Sebelum baca, vote dulu yukk guyss
Selamat membaca xixiStarlaxy masih menikmati ramen dan tteobeokki itu. Sesekali mereka mengobrol supaya suasana tidak begitu sepi.
"Ahh iyaa besok kita kemana?" tanya Heejin. "Hmm bermain salju? Aku ingin mencoba membuatnya," kata Shuhua.
"Aku juga mau. Sepertinya seru," kata Ryujin.
Hyunjin teringat sesuatu. "Ohh iyaa kue muffin tadi belum dimakan. Aku ambil dulu."
Hyunjin berdiri dan memasuki villa. Ia pergi ke dapur dan mengambil keranjang di meja makan. Setelah itu, ia kembali ke teras perapian.
"Nah ini dia," kata Hyunjin. "Aku ingin mencobanya," kata Shuhua mengambil keranjang itu.
Shuhua mencoba membuka kain yang menutupi keranjang itu. Tiba-tiba saja sesuatu mengejutkannya sehingga ia menjerit.
"Ahh! Itu apa?!" teriak Shuhua.
Teriakan Shuhua membuat teman-temannya mengalihkan perhatian mereka. Shuhua terlihat gemetar sehingga Ryujin langsung memegang tangannya.
"Ada apa?" tanya Hyunjae. "Itu muffinnya penuh dengan ulat. Aku takut sekali," kata Shuhua.
Teman-temannya melihat bahwa kue muffin itu sudah penuh dengan ulat. Sepertinya karena terlalu lama didiamkan makanya seperti itu. Mereka merasa jijik melihat makanan yang penuh dengan ulat.
Frost membulatkan matanya melihat itu. Ia bersembunyi dekat Hyunjae. "Kenapa mereka banyak sekali?! Menjijikkan!"
Ryujin merasakan tangan Shuhua yang berkeringat. "Dia keringat dingin."
"Bagaimana bisa makanannya penuh ulat begini? Menjijikan sekali," kata Heejin. "Wanita pemilik villa ini yang memberikannya. Seharusnya dia tahu kalau makanan ini sudah tidak layak dimakan," kata Hyunjin.
"Bagaimana kalau besok kita ke rumah wanita itu? Dia bilang ada rumah kayu dengan cerobong asap dekat sini," usul Wooyoung.
Hyunjin mengangguk setuju. "Aku yang akan pergi kesana."
Ryujin mengambil keranjang itu. "Makanan ini harus dibuang."
Ryujin pergi membuang keranjang itu. Heejin menghampiri Shuhua lalu memeluknya dari samping. Heejin tahu bahwa Shuhua merasa sangat ketakutan melihat ulat yang sangat banyak.
"Tidak apa-apa. Makanan itu sudah dibuang," kata Heejin. "Aku takut sekali," kata Shuhua.
Hyunjae berkata, "Heejin, bawa Shuhua ke kamar. Sepertinya dia harus istirahat."
***
Keesokan harinya.
Pagi hari telah tiba. Walau matahari telah terbit, cuaca masih terasa dingin. Starlaxy masih tidur nyenyak.
CEKLEK!
Heejin keluar dari kamarnya. Ia baru saja selesai mencuci muka.
"Teman-teman belum bangun yaa?" tanya Heejin.
Heejin berjalan menghampiri kulkas. Ia membukanya dan melihat ada banyak bahan makanan.
"Hmm sepertinya aku ingin membuat sarapan. Kemarin aku melihat resep di internet," kata Heejin.
Heejin mengikat rambutnya dan mulai mengambil roti dan telur. Ia berniat ingin membuat sandwich telur untuk teman-temannya.
"Dimana pancinya?" tanya Heejin sambil mencari panci.
Heejin menemukan panci yang terletak di lemari bagian bawah dekat kompor. Ia pun mulai memasak.
Langkah pertama Heejin memecahkan telur ke panci. Ia berniat untuk memasak telurnya terlebih dahulu lalu ia akan menaruhnya diatas roti. Heejin mengambil spatula dan akan membalikkan telur itu. Namun ia tidak bisa melakukannya karena telur itu seperti menempel di panci itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔
Fanfiction[END] Gimana jadinya kalau 3 laki-laki dan 3 perempuan bersatu melawan para iblis yang ingin menguasai bumi dengan kekuatan yang mereka miliki? Atau jika 3 laki-laki dan 3 perempuan ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang menjadi satu tim? A...