Sebelum baca, yukk vote
Selamat membaca xixiHari minggu tiba. Saat ini Hyunjae sedang berada di kamarnya. Seperti biasa, ia meluangkan waktunya untuk belajar.
Adanya kipas angin dan segelas teh hijau hangat membuat Hyunjae bisa menikmati kegiatan belajarnya dengan nyaman.
Tiba-tiba saja, kipas angin miliknya itu mati dengan sendirinya. Pandangan Hyunjae beralih pada kipas angin tersebut.
"Kenapa kipasnya mati?"
Hyunjae menekan tombol kipas angin itu namun tidak terjadi apapun. Ia melihat kabel kipas angin yang mengarah pada saklar listrik. Lalu ia mencoba mencabut colokan tersebut dan memasangnya lagi.
Tetap saja kipas angin itu tidak menyala. Hyunjae menghela napasnya kasar. "Ahh menyebalkan sekali."
Hyunjae memutuskan untuk keluar dari kamarnya. Beberapa murid laki-laki juga keluar dari kamar mereka. Mereka terlihat kepanasan dan menggunakan buku sebagai kipas.
Wooyoung datang menghampiri Hyunjae. "Aish asrama di sini panas sekali."
"Aku rasa terjadi mati listrik di asrama ini," kata Hyunjae.
"Aku ingin ke lantai atas nih. Sepertinya para gadis merasa kepanasan juga di sana," kata Wooyoung.
Hyunjae menggelengkan kepalanya. "Sepertinya aku tidak ingin ke lantai atas. Di sana pasti panas sekali."
"Guys!!"
Tiba-tiba saja Heejin dan Ryujin datang menghampiri Hyunjae dan Wooyoung. Mereka juga merasa kepanasan.
Heejin berkata, "Lantai atas panas sekali. Sepertinya di sini lebih baik."
"Tidak ada bedanya. Tempat ini juga panas sekali," kata Wooyoung.
"Memangnya apa yang terjadi di sini sih? Menyebalkan sekali," gerutu Heejin.
"Aku yakin di sini sedang terjadi mati listrik. Semua orang kepanasan," kata Ryujin.
Hyunjae mengecek handphonenya. "Suhunya mencapai 34 derajat."
"Kenapa suhunya tinggi sekali? Padahal sekarang belum musim panas," kata Heejin.
Heejin mengeluarkan buku kecil yang ia pegang lalu ia menggunakannya sebagai kipas. "Ahh aku tidak tahan lagi. Aku ingin berenang rasanya."
Lalu Heejin punya ide. Ia pun mengeluarkan kekuatan Aquakinesis untuk mendinginkan tubuhnya sehingga ia tidak merasa kepanasan lagi.
"Nah aku bisa mendinginkan tubuhku sendiri," kata Heejin.
"Kau tidak mau memberikan kekuatanmu untukku?" tanya Wooyoung.
Heejin menggeleng. "Tidak bisa. Ini hanya untukku saja."
Ryujin berkata, "Tenang saja, kudengar teknisi listrik akan datang memperbaiki listrik di asrama ini. Aku dengar dari Pak Tony seperti itu."
"Di antara anggota Starlaxy tidak ada yang punya kekuatan listrik jadi sulit menghidupkan listrik di sini dalam waktu singkat," kata Wooyoung.
Wooyoung mengacak rambutnya. "Pasti bosan sekali tidak ada listrik. Padahal aku sedang asik bermain komputer. Aku sedang turnament loh."
"Ryujinku!"
Tiba-tiba saja Hyunjin menghampiri keempat temannya. Lebih tepatnya laki-laki itu menghampiri Ryujin. Ia pun berjalan mendekati gadis berambut pendek itu dengan langkah lemas. Perlahan Hyunjin berlutut dan memeluknya.
Hal itu membuat mata Ryujin membulat sehingga gadis itu mengomel padanya. "Aish kau sedang apa sih?!"
Hyunjin berkata dengan nada dramatis. "Ada apa ini?! Ada apa dunia ini?! Kenapa ini panas sekali? Ryujinku, sepertinya hidupku tidak akan lama lagi. Aku pasti akan mati kepanasan. Aku tidak bisa meninggalkanmu, Ryujinku. Tolong aku!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔
Fanfiction[END] Gimana jadinya kalau 3 laki-laki dan 3 perempuan bersatu melawan para iblis yang ingin menguasai bumi dengan kekuatan yang mereka miliki? Atau jika 3 laki-laki dan 3 perempuan ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang menjadi satu tim? A...