"Apa yang kau katakan Yangyang?" Ucap Kun hingga dia berdiri dihadapan kekasihnya yang tengah duduk itu.
"Aku hamil ge. Apa kau tidak mengerti?"
"Bagaimana mungkin?"
"Apa maksud Gege, kita sering melakukannya. Dan gege juga jarang menggunakan pengaman. Jadi, pantas kalau aku hamil."
"Sejak kapan kau tau mengenai janin itu?"
"Baru beberapa hari ini, kata dokter janinnya sangat baik-baik saja. Bahkan sangat sehat, dan usia kandungan ku sekarang 4 Minggu. Gege senang kan?" Ucap Yangyang tersenyum. Tapi, Kun mengeraskan rahangnya seketika dan menatap datar Yangyang.
"Aku tidak mau anak itu. Kau gugurkan janin itu secepatnya." Ucap Kun lalu diapun meninggalkan Yangyang dengan perasaan yang benar-benar sangat sakit, karena kun menolak kehadiran anak mereka.
At. Mansion Na.
Sekarang jaemin dan renjun berada di atas tempat tidur yang dihiasi itu. Bahkan renjun sekarang berada di pangkuan suaminya itu dan masih tetap menangis.
"Sudah. Berhenti menangis sayang. Hyung minta maaf karena terlambat dan membuatmu merasa sangat kesepian. Mianhe." Ucap jaemin sembari terus mengelus punggung sempit istri mungilnya itu.
"Ini benar-benar nana Hyung bukan?" Ucap renjun menatap suaminya itu.
"Iya sayang. Ini nana Hyung milik injunie." Ucap jaemin tersenyum lalu menghapus air mata istrinya itu.
"Jangan tinggalkan aku lagi hiksss... Aku takut sampai tidak bisa bertemu dengan Hyung lagi hiksss.." Ucap renjun sembari sesegukan dan masih tetap meneteskan airmata.
"Tenanglah. Hyung tidak akan melakukannya. Yang penting sekarang dan selamanya Hyung akan tetap bersama dengan injunie. Apapun yang terjadi injunie tidak akan sendirian." Ucap jaemin lalu membawa istrinya kedalam dekapannya dan terus mengelus punggung sempit itu.
"Besok kita beritahu mommy dan Daddy, mereka pasti sangat senang. Karena Hyung yakin mereka sangat merasa bersalah pada orangtuamu." Ucap jaemin dan renjun hanya mengangguk dalam pelukan itu.
"Sudah ya, kau bersih-bersih dulu lalu kita istirahat. Kau sangat lelah hari ini." Ucap jaemin.
"Tidak. Aku ingin seperti ini. Aku masih sangat merindukan Nana Hyung." Ucap renjun semakin mengeratkan pelukannya pada leher jaemin. Dan jaemin hanya menuruti perkataan istrinya itu.
Di kamar jaeyong...
"Ada apa sayang?" Ucap jaehyun melihat istrinya yang duduk termenung di meja rias.
"Kurasa yuta dan winwin benar-benar menghukum kita."
"Maksudmu?"
"Mereka menghukum kita dengan cara memberikan kita menantu yang sangat mirip dengan mereka. Aku merasa sangat bersalah jae. Bagaimana kalau nanti kita berhasil menemukan anak mereka. Apa yang akan kita katakan? Ditambah lagi, kita akan membuat menantu kita terluka. Kau kan mendengar sendiri pagi ini jae. Jaemin ingin menikah dengan injunie nya. Jika injunie itu berhasil kita temukan. Bukankah itu berarti jaemin akan membuat menantu kita terluka?"
"Sudah jangan pikirkan lagi, percayakan saja pada jaemin karena dialah yang menjalani pernikahannya. Dan satu lagi, menantu kita tidak akan terluka." Ucap jaehyun mengelus punggung istrinya itu.
"Semoga saja kau benar jae. Aku hanya tidak ingin semua ini terjadi." Ucap taeyong.
Sedangkan sungchan sekarang tengah berada di balkon kamarnya yang bersebelahan dengan balkon kamar jaemin. Lalu diapun turun dengan selimut yang dia ikat menjadi panjang hanya untuk kabur dan bertemu dengan temannya di club. Untung saja hyung sulungnya itu sedang menikmati malam pertamanya kalau tidak sudah dapat dipastikan dia tidak akan bisa kabur.
At. Club.
Sungchan masuk dan diapun memesan minum beralkohol langsung sembari melihat sekitar hingga dia menemukan salah satu teman yang memang ingin dia temui. Atau dalam kata lain adalah crushnya. Diapun mendekat dan duduk dihadapannya.
"Hai taro." Orang yang merupakan shotaro langsung kaget melihat sungchan dihadapannya.
"Bagaimana mungkin kau bisa masuk ke club? Kau masih terlalu muda." Ucap taro kaget.
"Ayolah taro, aku ini sudah masuk usia legal beberapa bulan yang lalu. Dan lagi, aku sekarang akan menjadi mahasiswa bukan anak sekolah menengah. Jadi, aku sudah dewasa."
"Terserah kau saja."
"Kau datang sendirian?" Dan shotaro hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawabannya.
"Bagaimana dengan pernyataanku itu? Apa jawabanmu?" Ucap sungchan.
"Ntahlah. aku belum memutuskan sama sekali." Ucap taro biasa saja. Sedangkan sungchan hanya tersenyum kecil lalu meminum minumannya begitu pula dengan taro. Sampai mereka berdua benar-benar mabuk.
"Kau pasti menerimaku bukan?" Ucap sungchan yang mabuk.
"Mungkin ya dan mungkin tidak." Ucao taro yang juga mabuk.
"Ayo." Ucap sungchan lalu diapun menarik taro dan pergi menemui bartender.
"Satu kamar." Ucap sungchan.
"Aaa oke." Lalu sang bartender langsung memberikan kunci dan sungchan terus menarik taro yang mabuk kedalam kamar bahkan menguncinya dan melemparkan tubuh mungil itu keatas tempat tidur. Taro yang sudah sangat mabuk benar-benar kehilangan kesadarannya. Sungchan mendekat dan diapun melucuti pakaiannya begitu pula dengan taro, diapun mengangkat kaki taro hingga mengangkang.
"Akh!" Teriak taro karena merasakan penis seseorang memasuki lubangnya.
"Kau menjadi milikku sekarang shotaro." Ucap sungchan lalu menggempur tanpa ampun shotaro yang hanya bisa mendesah dibawahnya itu.
_________________Tbc_________________
![](https://img.wattpad.com/cover/314695668-288-k286366.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]
Fanfic[Sudah Terbit!!!] {Chapter masih lengkap} Open PO tanggal 01 Februari-07 Februari 2024 di Hifumi Publisher Status cerita: End! Start: 28 Mei 2022 End: 26 Juni 2023 menceritakan Huang Renjun yang harus menikah dengan sang tuan muda, Na Jaemin. ceo mu...