Dokter menyatakan kondisi Hanna drop tadi malam, sehingga ia harus diberi obat penenang. Hingga pagi ini Hanna masih tertidur di ranjangnya tanpa di temani siapapun
Kemudian tak lama pintu terbuka menampilkan Zeka dengan celana biru loreng nya, disertai kaos polos hitam dan sendal slip on nya. Pria itu membawa kresek berwarna hitam yang ia taruh atas meja nya
Dengan kelopak mata yang masih tertutup, tangan Hanna bergerak tanpa di sadari Zeka. Lalu kelopak matanya ikut bergerak ingin terbuka
"Ze—ka.."
Zeka yang sedang sibuk dengan kresek nya langsung sigap melihat Hanna yang mulai sadar
"Heyy, ada yang sakit?"
Pertanyaan itu hanya di jawab dengan gelengan pelan
"Yang lain pada kemana?"
"Mereka saya suruh pulang" Hanna hanya mengangguk
"Saya panggil dokter dulu"
Hanna langsung gercep menahan telapak tangan Zeka yang ingin pergi
"Gak usah, lo disini aja. Gue baik baik aja"
Zeka menurut "Mau gado gado?"
"Emang ada?"
"Ada tuh saya baru beli"
"Mauu"
Zeka hanya tersenyum tipis sebelum membuka bungkusan gado gado itu di atas piring
"Ini"
Hanna mengerutkan dahi nya saat Zeka menyodorkan piring itu kepadanya
"Gue suap sendiri?"
"Jadi? saya yang suapin?"
"Menurut anda?" ketus nya
Tanpa ada jawaban lagi, Zeka menarik kursi yang menduduki nya. Ia mulai menyendok gado gado tersebut dan menyuapi Hanna
"Ck. bentar dulu gue mau duduk" Zeka dengan sabar menunggu Hanna yang duduk
Di sela sela mengunyahnya, ada permintaan dari Hanna untuk Zeka. Tapi ia ragu kalau nantinya dokter melarang karena kondisinya
"Kamu mau apa?"
"Ha?" reflek Hanna
"Kamu mau sesuatu?"
Hanna mengerutkan dahinya "Kok lo tau?"
"Gelagat kamu" jawab nya acuh sambil menyuapkan lagi Hanna
"Ka? gue boleh ke makam nya Laura sama Nada?"
Gerakan tangan Zeka terhenti di atas piring, lalu mendongak untuk melihat Hanna
"Boleh. Setelah kamu sudah pulang dari sini"
Bahu Hanna langsung turun, padahal ia ingin melihat sekarang "Bentar aja kaa.."
Zeka memberikan suapan lagi kepada Hanna tanpa menghiraukan gadis itu
"Yaudah kalau gak mau, gue nekat yaa?"
Pria itu menghela nafas nya "Saya bukan gak mau"
"Kan sama lo ka. Pasti gue baik baik aja"
Zeka terdiam mendengar kalimat terakhir Hanna, suasana perasaannya berubah entah itu marah, kesal ataupun sedih
"Kenapa ka?"
"Saya aja gagal melindungi kamu waktu itu. Gimana bisa kamu bilang bakal baik baik aja kalau sama saya?"
Mendengar perkataan Zeka ditambah dengan nada lirih membuat hati Hanna terenyuh. Zeka mengira kalau ia gagal melindungi nya? padahal disaat itu ia merasa aman dan percaya pada Zeka akan menyelamatkan nya walaupun kondisi nya ia sedang di siksa dengan anak buah Jolang
KAMU SEDANG MEMBACA
KOPASKA
General FictionBerjuang dalam pertempuran untuk negara, berusaha untuk hidup dan kembali untuk Hanna - Kapten. Zeka Akasarna Perkasa