Sebelum baca, mending vote dulu lah
Selamat membaca xixiSaga terdiam melihat pertarungan Starlaxy tadi. Ia tidak sangka bahwa mereka berhasil keluar dari tempat itu.
Saga pun berdecik. "Mereka ternyata pintar juga yaa."
Iblis berjubah hitam yang berada di samping Saga berkata, "Kita tidak bisa menjebak mereka lagi."
"Tapi walau begitu kita akan selalu membuat masalah pada mereka. Aku tidak akan membiarkan hidup mereka tenang sampai mereka menyerahkan gelang itu," kata Saga.
***
Malam pun tiba.
Ryujin duduk bersandar di sofa. Ia memegang segelas teh hangat. Hidungnya kini sudah tidak mengeluarkan darah lagi tapi ia tetap diharuskan untuk istirahat.
Hyunjin menghampiri Ryujin sambil membawa selimut. Ia membaluti tubuh Ryujin. "Bagaimana? Masih terasa pusing?"
"Tidak pusing lagi," kata Ryujin.
"Seharusnya saat kau menyerang iblis tadi, panggil aku. Aku akan sangat membantumu," kata Hyunjin. "Aku bukan anak manja. Untuk apa aku meminta bantuan orang," kata Ryujin.
Ryujin menyeruput teh hangat itu. Ia menatap Hyunjin yang pipinya sudah dipasang plester.
"Lagipula juga kau terluka sekarang. Kau selalu bersikap sok hebat padahal kau sendiri menderita," kata Ryujin. "Aku memang hebat. Demi Shin Ryujin, aku akan melakukan apapun," kata Hyunjin.
Hyunjae datang lalu duduk di hadapan Ryujin dan Hyunjin. "Aku rasa Ryujin benar. Terkadang kau bersikap sok hebat."
"Aish kalian ini sadarlah. Aku ini sempurna. Lihat aku! Aku tampan, keren dan hebat. Tidak ada yang bisa menyamakan aku. Apa sih yang tidak aku bisa," kata Hyunjin.
"Kau tidak bisa mendapatkan hati Ryujin," kata Hyunjae.
Ryujin tertawa mendengar perkataan Hyunjae. Memang Hyunjae ini ada benarnya juga.
Bukannya kesal, Hyunjin malah berkata dengan santainya. "Kalau soal itu, aku pasti jagonya. Aku kan orang nomor 1 di hati Ryujin pasti aku lah yang akan mendapatkannya."
Ryujin menghela napasnya kasar. "Mulai lagi narsisnya."
Heejin datang dan duduk di samping Hyunjae. Ia memberikan obat tablet pada Ryujin. "Ini obatnya. Untung saja aku bawa kotak P3K."
Ryujin mengambil obat tablet itu. "Ini untuk apa?"
"Kalau kepalamu masih pusing, minum itu saja dulu," kata Heejin. "Okay terimakasih Heejin," kata Ryujin.
Wooyoung menghampiri teman-temannya sambil memegang kain yang ia tempelkan di kepalanya. "Heejin! Kenapa memarnya tidak mau hilang?"
"Sabar dulu. Kenapa kau malah kemari?" tanya Heejin.
Wooyoung duduk di samping Hyunjae. "Aku tidak betah terlalu lama di kamar. Aku ingin berada di luar. Aish kepalaku sakit sekali rasanya. Aku harus segera melanjutkan turnament game milikku."
"Istirahat saja dulu. Masalah game itu belakangan," kata Hyunjae.
"Ryujin!" panggil Shuhua.
Tiba-tiba Shuhua datang menghampiri Ryujin lalu duduk di sampingnya. "Ryujin, hidungmu sudah tidak mimisan lagi kan?"
"Tidak kok," kata Ryujin.
Shuhua bersandar di lengan Ryujin. "Kenapa kau terus melawan iblis itu padahal kau tidak bisa terlalu sering menggunakan kekuatanmu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔
Fiksi Penggemar[END] Gimana jadinya kalau 3 laki-laki dan 3 perempuan bersatu melawan para iblis yang ingin menguasai bumi dengan kekuatan yang mereka miliki? Atau jika 3 laki-laki dan 3 perempuan ini memiliki kepribadian yang bertolak belakang menjadi satu tim? A...