Selamat membaca xixi
Malam pun tiba.
Heejin sedang berada di tempat tidur. Ia baru selesai mencuci wajahnya dan bersiap untuk tidur.
Lalu Heejin mengeluarkan handphonenya. "Ohh iyaa aku ingin menelpon Hyunjae dulu."
Akhirnya Heejin pun menelpon Hyunjae. Tidak lama kemudian, panggilan tersambung.
"Hyunjae! Hallo!" sapa Heejin.
"Ohh Heejin, ada apa menelponku malam-malam?" tanya Hyunjae.
Saat ini Hyunjae sedang berada di sebuah kamar yang bukan kamar asrama. Kamar yang lebih terlihat seperti apartement. Ia sedang membaca soal ujian sekaligus mempelajarinya. Ketika panggilan dari Heejin masuk, ia langsung mengangkatnya.
"Kau sedang apa?" tanya Heejin.
"Hmm aku sedang belajar," kata Hyunjae.
"Ohh begitu. Jadi, kenapa kau pergi tadi? Apa yang terjadi?" tanya Heejin.
Hyunjae mengubah posisi duduknya. "Ohh iyaa benar hmm sebenarnya aku baru saja ditawari beasiswa kuliah di Amerika. Kepala sekolah menawariku beasiswa itu. Jadi, aku menerimanya dan dua hari lagi akan diadakan ujian seleksi. Untuk sementara, aku tidak berada di asrama karena kepala sekolah menyewakan kamar apartement untukku yang tidak jauh dari lokasi ujian."
Heejin tersenyum. "Ohh jadi begitu yaa. Selamat yaa, aku yakin kau bisa mendapatkan beasiswa itu."
Namun Heejin berhenti tersenyum dan memainkan bonekanya. "Tapi jika kau diterima, pasti kau akan pergi jauh dalam waktu yang lama."
Hyunjae terkejut akan ucapan Heejin. "Aku masih lama perginya. Kenapa kau begitu khawatir?"
"Entahlah, aku khawatir saja. Aku hanya ingin kau tidak pergi jauh dariku," kata Heejin.
Mendengar hal itu, membuat Hyunjae perlahan tersenyum. Ia memutuskan untuk mengalihkan pertanyaan.
"Tadi di sekolah, ada hal unik apa?" tanya Hyunjae.
Heejin langsung teringat. "Kau tahu sebentar lagi akan ada festival di sekolah. Aku akan membuat penampilan karena aku putri sekolah."
"Ohh iyaa festival sekolah yang selalu diadakan setiap tahun. Kau terpilih menjadi putri sekolah yaa lalu siapa pangerannya?" tanya Hyunjae.
Heejin berkata, "Nah aku jadi putri sekolah lalu pangerannya--"
TOK! TOK! TOK!
"Lee Hyunjae!"
Hyunjae menoleh ke pintu kamarnya. Ia berkata pada Heejin, "Ahh maafkan aku Heejin, aku harus matikan teleponnya. Aku bisa diomeli oleh kepala sekolah kalau main handphone sambil belajar."
"Ohh okay Hyunjae. Semangat yaa! Aku akan mendukungmu," kata Heejin.
"Hmm dan mungkin aku tidak akan memegang handphone mulai sekarang sampai dua hari ke depan," kata Hyunjae.
"Tidak apa-apa, kau bisa fokus dengan ujianmu," kata Heejin.
Tut. Sambungan terputus.
Heejin mematikan panggilannya. Ia berbaring di kasur. "Aku belum sempat bilang kalau Hyunjin jadi pangerannya. Aku ingin tahu bagaimana reaksi Hyunjae soal ini."
DRRT!
Tiba-tiba handphone Heejin bergetar. Ia melihat bahwa ada pesan masuk dari Hyunjin.
'Ayo latihan, aku sudah ada di depan kamarmu'
Heejin langsung terbangun. "Ini sudah malam, kenapa dia mengajakku latihan?"
Akhirnya Heejin dengan baju piyama miliknya itu membuka pintu kamar. Memang benar Hyunjin sudah ada di depan kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔
Fanfic[END] Gimana jadinya kalau 3 laki-laki dan 3 perempuan bersatu melawan para iblis yang ingin menguasai bumi dengan kekuatan yang mereka miliki? Atau jika 3 laki-laki dan 3 perempuan ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang menjadi satu tim? A...