35🍓

4.1K 308 3
                                    

Renjun sampai di tempat kerjanya dan diapun langsung masuk keruang guru hingga semuanya kaget bahkan Haechan juga kaget.

"Kapan kau kembali njun?"

"Kemarin."

"Dan kau sudah masuk saja sekarang? Apa kau tak lelah?"

"Tidak, aku sangat merindukan sekolah ini."

"Memang Huang Renjun sekali. Lalu? Apa sudah ada tanda-tanda aku akan jadi imo?"

"Haechan." Ucap renjun malu dan Haechan hanya tertawa pelan.

"Aku bercanda. Lalu, kapan kau akan memperkenalkan ku dengan suamimu dengan cara yang baik?"

"Mungkin seminggu lagi. Masalahnya jaemin Hyung sedang ada di Amsterdam."

"Kalian tak pulang bersama?"

"Tidak Haechan, karena ada masalah pada perusahaan jaemin Hyung yang ada disana."

"Aaa, aku bisa mengerti itu. Lalu, mengenai permintaanku itu bagaimana?" Ucap Haechan penasaran.

"Aku sudah bicara dengan jeno Hyung."

"Lalu?"

"Dia setuju untuk mengenalmu lebih jauh."

"Benarkah?"

"Hmm." Angguk renjun dan Haechan langsung memeluknya dengan perasaan bahagia yang sangat membuncah itu.



At. Na corp.

Jeno masuk kedalam perusahaan itu dan diapun langsung menuju tempat kerjanya.

Ting!

Saat sampai dia melihat Jay dan jake yang menunggu di depan meja kerjanya.

"Ada apa? Kenapa kalian ada disini?"

"Jen, tuan Lee dari JCC corp ingin bertemu kembali."

"Lalu apa masalahnya?"

"Dia ingin bertemu dengan Presdir na."

"Baiklah aku mengerti, dimana dia sekarang? Aku akan bertemu dengannya."

"Di ruangan Presdir Na." Lalu jenopun langsung masuk kedalam ruangan jaemin itu.

Ceklek.

Jeno lantas tersenyum dan diapun membungkuk pada pria yang kira seumur dengan jaehyun atau bahkan lebih tua itu.

"Maaf tuan Lee, membuat Anda menunggu lama."

"Saya ingin bertemu dengan Presdir Na."

"Maaf tuan Lee, Presdir saat ini tengah mengurus sebuah masalah di kantor cabang Amsterdam."

"Kapan dia akan kembali?"

"Saya kurang tau tuan Lee."

"Baiklah, saya akan bertemu dengan pimpinan Na kalau begitu, permisi." Ucap pria itu lalu diapun segera keluar dan jeno hanya menggelengkan kepalanya, karena memang beberapa klien suka seenaknya begitu. Dan disaat bersamaan Jay dan Jake masuk kedalam ruangan itu.

"Apa yang terjadi jeno?"

"Biasalah hanya ingin berbicara dengan Presdir Na."

"Aaa, lalu bagaimana? Kenapa tuan Lee langsung keluar?" Ucap Jake.

"Dia ingin bertemu dengan pimpinan Na."

"Aaa." Angguk keduanya mengerti.

"Sudahlah, ayo kembali bekerja lagi." Ucap jeno dan Jake juga Jay langsung menghela nafas panjangnya itu.

"Pekerjaan benar-benar tak ada habisnya, akan sangat menyenangkan jika aku cepat menikah bukan?" Ucap Jake menggerutu.

"Kau benar, jadi kapan aku akan dapat undangan pernikahanmu?" Ucap jeno sengaja memberikan kode pada Jay untuk masuk kedalam pembicaraan itu.

"Boro-boro undangan calonnya saja belum ada." Ketus Jake.

"Sudah ada kok, bahkan dia menunggumu sampai saat ini. Sangat dekat sekali." Ucap jeno.

"Benarkah? Siapa? Apa itu kau jen?" Ucao jake penasaran.

"Aku akan mulai bekerja." Ucap Jay lalu diapun keluar dari ruangan jaemin begitu saja.

"Apalagi kali ini? Apa terjadi sesuatu padanya? Dia aneh sekali jen." Tapi jeno hanya mengangkat bahunya saja.

"Percuma saja aku berbicara padamu. Bye." Ucap Jake lalu diapun keluar dari ruangan itu.

"Dasar calon pasangan aneh, yang satu tak peka yang satu lagi takut di tolak. Dasar." Monolog jeno lalu mengambil beberapa berkas dan keluar dari ruangan jaemin.


















At. Mansion Liu.

Doyoung sedang duduk diruang tengah bersama dengan taeil yang memang sengaja libur bekerja hari ini untuk menemani istrinya itu

"Hyung, aku di beritahu oleh Taeyong Hyung kalau renjun sudah kembali."

"Aaa, kau ingin mengunjunginya?"

"Hmm, tapi tadi aku tanya pada Taeyong Hyung katanya renjun sudah mulai bekerja."

"Apa jaemin memperbolehkannya begitu saja?"

"Jaemin tidak ikut pulang Hyung, kata Taeyong Hyung jaemin ada masalah sedikit di perusahaan yang ada di Amsterdam dan mungkin akan pulang seminggu lagi."

"Aaa, baiklah kita akan kesana saat sore saja. Bagaimana?"

"Hmm " angguk Doyoung. Dan disaat bersamaan bibi song mendekat bersama Yangyang yang berwajah acuh tak acuh.

"Nyonya, tuan, tuan muda pulang." Ucap bibi song. Doyoung langsung berdiri dari duduknya dan memeluk anak sematawayang nya itu.

"Kau boleh pergi ." Ucap taeil pada bibi song yang langsung pamit ke belakang.

"Bunda sangat mencemaskan mu Yangyang. Bunda tau bunda sama ayah salah, maafkan bunda sama ayah, tolong kembali nak." Ucap Doyoung sembari mempererat pelukannya pada Yangyang.

"Aku hanya berkunjung bunda." Ucap Yangyang lalu melepaskan pelukan Doyoung.

"Apa maksudmu Liu Yangyang?!" Kesal taeil.

"Aku sekarang tinggal dengan kekasihku ayah. Aku akan bersama dengannya."

"Ayah tau ini semua akan terjadi, baik apa mau mu?"

"Aku ingin menikah dengan kekasihku ayah."

"Baiklah, suruh dia melamarmu kemari, maka ayah akan menerimanya dan mari rencanakan pernikahanmu dengannya."

"Ayah serius?"

"Hmm, asalkan kau bahagia." Ucap taeil datar.

"Makasih ayah, bunda " Ucap Yangyang senang dan merasa tak sia-sia karena telah melarikan diri sebelumnya. Karena akhirnya dia akan menikah dengan orang yang dia cintai.






























________________Tbc__________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang