12. Perasaan Keduanya

2.5K 106 3
                                        

Hanna duduk di sofa tempat ia tiduri tadi menunggu Zeka yang sedang mencari peralatan nya

"Ga ada? Mangkanya tadi di UGD aja"

Tak lama Zeka mendapatkan kotak obat nya "Ini ada mangkanya sabar"

"Tapi-"

"Ssst jangan banyak ngomel, ini" Potong Zeka sembari memberikan kotak itu

"Gak ngomel!"

"Iya ga ngomel" Ngalah Zeka

"Mana luka nya?"

Zeka membuka kaos hitam nya menunjukkan badan kekar dengan banyak luka dan lebam

"Zeka?! ini sakit ga?!" Hanna seketika panik sambil meraba luka Zeka

Zeka tersenyum tipis mendongak ke bawah "Engga"

"Engga apa nya?! ini udah di obati gak tadi malem?"

Pria itu menggeleng polos "Ga sempet, ngurusin yang lain dulu"

"Ck. Pikirin diri sendiri dulu!" Balas Hanna, Zeka tidak menjawab lagi melainkan memperhatikan Hanna yang sedang menyiapkan beberapa obat

Sebenarnya tadi malam Zeka ingin kembali ke ruangannya untuk mengobati lukanya sendiri, tapi ia bertemu dengan sosok perempuan di hadapannya yang rupanya adalah Hanna

Hanna sangat telaten mengobati luka luka di tubuh Zeka, dan mata Zeka sangat telaten memperhatikan setiap sudut wajah yang di miliki Hanna

"Lo gak bisa pergi tugas lagi dengan keadaan luka kayak gini, apalagi luka lebam yang gede banget kaya gini ka" Ujar Hanna yang sudah menatap wajah Zeka

"Tugas tetap tugas Han, sama seperti sholat hukum nya wajib"

"Kok sama samain dengan sholat sih?"

"Jadi di samain sama apa?"

"Gue serius ka"

Zeka menghela nafas nya "Saya juga serius"

"Iya terserah" Hanna membereskan segala peralatannya

"Harus di olesi salep rutin, nanti gue kasih salep nya"

"Iya"

"Kalau gitu gue keluar"

Zeka langsung menahan tangan Hanna yang ingin pergi "Saya butuh kejelasan kamu saat kamu peluk saya tadi subuh"

"Kejelasan apa?" Hanna melepaskan tangannya secara halus "Itu spontan aja"

"Saya punya perasaan lebih ke kamu" Kini raut wajah Zeka berubah menjadi sangat serius

Hanna hanya diam raut wajah Hanna sangat sulit di baca Zeka

"Dan perasaan itu terjadi secara spontan, sama seperti pelukan kamu yang kamu bilang itu hanya spontan"

"Bercanda lo?"

"Saya gak bercanda" Hanna tau Zeka sama sekali tidak bercanda, tapi ia bingung harus jawab apa

"Gue ga tau harus apa"

Zeka mengernyit tidak mengerti apa yang Hanna tidak tau harus apa

"Maksud kamu?"

"Lo serius mau punya hubungan sama gue? "

"Kelihatan saya ada bercanda?"

"Tapi gue gak bisa" Tolak Hanna "Gue gak bisa ngejalin hubungan dengan profesi lo yang kayak gini. Lo mau bikin gue jantungan setiap lo pergi tugas? Gue udah pernah bilang kan, gue gak akan siap punya hubungan sama orang yang berprofesi sebagai tentara"

KOPASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang