu Daddy dimana mom?"
"Sedang siap-siap karena ada salah satu kolega yang mengajak main golf bersama." Ucap taeyong
"Aaa."
"Ayo kalian duduk dulu." Ucap taeyong lalu keduanya duduk bersama taeyong yang tadi sempat berdiri.
Tak lama setelah itu, merekapun melihat jaemren yang turun bahkan renjun memeluk manja lengan jaemin membuat taeyong gemas pada menantunya itu walaupun bisa melihat mata sembab menantunya itu.
"Haechan?" Senang Renjun lalu diapun berpelukan dengan Haechan walaupun sedikit susah karena perut renjun yang buncit itu.
"Bagaimana keadaanmu injunie?"
"Sangat baik." Senang Renjun sedangkan jaemin hanya menatap istrinya itu setelah dia duduk lebih dulu.
"Bagaimana dengan mereka?" Ucap Haechan mengelus perut buncit renjun itu.
"Mereka baik." Ucap renjun tersenyum.
"Ayo duduk, aku takut kau kelelahan." Ucap Haechan, renjun lantas mengangguk dan diapun duduk di pangkuan jaemin sedangkan Haechan yang melihatnya menjadi iri lalu diapun berpindah duduk menjadi dipangkuan jeno juga membuat taeyong bingung.
"Haechan kenapa ikut-ikutan dengan injunie juga?" Ucap taeyong bingung.
"Hanya ingin mom." Ucap Haechan ketus dan taeyong cukup kaget dengan perubahan sikap Haechan.
"Ada apa ini?" Ucap taeyong.
"Sebenarnya kami mau memberikan kabar baik pada mommy, Daddy, jaemin dan renjun."
"Berita apa jen?" Datar jaemin sembari mengelus perut renjun.
"Haechan sedang mengandung." Ucap jeno dan taeyong langsung tersenyum. Disaat yang sama dengan jaehyun mendekat.
"Oh kalian datang ternyata."
"Iya jae, mereka membawa berita baik."
"Berita apa?"
"Haechan tengah mengandung." Ucap taeyong senang.
"Baguslah. Selamat jeno, Haechan." Ucap jaehyun tersenyum.
"Makasih dad." Ucap nohyuck bersamaan.
"Selamat jeno, Haechan." Ucap taeyong.
"Makasih mom." Ucap nohyuck bersamaan.
"Selamat jeno, Haechan." Ucap jaemin.
"Makasih jaemin/hyung." Ucap nohyuck.
"Selamat jeno Hyung, Haechan." Ucap renjun dan Haechan menganggukkan kepalanya sembari tersenyum.
"Makasih renjun." Ucap jeno.
__________________Tbc________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]
Fanfiction[Sudah Terbit!!!] {Chapter masih lengkap} Open PO tanggal 01 Februari-07 Februari 2024 di Hifumi Publisher Status cerita: End! Start: 28 Mei 2022 End: 26 Juni 2023 menceritakan Huang Renjun yang harus menikah dengan sang tuan muda, Na Jaemin. ceo mu...