Hari ini adalah hari terakhir para petugas kesehatan berada di atas kapal Angkatan Laut. Terlihat pekarangan kapal sudah tidak ada lagi barang barang berat dan alat alat Angkatan Laut. Hanya ada beberapa helikopter yang sebentar lagi akan siap berangkat
Hanna dan Laras sudah siap di kamarnya dengan beberapa koper besar. Kamarnya pun sudah bersih tidak ada lagi yang tersisa
Keduanya saling memandang sambil tersenyum lebar dengan tulus dan ikhlas
Hanna mengeluarkan ponsel nya dari tas miliknya "Masukin nomor lo disini"
Laras menerimanya, mengetikkan serentetan angka, lalu mengembalikan nya kepada sang pemilik. Laras langsung merentangkan kedua tangannya dengan mata terharu
Tau kode itu, Hanna langsung masuk ke dalam pelukan temannya itu
"Sehat sehat ya Hanna"
"Lo juga ras. Sehat sehat, jangan lupain gue"
Laras menguraikan pelukannya dan matanya sudah sembab karena air mata "Enggalah, mana mungkin gue lupain lo"
Hanna terkekeh lalu mengusap air matanya Laras "Cengeng"
"Kok lo gak nangis sih?!"
"Kalau gue nangis, yang ada berat mau pisah"
Laras mengerucutkan bibirnya lalu kembali memeluk Hanna
"Yuk keluar"
Laras mengangguk, ia mulai menarik koper nya mengikuti Hanna dari belakang. Tapi sebelum Hanna membuka pintu tersebut, Laras menarik lengan Hanna
"Kenapa?"
"Setelah kita keluar dari pintu ini. Kita gak bakal balik lagi kesini lagi Han. Gu—gue pasti kangen kalian, gak mau pisah dari kalian" tangis Laras pecah air matanya mengalir deras
Bahkan Hanna langsung memeluk Laras erat, air matanya juga ikut mengalir deras
Esok mereka sudah menjalani kehidupan mereka sebelumnya. Mereka tidak akan lagi berada di UGD, melihat laut, merasakan badai, dan kamar Mess mereka
•••••
Sesampainya di luar terdengar suara tangisan akan perpisahan. Beberapa orang berpelukan sebagai tanda pamit
Hanna dan Laras bersitatap sama sama saling menguatkan sebelum melangkah maju
"Dokterr!!" Nana, Nada dan Laura berlari lalu memeluk mereka
"Sehat sehat yaa kalian semua"
"Iya dok, Nana seneng banget bisa ketemu dokter hebat"
Mereka menguraikan pelukan sambil menatap wajah satu sama lain
"Nada sebenarnya gak mau pulang. Soalnya Nada lebih nyaman disini"
"Yaudah Nad, lo ikut gue aja kerumah" cetus Laura
"Beneran ra?"
"Iya soalnya kan dirumah gue cuma tinggal berdua sama nenek gue. Jadi kalau lo ada disana jadi rame rumah gue"
"Ra? Ini gue serius lho. Lo beneran?"
"Iya Nadaaa, masa gue bercanda. Nenek gue pasti seneng banget kalau rumah rame" Laura berkata dengan ceria membuat Hanna tersenyum melihatnya
Hanna sedikit tersentuh dengan cerita kehidupan Laura. Gadis itu pernah sekali bercerita sekilas tentang keluarganya
Kata Laura itu ia tidak memiliki orang tua, ia hanyalah anak yang tidak sengaja berada di rahim seorang wanita

KAMU SEDANG MEMBACA
KOPASKA
General FictionBerjuang dalam pertempuran untuk negara, berusaha untuk hidup dan kembali untuk Hanna - Kapten. Zeka Akasarna Perkasa