47. Lamaran Nohyuck🍓

2.8K 258 6
                                    

Jeno sedang benar-benar gugup saat ini, dia berada di mansion utama keluarga Na menunggu yang lainnya. Bahkan jaemin hanya menatap datar sahabatnya yang benar-benar terlihat sangat gugup itu, padahal dia sudah pasti akan di terima.

"Jeno hyung?" Ucap renjun menatap jeno. Membuat sang empu mengalihkan pandangannya begitu pula dengan jaemin.

"Aku ingin Hyung memakai baju warna pink dan jasnya warna hijau juga celananya warna hitam." Ucap renjun padahal jeno sudah memakai setelan biru Dongker dan kemeja berwarna putih yang membuatnya terlihat tampan, tapi renjun malah menyuruhnya menggunakan pakaian lain, ayolah kalau memang istri sahabatnya itu ingin mengidam apa tak bisa besok saja.

"Sayang?" Ucap jaemin lalu mendekat dan diapun mengelus kepala renjun.

"Apa tak bisa Hyung?" Ucap renjun dengan airmata yang mulai berkumpul di mata indah itu.

"Bukan begitu sayang, tapi hari ini jeno akan melakukan lamaran, tak mungkin dia memakai baju seperti itu bukan? Mereka sudah menyiapkan baju ini sejak kemarin." Ucap jaemin.

"Tapi, aku ingin Hyung." Ucap renjun mulai menangis membuat jaemin labgsung memeluk istrinya itu. Disaat bersamaan jaeyong turun dari kamarnya begitu pula dengan sungchan yang tumben mau ikut untuk hal seperti ini.

"Kenapa dengan renjun?" Ucap taeyong cemas.

"Dia mengidam Mom, dia ingin jeno memakai baju kemeja berwarna pink, jas berwarna hijau dan celana hitam. Tapi, tak mungkin bukan mom? Ini hari penting jeno " Ucap jaemin.

"Sudahlah turuti saja jeno, kau juga bisa mengabari Haechan bukan? Lagian kau mau anakmu nanti ileran?"

"Tapi mom?"

"Sudahlah jaem, tak masalah. Aku akan ganti pakaian sebentar. Renjun jangan menangis lagi." Ucap jeno dan renjun hanya mengangguk didalam pelukan jaemin lalu jenopun masuk kedalam kamarnya yang berada di mansion itu untuk mengganti pakaiannya.

Beberapa menit kemudian jenopun keluar dan jujur penampilannya ini membuat jaeyong menahan tawa mereka bahkan jaemin juga sama sedangkan sungchan hanya tertawa mengejek.

"Renjun? Lihat jeno sudah berubah penampilan sekarang." Ucap jaemin dan renjunpun melepaskan pelukannya untuk menatap jeno tapi dia kembali memeluk jaemin dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.

"Kenapa sayang?"

"Jeno hyung terlihat sangat jelek. Suruh dia tukar lagi jadi baju tadi Hyung." Ucap renjun dan jaemin lantas tertawa begitu saja membuat semuanya bingung.

"Kenapa jaem?" Ucap jaehyun.

"Jen, tukar saja baju mu yang tadi. Renjun mengatakan kau jelek dan dia tak mau melihatmu." Ucap jaemin.

"Wah." Ucap jeno tak percaya.

"Maaf ya jeno, namanya juga sedang hamil. Kau nanti juga akan merasakan saat haechan hamil." Ucap taeyong dan jeno hanya mengangguk, lalu berganti pakaian, untunglah jeno memiliki kesabaran yang sangat tinggi kalau tidak mungkin dia akan marah-marah segera.
















At. Mansion utama keluarga Lee.

Terlihat Haechan yang benar-benar sangat cemas sekarang karena mau bagaimana pun hidupnya akan berubah mulai hari ini, dia jadi mengerti kenapa pernikahan terkesan sangat berarti bagi setiap orang dan juga bagi renjun sang sahabatnya.

Ten melihat kearah Haechan dan diapun langsung mendekat karena melihat anaknya yang terlihat gusar.

"Haechan?"

"Mommy aku sangat gugup sekali." Ucap Haechan memeluk sang ibu.

"Tenang saja. Lagian mommy pernah berada di posisimu ini. Memang rasanya seperti ini tapi kau akan mengingat hari ini sampai kapanpun. Jadi, kau harus tersenyum mengerti? Contoh saja renjun, dia bahkan sangat bahagia sekarang bukan?" Ucap ten dan haechan yang hanya mengangguk di dalam pelukan ibunya itu. Lagian ini adalah keinginannya. Dan sebentar lagi dia akan menjadi pendamping hidup pria idamannya itu selamanya. Bahkan sampai maut memisahkan mereka berdua.

Di lantai bawah.

Johnny melihat para maid bahkan bodyguard yang telah menatap apapun yang di perlukan karena dia yakin sebentar lagi jeno akan datang dengan keluarganya. Walaupun hanya keluarga angkat tapi, Johnny dan jaehyun adalah rekan kerja sekaligus sahabat bahkan sejak mereka kecil.

Beberapa menit kemudian, Johnny pun melihat kedatangan jeno, jaeyong, jaemren dan sungchan.

"Selamat datang jae." Ucap Johnny memeluk jaehyun.

"Makasih Hyung." Ucap jaehyun.

"Ayo kita duduk." Ufap Johnny dan merekapun duduk.

"Bi tolong panggil ten dan haechan." Ucap Johnny pada pembantunya itu.

"Baik tuan." Ucap bibi yang bekerja lalu diapun segera naik kelantai dua mansion itu. Johnny lantas melihat kearah renjun.

"Renjun?" Sang empu menatap polos kearah Johnny.

"Daddy John dengar kalau kau mengandung bukan? Sudag berapa usianya?"

"4 Minggu Daddy." Ucap renjun tersenyum.

"Kau ingin sesuatu? Tak masalah jika kau makan sesuatu lebih dulu, karena kau membawa nyawa lain sekarang."

"Hmm? Bolehkah?" Ucap renjun menatap Johnny lalu suaminya.  Jaemin tersenyum dan mengelus kepala istrinya yang terlihat sangat menggemaskan itu.

"Tentu saja boleh. Inikan juga rumah injunie." Ucap Johnny.

"Kalau begitu injunie ingin pangsit goreng." Ucap renjun dan Johnny langsung mengkode salah satu maid.

"Iya tuan."

"Bawakan pangsit goreng segera."

"Baik tuan." Ucap maid itu lalu membungkuk dan tak lama merekapun melihat ten yang turun dengan Haechan bahkan jeno tak bisa mengalihkan pandangannya dari Haechan yang terlihat sangat menawan.

"Kau sangat cantik Haechan." Ucap renjun.

"Makasih injunie." Ucap Haechan tersenyum lebar. Membuat renjun langsung berdiri, hingga semuanya bingung. Lalu renjunpun tegak dihadapan jaemin dan menutup matanya.

"Nana Hyung tak boleh lihat. Nana Hyung hanya punyaku." Ucap renjun posesif. Membuat semuanya kaget juga menahan rasa gemasnya. Jaemin lantas melepaskan tangan renjun yang ada dimatanya itu lalu diapun menarik renjun hingga sang empu duduk di pangkuannya dengan tatapan polos sekaligus bingungnya itu.

"Nana Hyung hanya akan melihat injunie saja." Ucap jaemin dan renjun tersenyum manis hingga puppy eyesnya terbentuk. Disaat bersamaan maid datang dan memberikan pangsit itu pada renjun yang langsung diterima dengan senang hati lalu dimakan oleh renjun. Tanpa perduli tentang lamaran nohyuck itu.

"Seperti yang Hyung sudah tau kalau aku dan taeyong adakah orangtua angkat jeno, jadi aku datang kemari untuk melamar anak kalian untuk jeno kami."

"Aku tak bisa menjawab sama sekali. Aku akan menyerahkan pada Haechan."

"Bagaimana Haechan?" Ucap taeyong menatap Haechan.

"Aku mau " Ucap Haechan tersenyum manis membuat jeno juga ikut tersenyum manis dan semuanya bahagia kecuali sungchan yang hanya diam saja dan merasa malas berada di acara tak penting menurutnya ini. Lagian diq ikut karena tak mau kalau jaemin memberitahu perbuatannya pada jaeyong. Dia tak mau orangtuanya sangat marah padanya. Walaupun dia tau kelakuannya sangat kurang ajar. Bahkan sangat brengsek.





































_________________Tbc_________________

Terpaksa Menikahi Tuan Muda (jaemren) END✔ [Sudah Terbit Di Hifumi Publisher]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang