57🍓

2.5K 238 5
                                    

Sudah 7 bukan usia kandungan renjun membuatnya jadi malas untuk bergerak bahkan keluar dari dalam kamarnya dan membuat jaemin harus extra menjaganya bahkan dia sudah meminta cuti lebih awal karena tak mau terjadi sesuatu dengan renjunnya sampai sang istri melahirkan. Sekarang renjun tengah duduk ditaman belakang mansion utama keluarga Na itu bersama dengan sang suami.

"Nana Hyung?"

"Kenapa sayang? Apa ada yang sakit? Pinggangmu sakit?"

"Tidak, tapi aku benar-benar merasakan sangat berat sekarang." Ucap renjun mengeluh. Membuat jaemin tersenyum.

"Itu jelas sayang, karena kedua jagoan kita sedang tumbuh di perut kamu." Ucap jaemin sembari mengelus perut buncit itu.

Deg.

Deg.

"Lihat? Mereka menendang."

"Hmm, mereka menendang cukup kuat." Ucap renjun tersenyum.

"Apa sakit saat mereka menendang?" Ucap jaemin.

"Awalnya memang iya, tapi sekarang tidak terlalu " Ucap renjun tersenyum.

"Anak papa jangan membuat Mama lelah ya? Papa gak mau loh Mama sampai sakit juga kamu." Ucap jaemin.

"Iya papa." Ucap renjun menirukan suara anak kecil. Membuat jaemin tersenyum dan mengecupi pipi renjun yang semakin chubby layaknya bakpao itu.















At. Mansion utama Qian.

Yangyang menatap nanar kearah cermin saat tau kalau sang suami ternyata berselingkuh bahkan sering sekali bermain dengan banyak orang. Dia bahkan sudah mencoba merubah suaminya itu, tapi Kun langsung mengatakan akan menggugat cerainya membuatnya hanya diam saja.  Lalu diapun menyentuh perutnya yang sudah ada janin berkembang selama dua bulan di perutnya.

"Maafkan Mama sayang. Seharusnya kau tak mendapatkan ayah yang buruk sepertinya. Seharusnya aku menuruti perkataan ayah dan ibu, jika aku menuruti mereka aku pasti akan sangat bahagia sekali. Seharusnya aku yang bahagia bukan renjun. Arrrrggggg!" Kesal Yangyang lalu memberantakan apa yang ada diatas meja riasnya itu. Lalu diapun menangis sesegukan.

Ceklek.

Yangyang melihat kearah pintu yang menampilkan sang suami yang mendekat padanya.

"Kenapa kau menangis? Bukankah kau seharusnya senang sayang?" Ucap Kun berjongkok lalu memegang dagu istrinya itu.

"Aku bahkan sangat membencimu ge! Sangat! Seharusnya aku menikah dengan na jaemin saja sejak awal bukan denganmu!"  Kun lantas tertawa dan diapun melepaskan pegangannya pada  dagu Yangyang.

"Tapi sayangnya kau sangat bodoh sayang. Lagian kau tak akan bisa mengambil hak yang seharusnya. Kau tak akan bisa berubah menjadi istrinya, karena sekarang dia sangat mencintai istrinya dan akan selalu bersama dengan istrinya. Dia bahkan akan melakukan apapun demi istrinya. Dia tak akan pernah berpaling bagaimanapun caranya kau merayunya. Jadi, kau nikmati saja hidup disini sayang, dan lihat apa yang akan terjadi pada ayah dan ibumu. Mengerti? Bye." Ucap Kun datar lalu diapun langsung pergi begitu saja.

"Dasar brengsek!" Marahnya sembari menangis sejadi-jadinya.























At. Mansion nohyuck.

Jeno dan haechan sedang sarapan bersama dengan senyum bahagia.

"Kenapa sayang? Apa ada hal baik yang aku lupakan hari ini?" Ucao jeno bingung.

"Anio. Apa hyung masih harus lembur nanti malam?"

"Sepertinya begitu, tapi aku akan usahakan pulang cepat kalau memang itu kemauan mu."

"Kalau begitu, nanti tolong pulang agak cepat dan aku ingin Hyung membawakanku sesuatu."

"Apa? Ingin beli sekarang saja?"

"Tidak, aku maunya nanti." Ucap Haechan tersenyum.

"Baiklah, apa yang kau inginkan? Katakan saja."

"Aku ingin eskrim cokelat yang kita beli di tempat biasa."

"Oke, apapun untuk istriku ini. Tapi, jika terjadi sesuatu langsung kasih tau aku mengerti?"

"Hmm." Angguk haechan sembari tersenyum dan itu membuat jeno juga ikut tersenyum.






























































_________________Tbc_________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang