58🍓

2.5K 245 6
                                    


Renjun saat ini telah berada di ruang tengah mansion utama keluarga Na itu, bahkan dia sedang memakan buah stroberi saat ini dan meletakkan tempatnya diatas perutnya yang buncit itu, bisa dibilang antara perut dan dadanya yang mendadak berisi itu. Mungkin karena dia sedang mengandung dan ASI-nya sudah mulai ada saat ini.  Taeyong yang baru saja kembali dari dapur tersenyum gemas melihat renjun yang sangat menggemaskan itu lalu mendekat dan duduk disebelah sang menantu.

"Kenapa menantu mommy sangat menggemaskan?" Ucap taeyong sembari mengelus kepala renjun.

"Tidak tau." Ucap renjun datar lalu kembali memakan buah stroberinya dan taeyong hanya tersenyum dan tidak tersinggung karena renjun begitu, itu wajar karena calon bayinya. Walaupun sedikit menyebalkan bagi taeyong.

"Dimana jaemin?"

"Nana Hyung sedang berada di ruang kerja katanya ada sesuatu yang harus dia lihat sebentar." Datar renjun kembali dan taeyong hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Apa ada yang kurang dari kamar calon cucu mommy? Kalau ada katakan saja, biar mommy belikan lagi." Ufap taeyong tersenyum membuat renjun menatapnya dan mulai merasa bersalah karena bersikap datar pada mertuanya itu bahkan matanya sudah berkaca-kaca saat ini.

"Kenapa sayang? Ada yang sakit?" Cemas taeyong melihat airmata menantunya yang berlinangan.

"Maafkan injunie mommy hikss..." Ucap renjun mulai menangis bahkan dia melupakan stroberi yang sudah berpindah ke sebelah nya itu.

"Tak masalah sayang, mommy juga tak marah, mommy mengerti kok sayang, jangan minta maaf, jangan menangis lagi." Ucap taeyong menghapus airmata menantunya itu lalu memeluknya walaupun sedikit kesulitan karena perutnya yang buncit itu. Sedangkan renjun hanya menangis karena merasa bersalah.














Di ruangan kerja.

Jaemin melihat salah satu berkas yang dikirimkan oleh jeno dengan sangat teliti.

Drrtt...Drrtt...Drrtt....

"Ada apa Jake?"

"..."

"Kenapa istri dari Qian Kun ingin bertemu dengan saya?"

"...."

"Saya tak bisa. Katakan itu padanya."

"..."

"Apa?! Katakan padanya saya akan segera kesana." Datar jaemin. Lalu diapun langsung memasukkan ponselnya juga keluar dari ruang kerja itu dan pergi ke ruang tengah. Dia bahkan melihat istrinya menangis di pelukan ibunya. Hingga membuatnya cemas seketika.

"Sayang ada apa?" Ucap jaemin cemas.

"Nana Hyung hikss..." Ucap renjun melepaskan pelukan taeyong dan menangis pada jaemin. Jaemin lantas memeluk istrinya itu dan menatap taeyong penuh tanda tanya.

"Biasa, karena mood hamilnya." Ucap taeyong tanpa suara dan jaemin mengerti lalu mengangguk dan mulai menenangkan istrinya itu.

"Tak masalah sayang, sudah jangan menangis lagi nanti kau lelah." Ufap jaemin dan renjun lantas melonggarkan pelukannya pada jaemin.

"Aku hiksss... Merasa bersalah karena telah bersifat datar pada mommy hiksss..." Ucap renjun di sela tangisnya membuat taeyong tersenyum sedangkan jaemin hanya memaklumi saja lalu menghapus airmata yang mengalir dari pipi chubby itu.

"Tidak apa sayang, gwanchana. Itu juga bawaan jagoan kita. Mommy tak marah padamu bukan? Sekarang berhenti menangis oke?" Ucap jaemin.

"Hmm." Angguk renjun sembari menatap jaemin dengan hidung yang sedikit memerah.

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang