Kelopak mata yang berhias bulu mata lentik itu, menunjukkan tanda tanda akan terbuka. Sebab sinar matahari yang berusaha masuk melalui celah jendela yang tertutup kain mulai mengusiknya.
Jaehyun mulai meregangkan otot ototnya yang kaku, merubah posisinya menjadi duduk, menggosok kan kedua matanya, dan mulai terdiam guna mengumpulkan jiwanya yang masih berhamburan entah kemana.
Beberapa menit sudah jiwanya terkumpul, Jaehyun mulai menuruni kasurnya dan segera melangkah menuju kamar mandi. Akan tetapi, sesampainya Jaehyun didepan pintu kamar mandi, perutnya tiba tiba terasa sakit. Seperti dicekram kuat oleh seseorang "Akh... Pe-perutku"
Di tempat lain, kamar yang cukup luas, dengan minimnya pencahayaan Jung Jaemin sang pemilik kamar itu menunjukkan tanda tanda akan bangun dari tidurnya. Mendudukkan posisinya, untuk mengumpulkan jiwanya yang masih berkeliaran. Perlahan kedua kaki jenjang itu turun dari kasurnya dan melangkah menuju kamar mandi.
Beberapa menit sudah, Jaemin menyelesaikan mandinya kini ia mengenakan seragam sekolahnya. Bersiap siap untuk pergi sekolah. Semua siap, seragam sudah terpasang apik ditubuh, tas juga sudah tercangking dipundaknya Jaemin melenggang meninggalkan kamarnya dan menuju kamar sang kakak.
Setelah keluar dari kamarnya, tak sengaja bertemu dengan sang kembaran Jung Jeno, bersama sama mereka melangkahkan kaki ke kamar Jaehyun.
Sesampainya di depan kamar sang kakak, si kembar mendengar suara seperti benda jatuh didalam dengan lumayan kencang, secepat mungkin si kembar masuk kedalam dan mendapati kakaknya yang terduduk dilantai didepan pintu kamar mandinya.
"KAK JAEHYUN!! / JAEHYUN!!!" seru si kembar.
Si kembar mendekati kakaknya, memeriksa keadaan Jaehyun yang memegangi perutnya. Jaemin melirik kearah dimana Jaehyun menahan sakitnya.
"Pe-perutku... Sakit sekali"
Jeno yang berdiri tak jauh dari Jaehyun berada segera mengeluarkan ponselnya, mencari nama supir yang biasa melayani keluarga Jung. Tak menunggu waktu lama, panggilan Jeno diterima oleh sang supir.
"... "
"Siapkan mobilnya, segera!!!"
Lalu, Jeno buru buru mematikan ponselnya dan memasukkannya kembali kedalam saku. Jaemin langsung mengangkat tubuh kakaknya setelah Jeno selesai menelepon.
Melangkah cepat menuju pintu utama, sesampainya disana Jeno langsung membukakan pintu dan sudah ada mobil yang siap untuk digunakan.
Sang supir yang juga berada disana, membantu membukakan pintu mobil. Jaemin segera memasukkan tubuh kakaknya kedalam, lalu dirinya bergabung duduk disamping Jaehyun dan menutup pintu mobil. Sedangkan Jeno, ia duduk dibagian depan samping supir. Supir masuk, dan mulai menyalakan mesin mobil.
"Kita kerumah sakit!!!"
Perintah dari tuan mudanya, langsung diangguki dan langsung menjalankan mobil sedan hitam itu, meninggalkan kediaman Jung dan menuju kerumah sakit.
Sesampainya kakak beradik Jung di rumah sakit, Jaehyun langsung dibawa ke ruang perawatan oleh para perawat dan dokter disana. Entah apa penyebab Jaehyun mereka kesakitan, yang bisa si kembar lakukan hanya bisa duduk dan menunggu.
Rumah sakit yang mereka kunjungi, adalah rumah sakit yang sama dengan Jaehyun dan Doyoung kunjungi beberapa hari yang lalu.
Cukup membutuhkan waktu yang lumayan lama, si kembar diperbolehkan untuk masuk kedalam ruangan. Disana sudah ada Jaehyun, dokter yang menangani, juga suster. Si kembar duduk di kanan kiri Jaehyun dan mulai menanyai penyebab sakitnya perut Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Hyung
Fanfiction"Kak Jahyun hanya milik kami!!!" "Dan tak ada yang bisa memiliki kak Jaehyun selain kita!!!"