Makan malam pun berlangsung tanpa Zaka dan Stefi yang pulang lebih awal. Tapi Zeka, Hanna dan Mbok Mimin tetap menikmati suasana
Apalagi di tambah ada Hanna yang menghidupkan suasana, biasanya hanya Zeka yang makan sendirian dan Mbok Mimin yang menolak untuk makan berdua Zeka karena terlalu canggung jika berdua
Setelah selesai makan semuanya ikut beres beres termasuk Hanna yang membuang sampah di luar rumah, ia memaksa untuk membuang padahal Zeka melarang
Tidak terlalu jauh dari rumah tapi butuh beberapa langkah untuk membuang sampah
krek
Pergerakan tangan Hanna terhenti saat mendengar suara kamera yang terjepret, lalu ia menoleh dengan hati hati di belakangnya
"Ada pemotretan malam malam gini?" gumam nya
Hanna kembali menuang sampah sampah ke dalam tempat pembuangan sampah komplek tersebut
drap
drap
Kini Hanna kembali menoleh, ia memberanikan diri untuk lebih meriksa sekitarnya saat mendengar langkah kaki sangat dekat padanya
"Woi"
krek
Hanna dengan sigap menoleh ke asal suara jepretan kamera, dan saat itu ada seorang dengan pakaian hitam mengarahkan kamera ke arahnya
Tidak ada suara panik atau jeritan Hanna berlari sekuat tenaga dari sana, tapi orang itu ikut mengejar Hanna yang membuatnya khawatir
Dengan nafas yang tidak beraturan Hanna menutup pagar rumah dengan cepat lalu kembali berlari dan langsung membuka pintu, ia segera mengunci rumah
"Hanna?"
"Astaga!"
Zeka langsung heran saat melihat Hanna yang sangat terkejut apalagi wajah yang terlihat pucat, keringat yang bercucuran dan nafas yang jelas terdengar
"Kamu kenapa?"
"Ka tadi ada orang"
"Orang?" tanyanya
"Iya, dia motoin gue pake kamera, saat gue sadar gua langsung lari dan dia ngikutin gue lari. Terus kayaknya pas sampe pagar dia udah gak ada lagi"
Zeka tampak kaget mendengar cerita Hanna "Kamu serius?"
"Iya ka, Lo gak liat muka gue udah takut banget ini"
"Mbok Mimin" panggil Zeka dengan sedikit mengeraskan suaranya
"Iya ada apa nak Zeka? eh Mba Hanna kenapa?" tanya Mbok Mimin karena muka Hanna kentara sekali dengan wajah takut
"Mbok bawa Hanna ke dalem ya, kasih dia air "
"Iya nak"
"Lo mau kemana ka?" Hanna menahan lengan Zeka saat pria itu hendak keluar
"Saya mau cek sebentar di luar"
Hanna mengangguk menurut, lalu ikut Mbok Mimin yang menuntunnya. Zeka menutup pintu setelah ia keluar, ia berjalan ke depan pagar lalu membukanya
Ia melirik sana kemari tapi tidak ada orang, komplek sudah sepi biasanya jam segini. Zeka memutuskan untuk ke pembuangan sampah karena pasti di sana kejadian
Tapi tetap saja tidak ada siapa siapa hanya ada suara daun yang bertabrakan di buat oleh angin yang akan hujan. Zeka memutuskan untuk kembali tapi matanya melihat cctv yang berada di dekat tiang listrik. Mungkin saja besok bisa ia tanyakan

KAMU SEDANG MEMBACA
KOPASKA
General FictionBerjuang dalam pertempuran untuk negara, berusaha untuk hidup dan kembali untuk Hanna - Kapten. Zeka Akasarna Perkasa