Sesampainya dikamar Jaehyun, Jeno membanting tubuh kakaknya. Tubuh Jaehyun bergerak tak karuan. Menggeliat kekanan dan kekiri, seperti cacing kepanasan.
Diraihnya ponsel Jeno dari dalam saku, membuka aplikasinya dan menambah kecepatan pergerakan dan getaran yang disebabkan oleh perlatannya.
"Aaahh...!!! Jenoohh... "
Jeno naik diatas tubuh Jaehyun, menahan kedua pergelangannya, dan membelenggu kakaknya "ini hukumanmu, sayang"
"Kau membiarkan wanita itu menyentuhmu, memelukmu. Kau tahu apa ku rasakan saat melihatmu disentuh seperti tadi?!"
Lutut Jeno yang berada diantara kedua kaki Jaehyun, ia tekankan di area bawah Jaehyun "hhiiinnggghhh.... " Jaehyun benar benar dibuat tak berdaya oleh alat alat Jeno dan perlakuan adik terhadapnya. Tubuhhya begetar tak karuan, air matanya juga tak henti hentinya mengalir.
"M-maaf.. Maafkan akuuhhh... "
Jeno tersenyum remeh "memaafkanmu... Tentu saja, tapi setelah hukumanmu berakhir" Jeno melepas genggaman tanganya dari tangan Jaehyun, beralih meremas dagu sang kakak, dan meraup kasar belah bibir Jaehyun.
"Nnnggghhh.... "
Jeno menggigit, melilit, dan menyesapi kedua bibir Jaehyun, menyebabkan bibir kakanya memerah, bengkak bahkan luka "rasakan sensai hukumanmu, agar kau selalu ingat bahwa kami benar benar mencintaimu"
Selesai dengan seorang wanita yang menganggap dirinya sebagai kekasih Jaehyun, Jaemin masuk kedalam kamar dan menyaksikan kakaknya terbelunggu oleh kembarannya.
Dapat Jaemin lihat kakaknya yang tak bisa mengimbangi ciuman kasar dari Jeno, bahkan tubuh kakaknya yang bergerak kacau. Dikuncinya pintu kamar Jaehyun, dan Jaemin mendekati dua orang sedang menyatukan bibir mereka.
"Aku akan membunuh wanita itu!" ujar Jaemin tiba tiba, membuat Jeno menghentikan aktivitasnya. Mendengar perkataan si adik kembarnya, Jeno menatap bertanya. Sedangkan Jaehyun, menatap adik bungsunya dengan tatapan sayu juga nafas yang setengah-setengah.
"Jika kak Jaehyun tidak segera memutuskan hubungan kalian, maka akan kubunuh wanita jalang itu!"
Dengan lemas, Jaehyun berusaha menggelengkan kepalanya "t-tolong... Jangannhh sakiti diaa... " Jaemin mendekat, menyamakan posisinya dengan Jeno dan manarik paksa rahang kakaknya "kalau begitu segera putuskan wanita itu!! Kau tidak boleh bersamanya, hanya kami. Hanya kami yang boleh bersamamu! Memilikmu!!"
Selesai mangncam, Jaemin juga melakukan hal yang sama seperti Jeno. Meraup kasar bibir kakaknya. Sedangkan Jeno, karena bibir yang membuatnya candu sedang diambil alih oleh adiknya, ia berpindah menuju ceruk leher jenjang Jaehyun.
Leher berkulit putih itu digigit oleh Jeno, sampai darah keluar dari sana "NNNGGGHHH....!!!" Jaehyun membelalakan matanya, merasakan sensasi sakit yang luar biasa dibagian tubuhnya yang lain.
Luka yang disebabkan oleh Jeno itu, dijilat dan menelan darah Jaehyun. Lalu Jeno membisik "darahmu begitu nikmat, sayang" setelah itu, kembali pada luka, dijilat lagi, dikecup dengan sedikit dihisap.
Begitu juga dengan Jaemin. Melilit, menggigit hingga luka pada bibir Jaehyun bertambah "huhuhu... Darah kakak benar benar manis" ujar Jaemin kembali menyatukan bibirnya dengan Jaehyun.
Selain itu, jari jemari lentik Jaemin juga tak tinggal diam. Digunakan jari jari itu, untuk melepas kancing baju yang Jaehyun kenakan. Menampilkan tubuh bagian atas milik Jaehyun yang nampak indah dan menggoda, terutama bagian punting pink milik Jaehyun.
Selesai dengan dua belah bibir, Jaemin dan Jeno berpaling ke punting yang siap untuk dirasakan. Sama seperti tadi, Jeno dan Jaemin bersama sama menggigit punting Jaehyun, yang menyebabkan si empunya mendesah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Fanfic"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"