41. Ijab qobul

2.1K 80 1
                                        

Hari demi hari sampai bulan demi bulan sudah mereka lewati, lelah dan pertengkaran kec mereka lewati. Walaupun sempat mereka berdiam cukup lama, sampai akhirnya Hanna memutuskan untuk pergi dari rumah Zeka dan mencari kost, Hanna juga bekerja di salah satu puskesmas untuk sementara sampai urusannya dengan rumah sakit Jayakarsa selesai

Zeka saat itu juga tidak bisa melarang Hanna untuk pergi dari rumah. Ia tidak bisa memaksa kehendak nya untuk membuat Hanna tinggal bersamanya dengan status yang belum sah

Dan hari ini, hari yang di tunggu tunggu tiba. Zeka duduk dengan baju adat Khas Sunda, ia dengan gagah bersalaman dengan penghulu karena Hanna tidak memiliki wali

Padahal yang harusnya menikahkan mereka malah duduk di kursi tamu dengan meneteskan air matanya saat ia hanya menyaksikan putri kandung nya menikah tanpa ia yang menjadi wali

"Om?" seorang gadis cantik dengan pakaian kebaya nya mengelus pundak Iskandar

Iskandar terkekeh "Sakit hati om teya, tapi sakitnya hati om sekarang gak sebanding dengan sakit hatinya Hanna"

Gadis bernama Teya dengan marga Lubis itu mengerti sakit hati pamannya itu tapi ia juga sangat mengerti sakit hati sepupu jauh nya itu. Ia tau bagaimana penderitaan yang di lalu Hanna dulu, walaupun ia tidak dekat dengan Hanna

"Om di undang aja udah bersyukur banget"

"Teya juga udah bersyukur banget Hanna masih ingat sama teya" jawabnya yang mengundang tawa renyah dari keduanya

"Zeka akasarna bin perkasa saya nikahkan dan saya kawinkan engkau dengan Hanna Paramastri Binti Lubis dengan maskawin seperangkat alat sholat, saham 305 lot, 31 gram logam mulia dan uang tunai sebesar 500 juta rupiah di bayar tunai"

"saya terima nikah dan kawinnya Hanna Paramastri Binti Lubis dengan maskawinnya tersebut, tunai"

Semua berkata sah dan terlihat lega. Dan saat itu air mata dari kedua mata Iskandar Lubis turun mendengar nama belakang nya terpaut dengan Binti Hanna

"Om itu Hanna"

Semua mata tertuju pada sosok perempuan yang sudah sah menjadi istri. Riasan yang tidak terlalu mencolok dan siger yang menghiasi kepalanya

Hanna tersenyum melihat Zeka yang berada di depannya. Keduanya saling menatap dengan mata berkaca kaca

Dokter Santi dan Laras yang hadir dan mendampingi di kanan kirinya Hanna mengantar mempelai perempuan itu kepada mempelai laki laki

Saat Hanna sudah berada di hadapan suaminya. Dokter Santi dan Laras melepaskan rangkulannya pada lengan Hanna

"Selamat ya kalian berdua" ucap Laras

"Saya sangat senang kalian bisa sampai di puncak ini"

"Terimakasih Dokter Santi dan Laras, sudah bawa istri saya kesini"

Hanna tidak bisa menyembunyikan cengiran nya saat Zeka menyebutkannya sebagai istri. Dokter Santi dan Laras mundur dari sana, Hanna pun segera menyalimi suaminya, dan salah satu tangan Zeka di atas kepala Hanna. Ia membaca doa

Setelah nya Zeka memegang kedua pundak istrinya, karena jidat Hanna yang tertutup siger membuat Zeka memilih menciumi pipi Hanna dan punggung tangan Hanna

"Selamat ya Mas Zeka udah jadi suaminya Hanna"

"Saya bahagia jadi suami nya kamu"

Acara poto poto pun di mulai, dengan gaya menunjukkan cincin, buku nikah, serta mahar yang di berikan

"Iri banget liat mereka" kata Arya

"Makanya nikah" jawab Tama yang di sebelahnya

"Belum ada calonnya"

KOPASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang