57. Dunia yang kembali

2.5K 90 0
                                        

Selesai mengobati luka luka pada istrinya Zeka menyuruh Hanna untuk membasuh rambutnya agar tidak sakit habis di guyur hujan, dengan handuk kecil Hanna mengeringkan rambutnya duduk di tepi ranjang, ia melirik sedikit saat Zeka baru masuk melakukan hal yang sama yaitu mengeringkan rambut dengan handuk kecil nya. Zeka pun duduk di tepi ranjang membelakangi Hanna

Hujan yang tadinya sangat deras hanya meninggal kan suara suara gemuruh dari langit, hawa kamar pun tanpa AC sangat dingin di tambah mereka yang baru mandi, serta keadaan kamar yang sunyi

Zeka yang bingung ingin memulai dari mana dan Hanna dengan seribu pertanyaan nya, hanya karena Zeka yang memeluk, mengobati lukanya dan melumat bibirnya apakah Zeka sudah memaafkannya?

"Mas. . "

"Saya. . "

Keduanya lantas kembali diam, sampai akhirnya mereka berdua kompak membalikkan tubuhnya dan saling bertatapan

"Mas dulu aja"

Zeka diam sejenak sebelum menaiki kasur dan merangkak cepat menuju Hanna, pelukan Zeka yang tiba tiba membuat Hanna kaget setengah mati, serta jantung yang berdetak dengan sangat cepat

"Begini saja sebentar" bisik Zeka di ceruk leher istrinya, Hanna hanya mengelus tangan suaminya yang memeluknya dari belakang

"Maaf. .  maafkan saya Hanna, saya melakukan kesalahan besar karena sudah mendiami kamu. Membuat kamu menangis, membentak kamu serta mengeluarkan kata kata yang tidak pantas terhadap kamu adalah kesalahan terbesar dalam kehidupan saya" yaa Zeka sadar kesalahan terbesarnya selama ini bukan tidak mencari keadilan buat orang tuanya, melainkan sempat membuat Hanna kehilangan dunianya

"Mas. . "

Zeka menahan tangan Hanna yang hendak melepaskan pelukannya "Hanna. . saya menyesal, saya menyesali semua perbuatan saya. Maafkan saya yang sudah melupakan kewajiban saya untuk melindungi kamu. Saya bodoh Hanna membiarkan orang orang itu menghina kamu, saya bodoh sudah membela mereka, padahal yang kamu lakukan adalah pembelaan kamu selama ini"

Tak sadar air mata nya jatuh di pundak istrinya, termasuk air mata Hanna yang jatuh di punggung tangan Zeka

"Saya akan sangat menyesal seumur hidup kalau sampai kamu pergi. Saya tidak akan sanggup membayangkan kalau jantung saya pergi"

"Mas. . cukup" Hanna dengan paksa melepaskan tangan Zeka yang melingkar di pundaknya

Wajah Zeka yang sudah basah dengan air mata membuat Hanna menangkap kedua wajah itu, dan menatap dengan seksama netra mata pria di depannya. Tak lupa juga air mata yang keluar deras dari keempat netra itu

"Kamu gak salah, apa yang kamu lakukan itu suatu hal yang wajar mas karna aku membuat kesalahan, dan. . aku yang harusnya minta maaf karna sudah membuat kamu merasa tidak di anggap sebagai suami"

"Ngga sayang. ." Zeka menggeleng pelan sambil menggenggam tangan hangat Hanna yang memegang pipi nya "Saya menyesal Hanna sudah mengatakan itu, yang jelas jelas saya sangat bahagia menjadi suami kamu"

Air mata semakin deras saja keluar saat Zeka menatap lekat mata istrinya mengingat betapa kuat Hanna menjalani kehidupan nya selama ini. Banyaknya hal tidak adil yang Hanna dapatkan, tapi perempuan kuat di depannya ini tidak pernah menampakkan masa lalu nya yang suram itu

"Hanna. . saya janji dunia kamu tidak akan membuat kamu menangis lagi"

Hanna tersenyum haru dengan air matanya, ia mengangguk pelan. Tangan Zeka menjalar menyentuh di Awang Awang luka nya, lalu membawa Hanna ke dalam pelukan hangat itu

"Mulai sekarang saya gak perduli kamu siapa, anak siapa, keluarga kamu siapa, kamu adalah Hanna Paramastri istri saya. Saya sangat sangat mencintai kamu" di akhiri dengan Zeka mengecup lama kepala Hanna

KOPASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang