Chaos

70 49 72
                                    

Sebelum baca, jangan lupa dong buat vote nya hehe
Selamat membaca xixi



"Terimakasih bu," kata Wooyoung sambil mengambil botol air mineral untuk Hyunjae.

Hyunjin berdiri sambil bersandar. "Apa yang akan Hyunjae lakukan yaa pada Heejin dan Shuhua?"

"Entahlah. Tapi aku yakin Hyunjae tidak akan bersikap kasar pada mereka. Hyunjae bukan tipikal orang yang seperti itu," kata Wooyoung.

Tiba-tiba saja Wooyoung melihat langit berubah menjadi gelap. Ia melihatnya dari kaca kantin.

"Kenapa gelap sekali? Apa sebentar lagi akan hujan?" tanya Wooyoung.

Hyunjin menatap langit hitam itu. "Itu bukan hujan. Itu pasti perbuatan Saga."

ZZZT! ZZZT! ZZZT!

"Hihihihihi."

Hyunjin dan Wooyoung terkejut melihat para murid yang sedang memainkan handphone mereka itu tiba-tiba tertawa sendiri. Mata mereka berubah menjadi hitam dan wajah mereka penuh dengan retakan. Tubuh mereka mulai kejang seperti sedang dikendalikan. Mereka terlihat seperti sesuatu yang keluar dari televisi rusak.

 Mereka terlihat seperti sesuatu yang keluar dari televisi rusak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kita harus pergi dari sini," kata Wooyoung. "Kau benar. Mereka pasti akan menyerang kita," kata Hyunjin.

DRRT!

Handphone Hyunjin bergetar. Ternyata Ryujin menelponnya. Hal itu membuat Hyunjin langsung memeluk handphonenya sendiri. "Woah aku senang sekali Ryujinku tercinta menelponku. Aku akan menganggapnya sebagai kenangan yang tidak akan aku lupakan."

Wooyoung merampas handphone Hyunjin. "Ini bukan waktunya bercanda. Cepatlah angkat panggilan itu! Pasti ada sesuatu."

Akhirnya Wooyoung mengangkat panggilan dari Ryujin. "Ryujin, ada apa?"

"Ohh Wooyoung. Kenapa handphone Hyunjin ada padamu?" tanya Ryujin.

"Tadinya ingin langsung diangkat. Situasi disini aneh sekali. Wajah semua murid terlihat retak. Aku yakin ada sesuatu karena kau hanya menelpon seseorang kalau itu penting," kata Wooyoung.

"Okayy nyalakan speakernya."

Wooyoung menyalakan speaker agar ia dan Hyunjin bisa mendengar suara Ryujin.

Ryujin berkata, "Dengar! Langit mulai menghitam. Aplikasi Skytogram itu bukanlah aplikasi biasa. Itu adalah aplikasi buatan Saga. Dia ingin menguasai sekolah ini. Semua murid akan dikendalikan dengan handphone mereka."

Hyunjin dan Wooyoung terkejut mendengar penjelasan itu. Mereka berdua melihat para murid dengan matanya yang sudah berwarna hitam itu menatap handphone.

Tiba-tiba saja para murid itu mendekati mereka berdua dengan langkah seperti zombie. Wajah mereka yang terlihat menyeramkan membuat Hyunjin dan Wooyoung sedikit ketakutan.

"Mereka mendekat. Bagaimana ini?" tanya Hyunjin.

Ryujin mendengar suara Hyunjin dari seberang telepon. Ia merasakan sesuatu yang buruk. "Hyunjin! Wooyoung! Ada apa?"

Hyunjin dan Wooyoung tidak mendengar suara Ryujin karena mereka terus memperhatikan para murid yang mendekatinya itu.

"Hihihihi!"

Hyunjin mengeluarkan kekuatan Pyrokinesis miliknya. "Jika mereka ingin menyerang, aku yang akan menyerang mereka duluan."

Tetapi sesuatu yang buruk terjadi. Para murid yang dikuasai iblis itu langsung menyerang Hyunjin dan Wooyoung sehingga mereka kesakitan dan mengalami kejang. Tubuh mereka seperti terkena sengatan listrik dan perlahan wajah mereka memperlihatkan retakan.

ZZZT! ZZZT! ZZZT!

Ryujin membulatkan matanya ketika mendengar erangan dari Hyunjin dan Wooyoung itu. "Ohh tidak! Mereka berhasil diserang!"

Hyunjae, Heejin dan Shuhua juga ikut terkejut mendengar suara itu. Mereka bisa dengar bahwa Hyunjin dan Wooyoung meminta pertolongan walau mereka merasa kesakitan.

Frost berkata, "Tidak! Tidak! Aku membayangkan wajah mereka telah berubah menjadi sangat menyeramkan. Bagaimana ini?! Aku khawatir kalau mereka berdua akan menyerahkan diri pada Saga."

"ARGH!!"

Tiba-tiba saja Hyunjae memegang kepalanya. Ia mulai merasa lemas dan berlutut. Perlahan tubuhnya terlihat seperti suatu efek sinyal rusak.

"Argh! Ada apa denganku?!" tanya Hyunjae.

Heejin membulatkan matanya. Begitu juga dengan Shuhua yang sampai menutup mulutnya karena terkejut.

"Hyunjae kenapa?" tanya Heejin.

Frost juga ikut terkejut. "Itu dia! Hyunjae mulai dikendalikan!"

"Argh!"

Shuhua memegang kepalanya juga. Ia merasa lemas. Tubuhnya mendadak terasa kesakitan seperti terkena sengatan listrik. Lalu tubuhnya pun perlahan memperlihatkan efek sinyal rusak.

Heejin menggeleng. Ia mendekati Ryujin dan Frost. "Aku takut! Kenapa teman-teman seperti ini?"

Heejin juga merasakan rasa sakit yang luar biasa dari kepalanya. Ryujin menahan tubuh Heejin yang kesakitan itu. Heejin berteriak kesakitan ketika sesuatu menyengat dirinya sehingga muncul efek sinyal rusak pada tubuhnya.

Ryujin melepaskan Heejin karena merasa sangat panik. Frost melompat ke pundak Ryujin.

"Frost, apa mereka akan dikendalikan nantinya?" tanya Ryujin.

"Itu benar. Wajah mereka akan sangat menyeramkan nantinya," kata Frost.

Ryujin mulai merasa ketakutan. Ia bingung kenapa hanya dirinya yang tidak terkena efek apapun. "Kenapa aku tidak mengalaminya?"

"Mereka yang mempunyai aplikasi itu akan merasakannya jadi karena kau sudah menghapusnya, kau tidak seperti mereka," kata Frost.

Hyunjae, Heejin dan Shuhua yang sudah berhasil dikendalikan itu menatap Ryujin dengan senyuman yang sangat menyeramkan. Ryujin semakin ketakutan ketika melihat wajah mereka penuh retakan dan mata mereka berwarna hitam legam.

Ryujin menggeleng cepat. "Frost tolong aku!"



Haii akhirnya aku upload lagi walau telat beberapa jam.

Gimana?? Kasian yaa Ryujin mulai ketakutan nih karena teman-temannya mulai dikendalikan Saga. Jangan sampe Saga berhasil nyakitin mereka.

Yaa udah kalau begitu mending vote and comment nih. Jangan lupa yaa hehehe karena kedua itu sangat berarti buat aku.

Okayy semuanya terimakasih, saranghae dan see you.

Okayy semuanya terimakasih, saranghae dan see you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Starlaxy [STRAY KIDS x THE BOYZ x ATEEZ] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang