Jaemren telah sampai di kediaman Liu karena ilyoung mengundang mereka dalam acara lamaran Yangyang. Keduanya langsung disambut dengan baik oleh para maid juga Doyoung yang langsung memeluk keponakannya itu.
"Akhirnya kalian datang juga." Senang Doyoung.
"Iya yima. Dimana Yangyang?"
"Dia masih siap-siap sayang "
"Ayo duduk." Ucap taeil lalu mereka berempat duduk dengan saling berhadapan.
"Yima, shusu sebenarnya injunie juga ada kabar gembira untuk kalian."
"Ada apa?" Penasaran Doyoung.
"Aku sedang mengandung yima, shusu. Sebentar lagi yima dan shusu juga akan menjadi yeye, dan nai nai." Ucap renjun tersenyum, ilyoung kaget dan merekapun tersenyum bahagia bahkan Doyoung sampai memeluk kepobakan suaminya itu.
"Kau harus menjaganya dengan baik injunie, jangan sampai kau kelelahan mengerti? Dan jaemin, tolong jaga dia dengan lebih baik lagi." Ucap Doyoung menatap jaemin.
"Yima tenang saja, saya akan melakukannya dengan sangat baik. Saya tak akan membiarkan renjun dan calon anak kami kenapa-napa."
"Hmm." Angguk Doyoung.
"Selamat untuk kalian berdua." Ucap taeil dan keduanya mengangguk sembari tersenyum manis.
Dan disaat bersamaan Yangyang turun dari lantai dua mansion itu dan tersenyum melihat sepupunya dan juga iparnya itu, setidaknya dia sangat senang karena bisa lepas dari pernikahan dengan pria seperti jaemin, sangat datar dan kaku.
"Makasih karena sudah datang renjun, jaemin-ssi."
"Hmm, selamat untukmu Yangyang."
"Makasih." Ycap Yangyang tersenyum. Sedangkan jaemin hanya diam dengan wajah datarnya.
"Yangyang, kau harus tau kalau renjun saat ini tengah mengandung." Ucap Doyoung sangat antusias dan Yangyang cukup kaget karena hal itu.
"Wah, ternyata renjun telah memberikan semuanya pada pria datar itu, baguslah setidaknya aku sudah bebas darinya " batin Yangyang.
"Selamat ya renjun, jaemin-ssi. Sbeentar lagi kalian akan menjadi orangtua."
"Makasih Yangyang." Ucap renjun tersenyum sedangkan jaemin hanya diam saja.
Tak lama, rombongan keluarga Kun datang bahkan wajah jaemin semakin datar karena calon iparnya adalah pria brengsek seperti Kun. Taoi, dia hanya diam saja dan tak mengungkapkan apapun karena ini bukan urusannya.
"Silahkan duduk." Dayar taeil pada Kun dan kun langsung duduk dihadapan ilyoung juga Yangyang.
"Saya kemari ingin melamar Yangyang sebagai pendamping saya ayah, ibu." Ucap Kun.
"Apa kau serius soal ini? Apa kau tak akan menyakiti anakku nantinya?"
"Tentu saja tidak ayah, saya sangat mencintainya. Dan perjuangan kami sangat panjang. Jadj, tolong terima lamaran saya untuk Yangyang ayah." Taeil menarik nafas panjangnya lalu diapun menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, aku akan menerimamu demi kebahagiaan anakku, jadi tolong buat dia bahagia selalu bukan menangis. Karena kalau itu sampai terjadi aku tak akan tinggal diam." Ucap taeil.
"Pasti ayah." Ucap Kun tersenyum licik dan Yangyang tersenyum sangat bahagia sekali.
"Jadi kapan kalian akan menikah?"
"Saya telah menyelesaikan semuanya ibu, hanya tinggal menyebarkan undangan, saya siap kapan saja menikah dengan Yangyang. Kalian ingin kapan?"
"Baguslah kalau memang sudah selesai, bagaimana jika seminggu lagi?" Ucap Doyoung dan Yangyang semakin tersenyum senang.
"Ibu serius?" Ucap Yangyang menatap Doyoung.
"Kenapa tidak? Lagian ibu hanya ingin kau segera bahagia."
"Lalu ayah?"
"Ayah akan mengikuti apapun perkataan ibumu."
"Makasih ayah, jbu." Ucap Yangyang sembari memeluk keduanya. Sedangkan Kun tersenyum miring karena semua ini sangat mudah sekali.
"Sebentar lagi kau akan masuk dan tak akan pernah bisa keluar dari neraka yang aku ciptakan Yangyang. Dan itu semua karena kedua orang tuamu." Batin Kun. Lalu diapun melihat renjun yang duduk disebelah jaemin, jaemin yang menyadari istrinya di pandangi oleh pria brengsek itu langsung memeluk pinggang rampingnya membuat renjun menatap suaminya dengan tatapan bingung. Lalu jaeminpun mengelus perut renjun yang masih sangat rata itu.
"Hyubg hanya ingin mengelusnya sayang." Bisik jaemin menahan amarah untuk tidak menghajar Kun. Renjun hanya mengangguk dan membiarkannya saja sedangkan dia memakan stroberi yang tadi dia minta saat Kun baru saja datang.
Kun tersenyum mereng dan diapun melihat Yangyang untuk meminta jawaban kenapa dengan kedua orang itu.
"Maklumi saja ge, renjun sedang mengandung." Ucap Yangyang walaupun ada rasa sedih yang datang karena dia baru saja membunuh anaknya sendiri.
"Aaa. Selamat untuk kalian, selamat renjun-ssi, Presdir Na." Ucap Kun dan jaemin hanya menatap datar tanpa ada niat untuk menjawab sedangkan renjun hanya menganggukkan kepalanya karena dia asyik memakan stroberi.
"Yasudah ayo kita makan malam bersama." Ucap taeil dan renjun langsung menatap shusunya itu.
"Shusu?"
"Kenapa injunie?"
"Nana Hyung, aku sangat lelah." Ucap renjun menatap jaemin.
"Ingin pulang?" Cemas jaemin. Dan renjun menggelengkan kepalanya.
"Aku ingin istirahat di kamarku, boleh bukan yima? Shusu?"
"Tentu saja sayang, istirahat yang banyak oke?"
"Hmm." Angguk renjun.
"Ayo." Ucao jaemin lalu diapun menggendong renjun ala koala karena istrinya itu merentangkan tangan padanya. Mungkin karena dia sedang mengandung makanya berubah jadi manja dan moodyan.
"Kami duluan." Ucap jaemin lalu diapun berjalan dengan renjun dalam gendongannya yang menunjukkan kamarnya yang juga ada di lantai dua mansion itu.
"Ayo kita makan." Ucap taeil lalu merekapun pergi menuju meja makan. Sedangkan Kun berjalan paling terakhir sembari menatap jaemren yang menaiki tangga.
"Sayang sekali aku tak bisa mencicipinya, tapi lihat saja na jaemin aku pasti akan melakukan sesuatu pada istrimu karena itu pasti kelemahanmu saat ini, anggap saja itu adalah balasan karena kau menolak kerja sama denganku." Monolog Kun.
_________________Tbc_________________
KAMU SEDANG MEMBACA
Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]
Fanfiction[Sudah Terbit!!!] {Chapter masih lengkap} Open PO tanggal 01 Februari-07 Februari 2024 di Hifumi Publisher Status cerita: End! Start: 28 Mei 2022 End: 26 Juni 2023 menceritakan Huang Renjun yang harus menikah dengan sang tuan muda, Na Jaemin. ceo mu...