18

1.7K 99 7
                                    

Ditempat lain, tepatnya disekolah tempat Jeno dan Jaemin menempuh pendidikannya disana. Kelas tengah berlangsung, semua murid fokus pada guru yang sedang berdiri didepan memberikan materi pembelajaran. Kecuali, si kembar.

Sudah menjadi hal biasa bagi warga kelas, melihat Keno dan Jaemin tidak memperhatikan guru saat pelajaran. Renjun yang dikenal berani menegur kebiasaan Jeno dan Jaemin pun, mulai malas memperingatkan mereka.

Jeno yang meletakkan kakinya diatas meja dan disilangkan, sambil mendengarkan lagu menggunakan earphonnya dengan matam terpejam. Sedangkan Jaemin, ia hanya memainkan ponselnya yang menampilkan foto foto kakaknya yang ia ambil dari sosial media Jaehyun.

Jaemin tersenyum senyum sendiri seperti orang gila melihat foto kakaknya tertampang dilayar ponselnya.

Renjun yang diam diam memperhatikan Jaemin, menatap heran teman sekelasnya.





Bel istirahat sudah berbunyi, guru dan semua murid mulai berhamburan keluar dari kelas mereka. Termasuk si kembar Jeno dan Jaemin.

Mereka berdua kini berjalan menyusuri lorong sekolah menuju kantin. Semua mata tertuju pada si kembar. Ada yang menatapnya penuh kekaguman kerena ketampanan mereka, ada juga yang menatap mereka dengan penuh kebencian. Biasanya mereka itu korban bully si kembar.

Dan biasanya di jam jam istirahat, Jeno dan Jaemin melakukan aksi pembullyan terhadap korban mereka. Namun, adanya perjanjian antara mereka dengan sang kepala sekolah, alias ibu mereka alhasil kebiasaan si kembar tidak lagi mereka lakukan.

Selama para korban tidak mencari ribut dengan mereka, mereka juga tidak akan berlaku kasar lagi.

Sesampainya dikantin, si kembar langsung saja menuju baris terdepan, memotong antrian dengan angkuh dan tanpa malunya. Lagipula, siapa yang berani menengur mereka, petugas kantinpun tidak akan mau melakukannya.

Setelah memotong antrian dan mendapat jatah makan, si kembar mulai mencari tempat. Sayang sekali, semua tempat sudah penuh. Tak ada tempat yang tersisa. Akan tetapi, ini adalah si kembar Jeno dan Jaemin, mereka pasti akan mendapat tempat jika mengusir siswa siswa lainnya.

Si kembar mulai melangkahkan kakinya, mendekati salah satu meja yang sudah ditempati oleh siswa yang tak mereka kenal. Jaemin menendang meja kantin itu dengan kasar, membuat yang menempatinya ikut terlonjak kaget.

"Minggir kalian!"

Sesuai perintah, mereka pun pergi meninggalkan tempat mereka dengan kepala menunduk. Kini si kembar Jeno dan Jaemin sudah mendapatkan tempat makan mereka, kemudian si kembar menyantap makanan mereka.

Saat sedang enaknya menyatap makanan mereka, si kembar dikejutkan oleh kehadiran Renjun yang tiba tiba. Renjun mengambil tempat tepat disebelah Jaemin. Bergambung dengan Jeno dan Jaemin sang penguasa sekolah membutuhkan nyali yang besar.

Nyali besar Renjun untuk bergabung dengan si kembar, mendapat tatapan tajam dari mereka, tapi Renjun hiraukan. Ia fokus memakan makanannya.

"Nyalimu besar juga bergabung dengan kami!" ujar Jaemin.

Renjun tak merespon, ia hanya menatap sekilas Jaemin dan kembali ke acara makannya.

Jeno dan Jaemin sudah tak bisa berkata apa apa lagi, kehadiran Renjun itu penganggu bagi si kembar. Terlebih sifatnya yang suka mengatur. Akhirnya, Jeno dan Jaemin hanyan merotasikan mata mereka dan lanjut menyantap makanan mereka.

Setelah selesai dengan makan makan dikantin, si kembar Jeno dan Jaemin sekarang ini berada diatap sekolah. Tempat mereka menghabiskan waktu, atau biasa mereka membully dulu.

Sofa yang sudah usang tak layak pakai dengan lubang dimana mana, masih setia ditempatnya untuk si kembar Jeno Jaemin gunakan. Untuk duduk bersama, atau merebahkan tubuh salah satu dari mereka.

Kini, si kembar tengah duduk bersama di sofa yang usang itu. Duduk santai dengan kepala mendongak keatas, dengan mata tertutup. Langit cerah hari ini dapat menyilaukan mata jika mereka memaksakan menatap langit biru hari ini.

Hening yang ditemani terpaan angin, membuat mereka semakin nyaman dengan posisi mereka saat ini. Tak ada gangguan, tak ada suara bising kecuali kicauan burung yang melintas diatas mereka.

Begitu tenang.

Begitu damai.

Hingga pada akhirnya Jeno, memutuskan untuk memecah keheningan itu dengan menyebut nama kembaranannya "Jaemin"

Jaemin hanya berdeham sebagai respon dari panggilan Jeno.

"Ku pikir ada yang salah dengan Renjun"

Jaemin masih setia dengan berdeham sebagai responya.

"Saat dikelas tadi, dia seperti mencuri curi padang padamu, ditambah saat dikantin. Renjun juga selalu melirik ke arahmu"

"Apakah itu tandanya Renjun menyukaimu?"

Pertanyaan itu, sebuah pertanyaan yang berhasil membuat si Jaemin membuka mata dan menatap kemabarannya Jeno.

Bersamaan dengan itu, terdapat langkah yang terhenti dibalik pintu besi berkarat saat tak sengaja mendengar pertanyaan itu juga.

"Apa maksudmu?"

Jeno membenarkan posisinya, membalas menatap Jaemin dengan serius.

"Kau tidak sadar? Akhir akhir ini Renjun selalu memperhatikanmu. Entah dalam kondisi apapun"

"Kau ini bicara apa?!"

"Aku bicara bahwa Renjun menyukaimu!"

Deg!
Deg!
Deg!
Sebuah degupan jantung dari orang dibalik pintu itu, ia mematung. Mendengar pernyataan yang ia dengar barusan.

"Berhenti bicara omong kosong!!"

"Tak mungkin si mungil itu menyukai ku!! Dan jika itu memang benar, aku tak sudi disukai olehnya!!"

Seseorang, dibalik pintu besi itu, ia mengepalkan kedua tanganya lalu merematnya dengan erat setelah mendengar jawaban dari Jaemin yang menyakiti hatinya. Kemudian, ia memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat itu. Tak mau lagi mendengar lebih lanjut.

"Memangnya kenapa? Kalau kupikir pikir Renjun tidak buruk juga" respon Jeno dengan gelagat berpikir dan membayangkan Renjun.

"Kalau begitu, kau saja sana menyukak Renjun! Dengan begitu aku bisa dengan bebas bersama kak Jaehyun!!"

"Kau cari mati, hah!!"

"Aku tidak cari mati, aku mencari cara agar kita bisa mendekati kak Jaehyun nanti malam"

Mendengar akan hal itu, Jeno ikut ikutan memikirkan bagaimana cara mereka agar dapat memiliki Jaehyun seutuhnya tanpa harus ada gangguan dan rintangan dari manapun. Mengingat mereka telah meng-izin kan Jaehyun mengundang temannya untuk menginap.






NB : moon maap nih, kuminta pendapat kalian dunggss... Enaknya ni cerita dibikin mpreg gak ya???

Tolong komennya ya 🙏

Our HyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang