Setelah beberapa menit menunggu Jaehyun keluar kamar Jeno, akhirnya yang ditunggu tunggu hadir juga. Seperti biasa, Jaehyun mengambil posisi duduk ditengah tengah antara Jeno dan Jaemin. Sebenarnya nya ia ingin duduk di samping sang ibu, tapi melihat tatapan mata dua adik kembarnya membuat ia mengurungkan niatnya.
Setelah Jaehyun duduk, barulah Yunho sebagai pemimpin Keluarga mempersilahkan anggota keluarga untuk menyantap hidangan yang sudah disediakan.
"Jadi, bagaimana kuliahmu Jaehyun?" tanya Yunho, untuk memecah keheningan. Jaehyun meletakkan peralatan makannya terlebih dahulu sebelum menjawab pertanyaan ayahanya "kuliah ku baik baik saja, masalah ujian Jaehyun akan melakukan nya sebaik mungkin"
"Kau harus melakukannya, segera selesaikan kuliahmu maka kau akan cepat segera menggantikan posisi ayah"
Jaehyun mengangguk sebagai respon ucapan ayahnya.
"Lalu, bagaimana dengan kalian berdua? Masih berbuat onar?" kini si kembar mendapat giliran dari Yunho.
"Tidak. Kami sudah menyesali perbuatan kami, dan berjanji tak akan mengulangi nya kembali" Jawab Jeno.
"Bagus, jangan sampai kejadian yang lalu terulang. Ayah tak ingin menutupi kembali, semua kesalahan dan ke-onaran yang telah kalian perbuat. Sudah saatnya kalian harus bersikap dewasa!"
Si kembar juga hanya mengangguk sebagai respon.
"Dan untuk istriku, bagaimana dengan pekerjaanmu? Apakah berat? Perlua bantuan?" saat Yunho menanyai istrinya, suaranya berubah. Tak seperti saat dia bertanya pada Jaehyun dan Si kembar. Suaranya berubah menjadi lembut, dan enak untuk didengar.
"Tidak, selain masalah Jeno dan Jaemin, semua baik baik saja. Aku bisa mengatasinya" jawab Boa
"Baiklah, karena ayah mendengar semua sudah ditangani, sepertinya tidak ada yang akan ayah sampaikan. Kecuali-"
Boa, Jaehyun, dan Si kembar memfokuskan indra pendengarannya saat Yunho, sang ayah menggantungkan ucapannya.
"-kecuali satu, ayah dan ibu akan pergi keluar negeri untuk sebulan kedepan, ada urusan disana yang harus ayah selesaikan"
Boa memiringkan kepalanya dan mengangkat satu alisnya keatas, jika ini urusan suaminya, kenapa ia harus ikut? Pikirnya. Menyadari raut wajah istrinya, Yunho dengan tatapan lembut menjelaskan maksud ia mengajak Boa "kau ikut bersamaku, aku tak bisa sendirian disana. Bisa bisa aku gila, dan juga aku tak ingin kau direbut oleh ketiga pria ini" ucapnya sambil menunjuk kearah Jaehyun dan sikembar.
Jeno mendengus, mendengar penuturan sang ayah "tenang saja, kami bertiga tidak akan merebut ibu dari ayah. Pergilah kalian berdua jika ingin ber-mesraan!" ucapnya dengan nada kesal.
"Benar itu! Habiskan waktu kalian berdua. Jika kurang, kalian bisa tinggal bersama disana!" imbuh Jaemin
Mendengar kedua anak kembarnya mendukungnya untuk membawa Boa pergi bersamanya, ia sedikit mengangkat dagunya dan memandang remeh anak kembarnya "baiklah kalau begitu, jangan salahkan ayah jika kalian memiliki adik lagi"
Boa, Jaehyun dan juga sikembar melotot bersama menatap Yunho yang dengan santainya menyantap makanan dan minumannya "aku sudah selesai. Sayang, ku tunggu kedatanganmu dikamar" Yunho pergi meninggalkan ruang makan setelah memberi kecupan singkat didahi Boa.
Boa mulai bergidik ngeri membayangkan suaminya. 'Permainan' yang Yunho lakukan kepadanya sungguh membuatnya kewalahan, tak cukup sekali, tapi Yunho akan melakukannua hingga ia merasa lelah dan puas.
Ketiga anak Boa yang masih duduk ditempatnya menatap iba, terlebih Jaehyun. Jaehyun tahu ketakutan dan kengerian yang ibunya rasakan saat ini, karena drngan perginya kedua orang tuanya, itu berarti Jeno dan Jaemin akan menyerangnya kapan pun dan dimanapun mereka mau.
Boa memperlambat mengunyah makanannya, berharap saat ia kembali kekamar nanti, Yunho akan bosan menunggunya dan lebih memilih langsung tidur. "Ibu, semangat!" ucap Jeno yang menyemangati ibunya.
"Suruh ayah memakai keamanan! Jangan berikan kami adik lagi!" imbuh Jaemin, Boa hanya mengangguk pasrah dan kembali menyantap makanannya hingga habis. Jaehyun dengan buru buru memakan makanannya, ia tak mau bernasib sama dengan ibunya jika lama lama berada disekitar Jeno dan Jaemin.
"Aku selesai! Aku kembali kekamar dulu bu, selamat malam!" pamit Jaehyun dengan langkah cepat menuju kamar, membuat Boa dan kedua anak kembarnya menatap heran Jaehyun.
Jeno dan Jaemin, saling tukar pandang, mereka tahu kenapa Jaehyun bertingkah seperti itu, sehingga keduanya tersenyum dan menggelengkan kepala mereka bersamaan "ada apa dengan kakak kalian?" tanya Boa, si kembar hanya mengindikkan bahu sambil memakan makanannya. Kini, yang ada diruang makan tersisa Boa, Jeno dan Jaemin.
Beberapa menit setelah Boa dan kedua anak kembarnya selesai makan, mereka berniat kembali kekamar mereka masing masing "kami kembali kekamar dulu bu" pamit Jeno "ingat ibu! Suruh ayah pakai pengaman!" imbuh Jaemin yang kemudian meninggalkan sang ibu sendirian dimeja makan.
Boa merenung dan berdoa dalam hati, semoga suaminya sudah tertidur. Namun tak disangka, seperginya si kembar beberapa menit lalu, Yunho memeluk istrinya dari belakang "kenapa kau lama, hm?" tanya Yunho yang sukses membuat tegang Boa.
"M-makanannya enak, sayang jika tidak dihabiskan dan dinikmati" setelah mendapat jawaban dari istrinya, Yunho mengangkat tubuh istrinya "aku tak suka kau beralasan seperti itu, kau harus ku 'hukum' " Boa, kini memasrahkan dirinya kepada Tuhan, dan suaminya. Semoga 'hukuman' yang suaminya berikan cepat selesai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Фанфик"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"