38🍓

3.9K 322 3
                                    

Setelah diperbolehkan pulang dari rumah sakit, jaemrenpun langsung pulang menuju mansion utama keluarga Na. Setelah sampai keduanya langsung duduk dihadapan jaeyong dengan senyum yang mengembang.

"Kalian sedang senang?" Ucap taeyong dan keduanya mengangguk.

"Memang tak salah lagi, kalian sangat senang karena sudah bertemu lagi bukan? Kalian pasti sangat merindukan satu sama lainnya."

"Itu juga salah satunya dad, tapi ada yang lainnya lagi." Ucap jaemin.

"Apa lagi? Ayo dong kalian jangan buat mommy penasaran." Ucap taeyong.

"Jadi begini mom, sebenarnya sebentar lagi kita akan kedatangan anggota keluarga baru." Ucap jaemin dan taeyongpun langsung tersenyum lebar begitu pula dengan jaehyun.

"Jadi? Kami akan punya cucu?" Ucap keduanya lalu jaemrenpun mengangguk.

"Aaa mommy sangat senang Renjun ." Ucap taeyong lalu diapun beranjak dari tempat duduknya untuk memeluk menantunya itu.

"Selamat jaem." Ucap jaehyun.

"Maksih dad." Ucap jaemin tersenyum dan jaehyun sangat bersyukur karena setidaknya jaemin lebih baik setelah menikah dengan renjun.

"Sudah berapa bulan dia disana sayang?" Ucap taeyong sembari mengelus perut renjun yang masih datar itu.

"Dua Minggu mom." Ucap renjun.

"Aaa senangnya, sebentar lagi mommy akan jadi halmonie." Ucap taeyong sangat bahagia.

"Renjun juga senang karena sebentar lagi menjadi seorang ibu."

"Hmm. Selamat untuk kalian." Ucap taeyong.

"Apa kalian sudah memberitahu taeil hyung dan Doyoung Hyung?" Ucap jaehyun.

"Belum daddy, tapi renjun pasti akan segera memberikan kabar gembira ini pada yima dan shusu." Ucap renjun tersenyum.

"Hmm, itu memang harus. Mereka pasti akan sangat senang sekali." Ucap jaehyun. Dan disaat bersamaan ponsel renjun berbunyi hingga taeyong harus melepaskan pelukannya dan renjunpun mengangkat telpon dari Doyoung itu.

"Hallo yima?"

"..."

"Benarkah? Jadi malam ini kekasih Yangyang akan datang melamarnya?"

"..."

"Pasti yima, aku pasti akan datang dengan nana Hyung."

"..."

"Ne yima, bye bye." Lalu panggilan berakhir dan renjun langsung menatap semuanya satu persatu.

"Nana Hyung, nanti malam kita berdua di undang oleh yima ke mansionnya karena kekasih Yangyang akan melamarnya malam ini." Ucap renjun antusias.

"Tapi sayang? Bagaimana kalau kamu nantinya kelelahan? Hyung gak mau baby kenapa-napa."

"Aku tak akan kelelahan Hyung, lagian jika aku merasa sangat lelah aku akan langsung memberitahu hyung dan lagi pula aku tak enak jika tak datang karena mereka adalah keluargaku yang tersisa."

"Hmm, baiklah." Ucap jaemin tersenyum sembari mengelus kepala renjun.

Disaat bersamaan sungchan pulang dan membuat semuanya menatap kearahnya.

"Kau pulang sungchan?"

"Hanya sebentar mom, ada yang ingin aku ambil."

"Apa tak bisa tinggal disini lagi sungchan?" Ucap taeyong.

"Mommy tau alasanku." Ucap sungchan menatap datar jaemin.

"Baiklah, tapi setidaknya ucapkan selamat untuk hyung dan kakak iparmu."

"Untuk apa?"

"Kakak iparmu tengah mengandung."

"Aaa, tapi aku ragu itu anak jaemin Hyung." Datar sungchan membuat jaemin benar-benar marah hingga menarik kerah bajunya.

"Na Sungchan! Jaga kata-kata mu itu!"

"Kenapa hyung? Lagian aku benar kok, bisa saja itu bukan anakmu kan?" Renjun yang mendengarnya meneteskan airmatanya karena itu benar-benar menyakitinya.

"Kau?!" Ucap jaemin akan memukul sungchan tapi tak jadi karena renjun menahan tangannya.

"Sudah Nana Hyung, jangan lakukan itu." Ucap renjun sesegukan dan jaemin langsung melepaskan cengkeramannya pada baju sungchan dan mendorongnya lalu menarik tangan renjun pelan menuju kamar mereka.

Didalam kamar jaemin.

Jaemin langsung memeluk istri mungilnya itu dan menenangkannya.

"Maafkan adikku hmm? Jangan menangis lagi sayang, kau membuatku semakin sakit jika begini."

"Hyung hikss... Hiksss... Kenapa sungchan begitu padaku hiksss.. apa salahku Hyung?" Ucap renjun yang mendadak menjadi sangat sensitif dan jaemin tau hal itu karena sekarang renjun tengah mengandung.

"Tenang sayang. Kau tak salah apapun, itu karena dia membenciku tanpa alasan yang jelas sayang. Jangan menangis lagi hmm? Kasihan baby." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit itu dan mengecupi pucuk kepala renjun sedangkan renjun hanya menganggukkan kepalanya dan berusaha untuk tenang juga menghentikan tangisannya dalam dekapan hangat suaminya itu.





























_________________Tbc_________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang