17🍓

8.9K 663 19
                                    




Disini sekarang Yangyang berada di salah satu ruangan dokter kandungan yang bernama Jeon heejin itu.

"Mari nyonya. Biar saya periksa dulu." Ucap heejin dan Yangyang pun mengikutinya hingga mereka melakukan usg.

"Janin nya sangat baik. Apa kau yakin ingin mengangkat janinnya?"

"Apa sangat berbahaya?"

"Ya, kalau terjadi pendarahan maka kami akan mengangkat rahim milikmu. Apa tidak masalah nyonya?" Ucap heejin dan Yangyang benar-benar kaget dan ingin mengurungkan niatnya tapi teringat kembali perkataan kun padanya pagi ini.

"Kau pilih, janin itu atau hubungan kita."

"Nyonya? Bagaimana? Kau masih bisa berubah pikiran." Ucap heejin.

"Saya akan tetap melakukan pengangkatan janin. Jika memang terjadi pendarahan, saya tidak masalah kehilangan rahim saya." Ucap Yangyang yakin.

"Baik nyonya. Saya akan menyiapkan ruangan untuk Anda istirahat dan menyiapkan keperluan operasi." Ucap heejin.

"Terimakasih." Ucap Yangyang.

"Sama-sama nyonya." Ucap heejin lalu diapun langsung permisi untuk menyiapkan semuanya.


















At. Pemakaman.

Renjun, jaemin, dan jaeyong pun datang ke makam yuwin, renjun lantas berjongkok dan mengelus batu nisan itu.

"Mama. Baba. Injunie datang dengan Nana Hyung, mommy dan daddy." Ucap renjun.

"Hallo baba, Mama. Mianhe karena jaemin baru bisa berkunjung sekarang. Baba dan mama percaya bukan kalau sekarang saya akan menjaga injunie sampai kapanpun." Ucap jaemin. Sedangkan renjun hanya diam saja sembari terus mengelus nisan itu.

"Yuta, winwin, kalian tidak perlu cemas lagi. Kami akan menjaga renjun selamanya. Kami janji renjun tidak akan merasakan kesepian lagi. Kalian harus tenang disana." Ucap taeyong.

"Yuta Hyung, winwin. Tenang saja, kalau sampai anakku menyakiti anak kalian. Aku sendiri yang akan menghajar anakku. Kalian tenang saja. Tetap tenang disana." Ucap jaehyun. Dan renjun mulai menangis bahagia karena berkumpul dengan orang yang memang menyayanginya dan juga orang yang dia cintai. Jaemin langsung saja memeluk istrinya itu.

"Tidak masalah sayang. Sekarang Mama dan baba pasti akan senang disana. Kau tidak sendirian, kau punya Nana Hyung, mommy dan Daddy." Ucap jaemin yang hanya bisa didengar oleh renjun. Renjun hanya mengangguk dan mengeratkan pelukannya pada jaemin.




























At. Na corp.

Jeno, Jake dan Jay terpaksa mengurus perusahaan menggantikan jaemin karena jaemin harus berlibur pasca menikah, jeno benar-benar semakin sibuk saat ini karena berkas yang ditangani jaemin sangat banyak. Bahkan mereka bertiga bekerja diruangan jeno.

"Aku benar-benar kaget karena pasangan pengantin Presdir jaemin berubah kemarin." Ucap Jay.

"Aku juga. Dan lagi, istri Presdir jaemin sekarang adalah orang yang datanya kita cari, Huang Renjun." Ucap Jake.

"Sopan sedikit. Setidaknya sekarang Huang Renjun itu adalah nyonya Na." Ucap jeno datar.

"Aku mengerti. Lagian jeno, kalau boleh jujur dia sangat cantik sekali. Presdir jaemin beruntung mendapatkannya. Walaupun judulnya adalah istri pengganti setidaknya sangat cantik." Ucap Jay.

"Terserah saja. Ingat jangan sampai mencintai istri atasanmu. Kau bisa di bunuh oleh jaemin." Ucap jeno.

"Aku mengerti, lagian aku tidak cukup gila untuk melakukan itu. Aku juga sudah menyukai orang lain. Sayangnya dia tidak peka." Ucap Jay sembari melirik Jake. Jeno jelas tau karena Jay selalu saja berusaha tapi tidak pernah mendapatkan notice dari Jake.

"Benarkah? Siapa yang kau sukai itu? Kenapa aku tidak tau? Apa aku mengenalnya? Atau jeno mengenalnya?" Ucap Jake.

"Tentu saja, jeno mengenalnya dan kau sangat mengenalnya." Ucap Jay ketus.

"Siapa? Choi bomin?" Asal Jake.

"Yang benar saja. Choi bomin itu dominan. Bukan submissive. Lagian aku tidak menyukai sesama dominan. Sorry saja." Ucap Jay kesal.

"Siapa tau saja kan." Ucap Jake mengangkat bahunya tak perduli.

"Kau menyebalkan sekali. Kau sendiri, tidak punya orang yang kau sukai?" Ucap Jay.

"Tidak. Aku tidak ingin seperti itu. Karena itu hanya bulshit saja. Aku masih ingin terus fokus pada pekerjaanku." Ucap Jake sembari membaca berkas-berkas itu. Jeno yang mendengarnya merasakan rasa sakit Jay karena penolakan Jake secara tidak langsung itu.

"Sabar bro. Namanya juga dia tidak peka." Ucap jeno pelan.

"Oh iya jen, kau tidak menyukai seseorang?" Ucap Jake menatap jeno.

"Untuk saat ini tidak. Aku tidak punya waktu karena sangat sibuk dengan pekerjaan milik jaemin." Ucap jeno apa adanya.

"Aaa, kau benar juga. Aku turut bersedih untukmu." Ucap jake.

"Aku tidak butuh. Mungkin hanya jay yang butuh." Goda jeno.

"Benar juga " Ucap Jake tertawa.

"Kalian menyebalkan. Aku akan pergi membeli minuman. Kalian mau?" Ucap Jay yang walaupun sangat kesal tetap saja menawarkan pada mereka.

"Aku seperti biasa saja. Kau kan tau itu." Ucap Jake.

"Aku americano 2 shot. Oke?" Ucap jeno dan Jay hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan kedua orang itu.

"Kau sangat keterlaluan Jake." Ucap jeno.

"Aku? Kenapa?" Bingung Jake.

"Tidak ada. Nanti kau juga akan tau sendiri." Ucap jeno melanjutkan melihat berkas-berkas itu.

"Kau benar-benar aneh." Ucap Jake dan keduanya terlarut dalam pekerjaan mereka.







































________________Tbc__________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang