This is Only The Beginning

144 96 104
                                    

Selamat membaca xixi

Hyunjin terbangun dari pingsannya. Ia memegang kepalanya yang sakit itu. Heejin sedang berdiri sambil berjalan kesana kemari karena rasa khawatirnya. Ia langsung duduk setelah mengetahui Hyunjin sudah sadar.

"Hyunjin, kau tidak apa-apa?" tanya Heejin.

Hyunjin perlahan duduk. Ia merasa sakit yang luar biasa di bagian belakang kepalanya. "Apa yang terjadi di sini?"

Heejin langsung menyadari bahwa iblis itu telah keluar dari tubuh Hyunjin. "Kau sudah sadar? Syukurlah."

"Sadar? Apa yang terjadi? Kepalaku pusing sekali. Terakhir kali aku ingat bahwa aku ada di kamar mandi," kata Hyunjin.

Heejin tidak bisa memberitahu Hyunjin soal iblis yang merasuki tubuhnya itu. Belum saatnya ia memberi tahu hal ini jadi ia memutuskan untuk menyembunyikannya dulu. Akhirnya ia memutuskan untuk menjelaskan tentang pangeran dan putri itu.

"Aku tidak tahu tapi kau seperti dikendalikan. Kita terpilih sebagai pangeran dan putri sekolah lalu kita berdansa di panggung," kata Heejin.

"Apa?! Pangeran dan putri sekolah? Berdansa? Untuk apa kita melakukan ini?" tanya Hyunjin terkejut.

"Festival sekolah. Sekarang sedang festival sekolah," kata Heejin.

Hyunjin melihat sekitarnya. "Dimana teman-teman yang lain?"

Heejin menundukkan kepalanya. "Wooyoung baru saja menghajarmu tadi karena kita berdansa. Shuhua marah padaku karena dia lihat Ryujin menangis."

Hyunjin terkejut lagi. "Ryujin menangis? Apa karena kita berdansa? Sebenarnya apa yang kita lakukan sampai membuat mereka seperti itu padaku."

"Kau tampak menakutkan tadi. Aku hanya mengikuti permainanmu saja," kata Heejin nadanya meninggi. Ia terlihat ingin menangis.

Hyunjin terdiam. Ia harus mencerna semua ini. Sepertinya penampilan dansa itu mengacaukan semuanya.

"Aku ingin temui Ryujin. Ini pasti salah paham," kata Hyunjin lalu berdiri.

Heejin membantu Hyunjin berdiri. Hyunjin bersikeras ingin menemui Ryujin untuk membicarakan hal ini. Jadi, Heejin memutuskan untuk menemaninya.

Heejin dan Hyunjin keluar dari aula sekolah. Mereka berjalan menuju asrama. Tetapi mereka harus melewati taman terlebih dahulu.

Pandangan Hyunjin mengarah pada dua orang yang sedang mengobrol itu. Heejin juga melihat dua orang itu.

"Ryujin? Wooyoung? Mereka di sana sedang apa?" tanya Heejin.

Hyunjin mencoba menguping pembicaraan mereka. Ia bersembunyi di balik semak belukar. Heejin menggunakan kekuatan tembus pandang miliknya agar tidak ketahuan.

"Aku benar-benar sakit hati pada mereka," kata Ryujin.

"Soal penampilan dansa itu?" tanya Wooyoung.

Ryujin mengangguk. "Aku benci mereka. Mereka pengkhianat. Padahal Heejin suka dengan Hyunjae tapi dia mendekati Hyunjin. Aku tahu mereka tampan dan cantik tapi aku tidak suka dengan mereka."

Wooyoung menepuk punggung Ryujin sementara Ryujin menutup wajahnya sambil menangis.

Hyunjin yang melihat hal tersebut sangat bersalah. Begitu juga dengan Heejin. Hal itu membuat Hyunjin ingin menyelesaikan masalah ini secepatnya.

"Tidak apa-apa. Aku akan menenangkanmu," kata Wooyoung memeluk Ryujin erat. Ryujin membalas pelukan itu.

Hyunjin terkejut melihat itu. "Dia sangat peduli dengan Ryujin bahkan Ryujin lebih nyaman padanya."

Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang