Sebenarnya Hanna ingin langsung pulang tadi naik bus, tapi Iskandar sudah memberi perintah pada Jehan untuk mengantar anaknya. Dan kebetulan Jehan ingin mengobrol santai dengan Hanna
"Maaf ya dok saya ganggu" ucap Jehan sambil membawa nampan berisi kopi yang sudah di pesan
"Gakpapa je. Gue juga udah lama banget gak ketemu lo" jawabnya sambil menyeruput kopi dengan logo Starbucks itu
"Saya lihat tragedi itu, saya ingin menyusul kesana. Tapi waktu itu saya sudah jadi ajudan Pak Iskandar"
"Udah berlalu juga kok. Tapi kayaknya atasan lo gak tau deh kalau ada gue di sana"
"Pak Iskandar tau kok tapi setelah tragedi itu"
Ah entah apa yang di inginkan Iskandar sekarang, kalau memang perduli kenapa dirinya tidak di jenguk, kenapa juga Hanna berharap di jenguk
"Selamat ya dok atas pernikahan nya. Gak nyangka saya akhirnya jadi juga" Jehan tertawa kecil sambil menghirup kopi nya
"Gue kecewa lo gak dateng" Hanna bercanda
"Saya dateng, tapi saya di dalem mobil. Takut ketemu yang lain"
"Lhoo? kenapa?"
"Saya bohong ke mereka termasuk ke kapten kalau saya pindah tugas ke Lombok"
"Ah iya gue ingat, lo waktu itu pindah tugas kan ke Lombok, Letkol. Adjie juga udah konfirmasi"
"Letkol. Adjie mah sahabat nya Pak Iskandar. Jadi yaa gitu"
"Alasan dia mau lo jadi ajudan kenapa je?"
"Beliau menarik informasi dari saya tentang Kapten"
tring
tring
"Bentar ya je"
Hanna merogoh tas nya untuk mengambil ponsel, tertera nama suaminya alis Hanna berkerut
"Hallo, assalamualaikum"
"Waalaikumsalam, Sherlock sekarang kamu dimana"
Saat itu juga Hanna ketar ketir, dan langsung memandang wajah Jehan di depannya
"Mas—dimana?"
"Sherlock sekarang Hanna"
Zeka langsung mematikan sambungan telpon tersebut, dan mengirim lokasi nya sekarang
"Kenapa dok?"
"Zeka kayaknya tau kalau gue gak ngabarin dia tadi kalau mau keluar"
"Sering berantem gara gara komunikasi ya dok?" goda Jehan sambil tertawa kecil
"Engga kok"
Jehan tersenyum "Yaudah saya balik dulu, nanti saya sampaikan ke beliau kalau anaknya udah pulang dengan suaminya"
"Makasih ya kopinya"
"Saya yang terimakasih dok"
Setelah mobil yang dikendarai Jehan telah pergi, Hanna beranjak dari tempat duduknya dan keluar dari sbux menunggu Zeka
Angin langsung menerpa wajahnya dan rambutnya, Hanna pergi ke sisi kiri sambil memainkan ponselnya dan menghadap jalan
Sebuah tangan menepuk pundak nya, Hanna langsung berbalik yang di kiranya Zeka, tetap bukan. Pria dengan memakai masker dan topi
"Siapa?"
Tubuh Hanna langsung membeku saat ada sebuah benda menempel di pundaknya, tanpa melihat ke bawah pun Hanna sudah tau itu pistol
![](https://img.wattpad.com/cover/309368937-288-k365084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
KOPASKA
Ficción GeneralBerjuang dalam pertempuran untuk negara, berusaha untuk hidup dan kembali untuk Hanna - Kapten. Zeka Akasarna Perkasa