Selamat membaca xixi
Hari telah berlalu.
Wooyoung sedang berjalan di koridor sambil memainkan nintendo miliknya. Ketika ia berhasil memenangkan game, ia akan berteriak senang. Namun saat ia kalah, ia malah merasa kesal berlebihan.
Seperti saat ini...
"Aish menyebalkan sekali. Aku selalu saja kalah," kata Wooyoung.
Wooyoung kembali memainkan game miliknya. Ia tidak memperhatikan jalan hingga tiba-tiba saja para murid yang sedang bercanda itu menabrak dirinya.
PRANG!
"Maaf kak, maafkan aku. Aku tidak sengaja," ujar salah satu murid yang menabrak Wooyoung.
Wooyoung terkejut melihat nintendo miliknya sudah hancur. Ia tidak masalah jika hanya retak saja tapi masalahnya benda itu sudah hancur beserta tombolnya juga.
Wooyoung menahan amarahnya karena barang kesayangannya hancur. Ia memungut nintendo itu. "Aish dasar orang-orang itu menyebalkan sekali."
Akhirnya Wooyoung tiba di kelasnya. Ia menaruh nintendo yang telah hancur itu di mejanya. Tepat sekali Hyunjae, Heejin dan Hyunjin sedang mengobrol. Mereka terkejut melihat nintendo Wooyoung yang hancur.
"Wooyoung, apa yang terjadi?" tanya Hyunjae.
"Itu kan mainan milikmu. Kenapa jadi hancur?" tanya Heejin.
"Murid dari kelas lain menabrakku tadi saat aku sedang main game sambil jalan kesini," kata Wooyoung.
"Itu sebabnya kau harus perhatikan jalanmu dan kau tahu akibatnya kan," kata Hyunjae. "Itu artinya kau tidak bisa main game lagi. Kau harus fokus belajar agar nilaimu naik," ledek Hyunjin.
"Nilaimu bahkan tidak jauh beda dariku. Ahh sudahlah aku tidak mau bicara dengan kalian," kata Wooyoung lalu memutuskan untuk menaruh kepalanya di meja dan menggunakan tangannya sebagai bantalan.
Heejin berkata, "Apa mainan itu sangat berarti baginya?"
"Dia selalu memainkan game itu setiap saat. Turnament yang selalu dia bahas berasal dari sana," kata Hyunjae.
"Aku pikir nintendo itu sudah seperti jiwanya. Dia terlalu gila dengan hobinya," kata Hyunjin.
Tepat sekali Ryujin dan Shuhua datang. Mereka menghampiri teman-temannya.
"Hai guys, aku datang," kata Shuhua melambaikan tangannya.
"Ohh hai Shin Ryujin. Aku senang bertemu denganmu. Aku terus memikirkanmu sejak kemarin dan akhirnya kita bertemu lagi," kata Hyunjin. "Dasar gila padahal yang menyapamu bukan aku," kata Ryujin.
Shuhua menggelengkan kepalanya heran. "Di otakmu hanya ada Ryujin saja yaa."
Lalu Shuhua melihat Wooyoung yang terlihat tidak bersemangat. "Ada apa dengannya? Tidak biasanya dia merajuk seperti itu."
"Nintendo miliknya hancur karena murid kelas lain menabraknya. Dia merajuk karena tidak bisa main game," jelas Hyunjin.
"Ahh jadi begitu yaa," kata Shuhua.
Shuhua pun menepuk pundak Wooyoung. "Untuk apa kau merajuk seperti itu, kau bisa membeli yang baru."
Tiba-tiba Wooyoung duduk. "Aku punya ide."
"Kau punya ide? Apa kau memutuskan untuk tidak bermain game lagi?" tanya Hyunjin. "Sepertinya kau harus melakukannya," kata Hyunjae.
"Aku akan memutuskan untuk membeli nintendo yang baru," kata Wooyoung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔
Fiksi Penggemar[END] Gimana jadinya kalau 3 laki-laki dan 3 perempuan bersatu melawan para iblis yang ingin menguasai bumi dengan kekuatan yang mereka miliki? Atau jika 3 laki-laki dan 3 perempuan ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang menjadi satu tim? A...