Jaemin dan renjun masih berada di acara pernikahan kolega dari jaemin itu, dan mereka sedang menikmati makanan mereka.
"Kau suka dengan makanannya injunie?" Ucap jaemin sembari menatap istri mungilnya itu penuh cinta.
"Hmm. Ini lezat Hyung." Ucap renjun sembari mengangguk dan melanjutkan makannya. Jaemin pun tersenyum karena renjun makan layaknya bayi. Diapun langsung menghapus sisa makanan yang ada di sekitar bibir istri mungilnya itu.
"Apa aku makan seperti anak kecil Hyung?" Ucap renjun sedikit kaget dengan tindakan jaemin, bahkan kamera wartawan juga menyorot kearah mereka, karena siapa juga yang tak tau dengan jaemin, sang pengusaha muda sukses yang menikah, dan sangat romantis pada istri mungilnya itu.
"Tidak, kau sangat menggemaskan." Dan renjun hanya merona mendengar perkataan suaminya itu, jaemin yang melihat hal itu hanya tersenyum. Bahkan keduanya tak menyadari kedua pengantin yang mendekat pada mereka.
"Wah, aku merasa ini bukan pernikahan kita sayang." Jaemin sontak menatap kolega sekaligus temannya itu dengan datar sedangkan renjun hanya tersenyum canggung.
"Kau tak akan mengucapkan selamat padaku Na Jaemin?"
"Baiklah, selamat. Puas?" Ucap jaemin datar. Dan soobin hanya menggelengkan kepalanya lalu menatap renjun.
"Oh hai, kau istrinya Jaemin bukan? Kenalin aku Choi soobin, teman dekatnya." Ucap soobin mengulurkan tangannya pada renjun dan jaemin langsung menerima uluran tangan itu membuat soobin tertawa karena sifat posesif teman dekatnya itu.
"Dia istriku Na Renjun." Ucap jaemin datar.
"Aaa, baiklah. Istriku Choi beomgyu." Ucap soobin setelah melepaskan salaman yang seharusnya bersama istri cantik teman dekatnya itu.
"Aku sudah tau." Datar jaemin. Sedangkan renjun hanya diam saja lagian dia juga bingung akan bicara apa.
"Apa kau akan lama disini?"
"Hmm, kami akan berbulan madu disini." Datar jaemin.
"Aaa, baguslah. Akan lebih menyenangkan kalau kita lomba mengenai siapa yang lebih cepat memiliki anak bukan jaem?"
"Aku tak berminat, lagian aku tak ingin memakan istriku." Datar jaemin sembari merangkul renjun sedangkan renjun sudah merona karena pembicaraan itu. Dan masih teringat malam panasnya dengan sang suami, walaupun sudah dua hari berlalu. Tapi, tetap saja. Itu sangat membuatnya malu.
Setelah beberapa menit, akhirnya jaemin dan renjun pulang ke mansion mereka dan terlihat renjun tertidur dengan nyenyak diatas tempat tidur mereka, sementara jaemin sudah meminta izin pada renjun untuk mengerjakan pekerjaannya yang memang sengaja datang untuk melihat masalah yang ada di perusahaan Sidney ini.
Pukul 03:00 waktu Sidney, jaemin baru selesai dan diapun masuk kedalam kamarnya dan ikut masuk kedalam selimut juga melihat wajah cantik istrinya itu lalu memeluk pinggang ramping renjun.
"Semoga mimpi indah sayang." Lalu diapun menyusul istrinya itu kedalam mimpi.
Mentari bersinar di langit Sidney, renjun yang merasa terganggu membuka matanya secara perlahan dan diapun melihat suaminya yang tertidur dengan sangat nyenyak bahkan gurat lelah nampak diwajahnya.
"Hyung sepertinya sangat lelah, kalau begitu aku akan membuatkan sarapan saja. Aku mandi dulu saja." Monolog renjun lalu diapun melepaskan pelukan jaemin secara perlahan dan segera membersihkan tubuhnya.
Setelah beberapa menit, terlihat renjun yang asyik dengan bahan masakannya tanpa mau di bantu oleh maid karena dia ingin membuat makanan khusus untuk suaminya itu. Dan tanpa disadari olehnya, jaemin melihat semua itu dan memeluk renjun dari belakang dalam keadaan belum mandi sama sekali.
"Hyung!" Kagetnya.
"Mianhe. Habisnya Hyung mencarimu tapi tak ada." Ucap jaemin merengek.
"Hyung terlihat sangat nyenyak dan juga terlihat lelah jadi aku tak tega membangunkan Hyung."
"Lalu kenapa kau yang memasak sayang? Kau tak lelah? Kenapa tak biarkan maid saja?"
"Aku ingin membuatkan makanan spesial untuk Hyung, jadi aku tak butuh bantuan maid sama sekali." Ucap renjun sembari fokus lagi pada masakannya.
"Baiklah, Hyung pasti akan menikmatinya dengan senang hati." Ucap jaemin yang masih memeluk renjun bahkan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher renjun untuk menghirup aroma khas yang hanya dimiliki oleh istrinya itu.
"Hyung, kau bisa tunggu di meja makan. Aku tak bisa bergerak bebas jika begini."
"Tidak mau, hyung hanya mau seperti ini. Bahkan menempel padamu, karena Hyung ingin honeymoon kita ini benar-benar dijalani dengan hal-hal romantis."
"Terserah Hyung saja." Ketus renjun dan jaemin cukup kaget karena renjun berubah mood dalam sekejap lalu diapun mengangkat kepalanya dan menatap renjun dari samping.
"Kau marah sayang?"
"Tidak." Ketusnya.
"Kau iya."
"Tidak." Jaemin lantas mematikan kompor dan diapun membalik tubuh istri mungilnya itu dengan mudah.
"Kenapa sayang? Apa hyung sudah keterlaluan?"
"Hmm. Sudah sana duduk. Kalau Hyung tak mau menuruti perkataan ku, aku akan mendiami Hyung sampai honeymoon ini selesai." Ketus renjun dan jaeminpun langsung mengikuti perintah renjun dari pada dia harus didiami oleh renjun. Karena dia tak akan sanggup sama sekali, memang sangat buchin sekali.
_________________Tbc_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]
Fanfiction[Sudah Terbit!!!] {Chapter masih lengkap} Open PO tanggal 01 Februari-07 Februari 2024 di Hifumi Publisher Status cerita: End! Start: 28 Mei 2022 End: 26 Juni 2023 menceritakan Huang Renjun yang harus menikah dengan sang tuan muda, Na Jaemin. ceo mu...