Injured

128 81 70
                                    

Sebelum baca mending vote dulu yuk, hehehe
Selamat membaca xixi

Pada malam hari, Starlaxy sedang berada di kamar Wooyoung. Heejin yang paham dalam urusan kesehatan ini membantu mengkompres leher Wooyoung dengan air hangat.

Disaat Wooyoung sedang diobati oleh Heejin. Ia teringat dengan ucapan iblis tadi.

"Kau tidak punya hubungan apapun dengan gadis ini. Kenapa kau yang paling marah diantara teman-temanmu saat Shuhua tertangkap? Kau juga yang paling marah ketika tahu gadis ini dekat denganku."

"Itu benar. Kenapa aku marah disaat Shuhua ditangkap? Kenapa juga aku marah disaat Shuhua dekat dengan laki-laki lain?" batin Wooyoung.

Ryujin yang kebetulan sedang memainkan handphonenya itu mendengar suara batin Wooyoung. Terkadang kekuatan bisa membaca pikiran itu menguntungkan baginya. Ia bisa tahu apa yang orang lain pikirkan.

Hal itu membuat Ryujin ingin tertawa. Ia jadi tahu sesuatu dan ia tahu alasannya.

"Sepertinya daripada memasak, kau lebih cocok menjadi seorang dokter," kata Hyunjin pada Heejin.

"Ahh tidak juga. Aku hanya paham soal pertolongan pertama tapi aku tidak berniat menjadi dokter," kata Heejin.

Lalu Heejin menyuruh Wooyoung untuk memegang kain yang basah karena air hangat itu. "Ini kau pegang yaa. Jangan sampai terlepas. Kalau kainnya sudah tidak hangat, aku akan membantu kompres lagi."

"Terimakasih Heejin," kata Wooyoung.

Shuhua duduk sambil melipat lututnya. Ia termenung memikirkan kejadian ini. Setiap kali Starlaxy bertarung, harus ada seseorang yang dikorbankan. Ia merasa bersalah telah mengorbankan Wooyoung dan membuatnya seperti itu.

Shuhua pun mengambil handphonenya. Ia langsung menghapus aplikasi kencan itu. "Aplikasi ini tidak berguna."

"Ada apa?" tanya Ryujin mematikan handphonenya.

"Aku tidak akan menggunakan aplikasi kencan lagi. Aku sadar kalau aplikasi ini membuatku tersiksa," kata Shuhua.

Ryujin menepuk pundak Shuhua. "Terkadang ketika kau mencari pasangan lewat aplikasi, seringkali kau mendapat orang yang tidak sesuai dengan keinginanmu."

Shuhua mengangguk. "Kau benar. Ahh kejadian ini membuatku jera. Aku tidak ingin mencari pasangan lewat aplikasi lagi."

Shuhua pun menatap Wooyoung. "Kau tidak apa-apa? Apa lehermu masih nyeri?"

"Aku tidak apa-apa. Hanya pegal saja," kata Wooyoung.

"Tidak mungkin. Kau hampir mati karena serangan itu. Maafkan aku, kau jadi mengorbankan dirimu," kata Shuhua.

Hyunjin pun berkata, "Ohh iyaa berbicara soal jera, sepertinya itu ide yang bagus untukmu, Shuhua."

"Maksudmu?" tanya Shuhua. "Kenapa kau harus mencari pasangan lewat aplikasi kalau kau bisa menemukannya di sekitarmu," ledek Hyunjin.

"Aish kau bicara apa?! Kau ini aneh saja," omel Wooyoung tiba-tiba menegakkan tubuhnya. Hal itu membuatnya kesakitan.

"Kau jangan banyak bergerak dulu. Tidurlah dulu," kata Heejin menyuruh Wooyoung berbaring.

"Aku tidak bicara padamu. Aish kau jadi tersinggung sekali. Padahal aku bicara pada Shuhua," omel Hyunjin.

Hyunjae berkata, "Wooyoung, sepertinya kau harus bersama Shuhua sekarang."

"Ahh iyaa sepertinya mereka memang cocok. Lihat saja Wooyoung tadi bagaimana caranya membiarkan dirinya terluka demi Shuhua," ledek Hyunjin.

Heejin mengeluarkan uang dan menaruhnya di lantai. "Aku ingin bertaruh untuk membuktikan bahwa Wooyoung dan Shuhua cocok. Hmm 80℅."

Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang