11🍓

8.6K 709 14
                                    

Renjun sekarang tengah kembali duduk di bangku taman kanak-kanak itu, sembari melihat semua muridnya yang sangat gembira bermain bersama. Lalu diapun melihat Haechan duduk disebelahnya sembari membelikan sebotol air.

"Makasih."

"Hmm."

"Ada apa lagi denganmu?" Bingung renjun menatap sahabatnya itu.

"Aku merasa ada yang memata-matai kita njun."

"Itu pasti hanya perasaanmu saja."

"Oh iya, njun kemarin Yangyang meminta tolong apa padamu?" Penasaran Haechan.

"Tidak ada, dia hanya meminta agar aku tidak membuatnya kecewa dan membuat shusu juga yima kecewa. Mengenai dia ingin minta bantuan apa, dia belum mengatakannya sama sekali." Ucap renjun.

"Jangan sampai kau terjebak karenanya njun, aku tidak mau kau sampai terluka." Ucap Haechan.

"Aku mengerti Haechan. Lagian Yangyang tidak mungkin melakukan itu padaku, aku percaya padanya."

"Terserah padamu saja." Ucap Haechan karena dia tidak akan bisa membuat renjun merubah pikiran soal sepupunya itu.




















At. Boutique.

Taeyong masuk bersama dengan Doyoung dan mulai melihat-lihat tuxedo untuk pernikahan jaemin dan Yangyang. Mereka bahkan langsung dilayani oleh pemilik boutique itu.

"Bagaimana Doy? Kau ingin yang mana?"

"Aku sebenarnya bingung soal ini Hyung, aku tidak pernah bisa memutuskan hal yang benar. Bagaimana kalau mengundang keponakanku?" Ucap Doyoung.

"Dia lagi. Ntah kenapa aku selalu saja merasa bersalah jika melihat wajahnya. Dia sangat mirip dengan yuta dan winwin. Aku juga merasa sangat terikat padanya. Apa aku sebegitu bersalahnya pada yuta dan winwin?" Batin taeyong.

"Hyung?! Kau mendengarku?" Ucap Doyoung menyadarkan taeyong.

"Ne?"

"Kita undang keponakanku saja bagaimana?"

"Baiklah." Lalu doyoungpun langsung menghubungi renjun.

"Hallo yima, ada apa?"

"Renjun bisa kau datang ke boutique yang biasa yima datangi. Yima butuh saran untuk tuxedo yang akan digunakan oleh Yangyang saat pernikahan nanti. Kau ingatkan waktunya sudah sangat mepet."

"Baik yima. Aku akan segera kesana."

"Bagaimana?" Ucap taeyong melihat Doyoung.

"Dia akan segera sampai Hyung." Ucap Doyoung tersenyum.

Beberapa menit kemudian, renjunpun datang dan langsung masuk begitu saja kedalam boutique lalu melihat Doyoung bersama dengan Taeyong. Renjun sebenarnya merasa sangat dekat dengan Taeyong, tapi dia bingung karena tidak mungkin dia pernah bertemu dengan Taeyong sebelumnya.

"Yima, apa aku lama?"

"Tidak njun. Syukurlah kamu sudah datang, coba lihat tuxedo itu, menurutmu mana yang lebih bagus untuk acara pernikahan itu?" Renjunpun langsung melihat beberapa pasang tuxedo dengan seksama dan membayangkan Yangyang menggunakannya bersama dengan jaemin. Seketika dia merasa sudut hatinya sakit karena membayangkannya.

"Ada apa denganku? Kenapa ini seperti terasa aku tengah mempersiapkan pernikahan Nana Hyung dengan orang lain?" Batin renjun.  Bahkan taeyong saja tidak melepaskan tatapannya dari renjun sama sekali.

"Yuta, winwin, apa kalian benar-benar berusaha menghukumku karena mengingkari janjiku?" Batin taeyong.

"Bagaimana njun?" Ucap Doyoung menatap keponakannya itu.

"Menurutku yang ini bagus yima. Terlihat sangat elegan." Ucap renjun menunjuk tuxedo dengan warna hitam dan putih yang sangat cocok jika digunakan untuk pernikahan.

"Bagaimana menurutmu Hyung?" Ucap Doyoung melihat Taeyong.

"Bagus. Aku suka." Ucap taeyong tersenyum.

"Baguslah. Aku akan menyuruh Yangyang untuk mencoba kemari." Ucap Doyoung tersenyum lalu mengirimkan pesan pada anaknya itu.

"Aku juga akan melakukan hal yang sama." Ucap taeyong.

"Renjun, jangan pergi dulu ya, nanti kita pulang bersama." Ucap Doyoung.

"Baik yima." Ucap renjun mengerti.

Beberapa menit kemudian, jaemin dan Yangyang datang bersamaan dan jaemin hanya menatap datar pada semuanya bahkan dia sangat kaget karena renjun berada disana juga.

"Cobalah cepat." Ucap taeyong.

"Baik mom." Ucap jaemin datar lalu masuk kedalam ruang ganti.

"Kau pergilah ganti juga karena ini pilihan sepupumu." Ucap Doyoung tersenyum..

"Baguslah karena ini akan menjadi baju pernikahan nya." Batin Yangyang.

"Yangyang? Kau mendengarku?" Ucap Doyoung menyadarkan anaknya dari lamunan.

"Baik Bun." Ucap Doyoung lalu diapun langsung masuk keruang ganti yang berbeda.

Di ruang ganti Yangyang...

"Apa ada yang perlu di perkecil tuan?" Ucap salah satu pelayan yang membantunya.

"Hmm, kau tau pria mungil yang datang lebih dulu dari saya bukan?"

"Iya tuan."

"Buat tuxedo ini seukuran dengan tubuhnya."

"Bukannya tuan yang akan menikah?"

"Apa kau akan menolak ku?"

"Baik tuan akan saya lakukan." Ucap pelayan itu setelah Yangyang selesai mencoba tuxedo dan akan keluar.

Jaemin telah keluar lebih dulu, dan benar-benar membuat kagum ketiga orang yang menunggu karena ketampanannya itu. Lalu yangyangpun keluar tidak lama setelahnya.

"Sangat bagus sekali. Pilihanmu benar-benar sangat bagus njun." Ucap Doyoung senang. Dan jaemin yang mendengarnya langsung membulatkan matanya kaget tapi sedetik kemudian dia langsung berwajah datar kembali. Bahkan disaat bersamaan jeno juga masuk untuk memberitahu sesuatu pada jaemin tapi tidak jadi, karena sepertinya ada yang dia lewatkan tentang jaemin dan kekasih dari Qian Kun itu. Juga ada Huang Renjun yang dicari jaemin disini.

"Apa sudah mom? Aku masih banyak pekerjaan." Ucap jaemin datar.

"Baiklah. Kalian bisa mengganti pakaian kembali." Ucap taeyong lalu jaemin langsung masuk kedalam ruang ganti lebih dulu.

Setelah melakukan pembayaran untuk tuxedo, taeyongpun menahan jaemin yang akan pergi dengan jeno segera.

"Ada apa mom?"

"Kau antarkan Yangyang pulang, mommy dan Doyoung harus pergi melihat gedung."

"Baiklah."

"Jaemin? Apa bisa juga membawa sepupu Yangyang bersama?" Ucap Doyoung.

"Baiklah." Datar jaemin lalu pergi lebih dulu diikuti oleh Yangyang dan renjun terakhir.

Di perjalanan...

Yangyang sangat sadar kalau jaemin melirik sepupunya dari sebelah jeno tapi dia hanya diam saja.

"Apa yang aku lewatkan jaem?" Ucap jeno hingga membuat Yangyang bingung, karena jeno kan asistennya jaemin, tapi dia bahkan memanggilnya tanpa embel-embel Presdir, sepertinya mereka berdua sangat dekat.

"Mommyku menjodohkanku dengannya. Dan seminggu dari hari ini kami akan segera menikah." Datar jaemin.

"Hah?!"

























🍓🍓🍓

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang