70🍓

2.8K 279 12
                                    

Taeyong mengupaskan buah untuk renjun karena kata Seungmin renjun akan cepat pulih jika banyak makan buah.

"Apa kau sudah memberikan nama pada kedua jagoan itu?"

"Apa Nana Hyung belum memberitahu mommy?" Bingung renjun. dan taeyong menggelengkan kepalanya.

"Namanya memang sudah ada mom, tapi aku tak tau siapa Abang dan adeknya."

"Abangnya adalah yang sebelah kanan dan adeknya yang sebelah kiri. Abangnya mirip dengan jaemin saat kecil dan adeknya kata Doyoung mirip denganmu saat kecil." Ucap taeyong.

"Abangnya namanya Na Eun Seok mom. Kalau adeknya Na Chenle."

"Nama mereka sangat indah sayang. Mommy sangat yakin kalau keduanya akan sangat sehat. Mereka pasti akan bertahan karena ibu mereka sangat kuat "

"Hmm, aku juga yakin soal itu mom." Ucap renjun.

Ceklek.

Taeyong dan renjun melihat kearah pintu ruangan yang terbuka dan menampilkan Doyoung yang tersenyum dan juga bersyukur karena renjun sudah sadar dan Yangyang yang menahan rasa kesalnya.

"Akhirnya kau sadar renjun. Kau membuat yima dan semuanya takut."

"Mianhe yima." Ucap renjun dan Doyoung hanya tersenyum lalu mengecup keningnya.

"Sial. Dia benar-benar sadar, bahkan bayinya terlihat bertahan hidup." Batin yangyang menatap kesal kedua bayi yang ada di inkubator itu.

"Bayinya sangat menggemaskan bukan  Yangyang?" Ucap Doyoung dan Yangyang lalu tersenyum kecil.

"Bunda benar, sangat menggemaskan. Sampai rasanya aku sangat kesal dan ingin membunuh keduanya bahkan ibunya juga." Lanjut Yangyang dalam batinnya.

"Dimana jaemin?" Ucap Doyoung.

"Dia ada urusan sebentar doy." Ucap taeyong.

"Aaa."

Disaat bersamaan nohyuck pun datang dan Haechan langsung memeluk renjun sembari menangis. Renjun sedikit kaget tapi dia mengerti karena Haechan pasti merasa sangat bersalah lalu diapun mengelus punggung sahabatnya itu.

"Haechan jangan menangis lagi, sekarang injunie sudah baik-baik saja." Ucap renjun.

"Tetap saja hiksss... Aku merasa bersalah hiksss... Kalau saja aku tetap menahan mu kemarin hikss..."

"Gwanchana, sudah jangan menangis. Aku tak mau calon baby Lee didalam perutmu ikut sedih." Ucap renjun dan Doyoung sedikit kaget karena ternyata sahabat dari keponakan suaminya itu sedang mengandung. Jeno lantas mendekat pada Haechan yang berada di pelukan renjun dan mengelus kepala istrinya itu.

*Sayang, sudah ya. Renjunkan sudah mengatakan baik-baik saja." Ucap jeno dan haechanpun melonggarkan pelukannya pada renjun. Renjun lantas menghapus airmatanya.

"Sudah jangan menangis lagi."

"Tidak ada yang sakit kan injunie?"

"Tidak, maaf membuatku cemas dan takut." Ucap renjun dan Haechan hanya menggelengkan kepalanya.

"Mom? Dimana jaemin?"

"Jaemin ada urusan dan tengah pergi sebentar " Ucap taeyong.

"Daddy?"

"Daddy sedang melihat data perusahaan Liu di mansion. Mungkin setelah makan siang akan kemari. Lagian tadi mommy kemari karena jaemin meminta tolong menemani renjun."

"Mommy naik mobil sendiri?"

"Bersama supir."

"Kenapa tidak dengan sungchan saja?'

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang