Very Very Bad

195 129 182
                                    

Selamat membaca xixi

Waktu sudah mulai sore.

Sekarang adalah jam istirahat. Ryujin menyiapkan panci untuk memasak ramen. Sebelum itu, ia menyuruh Hyunjin untuk mencarikan ranting pohon.

Hyunjin datang membawa banyak ranting pohon lalu menaruhnya di tanah. Merasa kelelahan, ia duduk di samping Ryujin.

"Ahh lelahnya. Untung saja ketampananku masih terpancar," kata Hyunjin.

Ryujin menatap Hyunjin tajam lalu memukul dadanya. "Aish aku muak sekali mendengar omonganmu itu."

Hyunjin hanya terkekeh. Ia pun bertanya, "Kau ingin membuat apa?"

"Hmm Shuhua ingin makan ramen jadi aku yang membuatnya," kata Ryujin.

"Ohh untuk Shuhua. Aish anak itu menyebalkan sekali," kata Hyunjin.

"Tenda kalian hancur karena dia yaa?" terka Ryujin.

Hyunjin mengangguk. "Aku kasihan pada Hyunjae yang tertimpa tenda."

"Yaa dia memang seperti itu. Kalau terlalu senang, tingkahnya mirip seperti anak kecil," kata Ryujin.

"Ohh iyaa soal ramen, aku mau juga yaa," pinta Hyunjin.

"Iyaa yaa aku akan membuatkannya."

"Asik! Ryujin ingin membuat ramen untukku. Pasti dia akan membuatnya dengan cinta yang tulus."

Ryujin tersenyum pada Hyunjin seperti senyuman terpaksa. "Kuberi racun mau?"

"Kenapa harus racun?" tanya Hyunjin. "Itu kan cinta yang tulus dari aku," kata Ryujin menghilangkan senyumannya.

"Tidak! Tidak! Buat seperti biasa saja," kata Hyunjin.

"Makanya jangan bicara yang aneh lagi. Kubunuh kau nanti," ancam Ryujin.

Ryujin mengatur posisi ranting pohon itu. Tidak lupa ia mengikat pegangan panci pada tali yang terhubung dengan ranting pohon yang kuat sebagai penahan.

"Sini akan kunyalakan apinya," kata Hyunjin.

Hyunjin mengeluarkan kekuatan Pyrokinesis miliknya. Tangannya seperti obor dimana mengeluarkan api yang cukup besar lalu mengarahkannya pada tumpukan ranting pohon tersebut.

Akhirnya api sudah menyala. Ryujin mulai memasak ramen. Dikarenakan masih jam istirahat, para murid banyak yang sedang memasak dekat tenda mereka.

Hyunjae datang menghampiri Hyunjin dan Ryujin. Ia memeluk tubuhnya sendiri dengan jaketnya.

"Akhirnya ada penghangat. Aku kedinginan di tenda tadi," kata Hyunjae.

"Kau mau ramen? Aku sedang membuatnya. Enak loh dimakan saat kau kedinginan," kata Ryujin.

"Ohh baiklah jika kau menawarkannya," kata Hyunjae.

"Sebentar lagi akan malam makanya mulai terasa dingin," kata Hyunjin.

Ryujin pun telah selesai memasak ramen. Ia memanggil Shuhua yang berada di dalam tenda. "Shuhua! Cepat kesini!"

Shuhua keluar dari tenda. "Woah sudah matang yaa."

Shuhua pun duduk di samping Ryujin. Ia mencium aroma ramen yang sangat enak. "Aku suka sekali aroma ramen."

Wooyoung datang sambil memainkan Nintendo miliknya. Ia duduk di samping Shuhua. "Serang! Serang! Ahh tidak, aku mati lagi!"

"Memangnya kau bermain game ada sinyal?" tanya Hyunjae.

"Yaampun Lee Hyunjae, si jenius aneh. Ini Nintendo bukan handphone. Barang ini tidak membutuhkan internet. Sesekali kau cobalah main ini, jangan bukumu terus," kata Wooyoung.

Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang