23🍓🔞🔞🔞

12.1K 511 8
                                    


Renjun bingung karena jaemin menariknya ke dalam kamar lalu mendudukkannya di atas tempat tidur.

"Ada apa hyung?" Bingungnya.

"Injunie, Nana Hyung tau ini terlalu tiba-tiba. Tapi, Hyung tidak bisa menahannya lagi. Bisakah Hyung—" Ucap jaemin ragu-ragu.

"Jam segini Hyung?" Ucap renjun bingung pada jaemin karena dia sangat tau apa maksud dari perkataan suaminya itu.

"Hmm." Angguk jaemin sembari menatap renjun dan renjun jelas tau kalau jaemin menatapnya dengan nafsu yang terlihat saat ini.

"Hmm." Angguk renjun walaupun sedikit takut karena ini adalah yang pertama untuknya juga untuk jaemin.

Jaemin yang mendapatkan lampu hijau langsung mencium bibir renjun lembut yang langsung diterima dengan senang hati oleh sang empu, hingga ciuman itu menjadi lebih panas bahkan sekarang jaemin sudah mengukung tubuh mungil istrinya itu.

"Mhhhh..." Desahan pertama renjun keluar begitu saja hingga jaemin merasa sangat senang dan semakin memperdalam ciumannya itu, renjunpun menepuk dada jaemin tanda dia telah kehabisan nafas dan membutuhkan oksigen segera. Jaemin yang mengerti langsung melepaskan ciumannya dan menatap istrinya yang terlihat berantakan dan sangat sexy.

"Cantik." Ucap jaemin sembari membelai wajah istrinya itu. Sedangkan renjun hanya diam saja karena masih mengambil banyak nafas juga wajahnya yang sudah sangat memerah.

Tapi, renjun kembali kaget karena jaemin langsung mencium lehernya bahkan membuat banyak tanda yang akan sangat kontras pada leher putih mulus itu sembari membuka kancing kemeja yang memang digunakan oleh renjun dan menyentuhnya sana sini. Jujur renjun merasakan sangat aneh tapi juga nikmat atas kelakuan suaminya itu.

"Mhhh....hyunghhhh....."

Jaemin tersenyum lalu diapun semakin menurunkan ciumannya hingga tiba di niple istrinya yang tampak menegang lalu mengecup niple itu bergantian dan melihat renjun yang menahan desahannya sampai menggigit bibirnya.

"Jangan ditahan sayang. Keluarkan saja. Aku suka suara desahan mu." Ucap jaemin. Renjun hanya menggelengkan kepalanya saja.  Jaemin tersenyum lalu diapun langsung menghisap niple menegang itu membuat renjun semakin bergerak gelisah.

"Hyunghhhh....apahhhh....yanghhhhh....kauhhhbh....lakukahjhjh...."

"Mhhhh.....ahhhhh....."

Renjun benar-benar tidak berhenti mendesah dan dia semakin bergerak gelisah hingga mengangkat pinggulnya dan membuat penisnya yang masih berbalut celana bersentuhan dengan penis jaemin. Hingga jaemin ikut melengguh.

Permainan terus berlanjut sampai ntah berapa kali jaemin mengeluarkan benihnya pada renjun dan jaemin batu berhenti ketika sadar renjun telah jatuh tertidur karena sangat kelelahan. Tanpa keduanya ketahui kalau taeyong dan jaehyun mendengar pasusu itu dibalik pintu.

"Jae. Anakmu membuat menantuku lelah sepertinya." Kesal taeyong.

"Sudah biarkan saja. Kita biarkan saja mereka berdua istirahat. Akan lebih baik jika kita segera mendapatkan cucu bukan? Ayo kita kekamar, sepertinya aku juga butuh kau.' Ucap jaehyun.

"Aku tidak akan melayanimu." Ucap taeyong lalu diapun pergi lebih dulu diikuti oleh jaehyun yang merengek mengejar taeyong.

Sedangkan sungchan sedang menatap dirinya di cermin, dia benar-benar sangat takut kalau sampai dia membuat kesalahan fatal dimana dia meninggalkan benihnya pada taro. Dia tidak ingin menikah diusia semuda ini. Dia masih ingin bersenang-senang.

"Ayo Na Sungchan! Kau harus percaya shotaro tidak akan hamil! Kau tidak akan dituntut sebuah pertanggung jawaban! Kau harus yakin seperti kata Guan Lin." Ucap sungchan pada dirinya sendiri.

"Sudahlah, lebih baik kau mandi sungchan. Ini akan bagus untuk membuatmu lebih tenang." Gumamnya kembali lalu masuk kedalam toilet.





















At. Samsung hospital.

Taro kembali dan diapun masuk kedalam ruang rawat Yangyang, dia melihat Yangyang telah sadar dan mendekat.

"Kapan kau sadar Yangyang?"

"Sudah lama. Kau dari mana?"

"Aku bertemu dengan sepupuku tadi sebentar."

"Tiba-tiba? Bukannya kalian tidak mau saling mengenal?" Curiga Yangyang.

"Dia hanya ingin mengatakan hal penting tadi. Bagaimana perasaanmu sekarang? Apa ada yang sakit?" Ucap taro.

"Tidak."

"Lalu kapan Kun ge akan datang?"

"Sore nanti."

"Kau tidak akan pulang setelah ini Yangyang? Kurasa ayah dan ibumu tidak akan marah sama sekali."

"Ntahlah, aku belum memutuskan sama sekali."

"Aaa begitu."

"Kau kenapa? Kau sangat aneh sekali." Ucap Yangyang menyadari perubahan sahabatnya itu.

"Tidak, aku akan kembali ke Jepang."

"Tiba-tiba?" Kagetnya.

"Hmm, orangtuaku merindukanku Yangyang. Mungkin aku akan berada di Jepang selama sebulan."

"Aaa, kapan kau akan berangkat?"

"Mungkin besok."

"Aaa, baiklah. Maaf aku tidak bisa mengantarkanmu ke bandara."

"Biasanya juga seperti itu bukan? Ya sudah aku sepertinya harus pulang. Apa tidak masalah kau sendiri?"

"Hmm, pergilah " Ucap Yangyang dan taropun langsung pergi sedangkan Yangyang hanya menatap pintu yang kembali tertutup itu. Ntah kenapa setelah proses pengguguran bayinya itu, dia merasa ada yang sangat kosong dan hilang padanya. Membuatnya meneteskan airmata.

"Maafkan Mama sayang. Mama harap kau tidak membenci Mama dan papamu." Gumam Yangyang.










































__________________Tbc________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang