62. Overprotektif

3.2K 116 28
                                        


Tadinya Zeka ingin memesan taksi saja saat pulang karena perjalanan kesini tadi memakai mobil yang di bawa Henri, entah bagaimana Henri mendapat mobil itu. Tapi Iskandar sudah menyiapkan supir yang sudah stand by di depan rumah sakit, mau tidak mau Zeka harus mengurungkan niatnya untuk memesan taksi, tidak enak juga menolak dan menyuruh supir yang sudah menunggu lama

Zeka menutup pintu rumah nya setelah keduanya masuk, terlihat Hanna yang sudah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar

"Kamu mau mandi?"

"Ngga" jawaban singkat dengan nada yang berbeda membuat Zeka mendekati Hanna yang sudah duduk di tepi ranjang itu

"Hanna"

"Mas kenapa sih gak langsung kasih tau aku kalau aku hamil? kenapa langsung keluar aja buat nyari dokter?" potong Hanna langsung

Sebenarnya Zeka lupa akan hal itu, karena banyak sekali yang ia pikirkan

"Maaf ya, aku lupa"

"Terus berapa usia kandungan aku?" tanya nya masih dengan wajah jutek dan nada sinis

"Kata dokter baru 3 minggu"

Mata Hanna menyipit wajar saja ia tidak menyadari karena belum masuk pada tanggal menstruasi nya

"Ayo mandi, biar badan kamu segar"

"Iyaaaa" tapi anehnya saat Hanna hendak menuju kamar mandi, Zeka malah mengekor di belakangnya bahkan hampir masuk ke dalam kamar mandi

"Mau ngapain?"

"Temenin kamu mandi"

"Ha?" wajah Hanna cengo "Ngapain mas? selama ini juga aku mandi sendiri"

"Gapapa, ayo masuk"

Hanna menahan pintu kamar mandi itu "Ngga! aku mandi sendirian"

"Ngga, kamu harus di temenin"

"Ngga ya! aneh banget nanti aku mandi kamu lihatin"

"Kayak gak pernah aja"

"Yaa tapi itukan kita mandi berdua mas, kalau ini kan kamu nonton aku mandi"

"Gapapa lah, kan udah suami istri"

Dalam hati Hanna mengumpat, mereka berdua emang suami istri, tapi Hanna malu kalau dirinya tidak berbusana di tonton, kecuali kalau mandi berdua kan dua dua nya tidak berbusana

"Enak aja ngomong nya! sana ih keluar aku mau mandi!" Hanna mendorong paksa tubuh zeka untuk keluar, tanpa menyadari kalau lantai kamar mandi yang Hanna pijak itu licin sedangkan Zeka masih di lantai luar kamar mandi

"Ngga, Hanna"

"Aku mau mandi" rengek Hanna yang masih berusaha mendorong tubuh Zeka sembari menutup pintu kamar mandi, karena lantai yang licin dan banyak bergerak, Hanna tidak bisa mengimbangi tubuhnya dan membuatnya sedikit terpleset tapi dengan sigap Zeka langsung menahan pintu kamar mandi dan tangan sebelahnya langsung menahan pinggang istrinya

Hanna terdiam bukan karena terkejut dirinya akan jatuh, tapi terkejut dengan reaksi Zeka yang ia pikirkan berlebihan, walaupun tadi benar dirinya terpleset mungkin tidak akan sampai jatuh, tapi kenapa wajah Zeka terlihat sangat panik bahkan menunjukkan rasa ketakutan, bahkan jantung Zeka saat ini berpacu sangat cepat

"Mas"

"Kita mandi berdua" ucap Zeka tegas dan langsung melepaskan tangannya dari pinggang sang istri. Mendengar itu Hanna tidak bisa membantah lagi, ia tidak berani menjawab lagi dan langsung menurut saat Zeka menutup pintu kamar mandi

Sejak mandi hingga sekarang mereka sudah memakai baju masing masing, Zeka masih saja diam dengan wajah datarnya. Hanna yang baru saja menyarungkan kaos  beranjak duduk di sisi ranjang nya sambil memperhatikan Zeka yang sedang mengeringkan rambutnya. Hanna tidak berani membuka suaranya, karena pasti Zeka marah padanya yang sudah tidak menurut perkataan suami

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 20, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KOPASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang