47. Pertengkaran

1.8K 61 0
                                        

Beberapa Minggu semenjak kesalahan paham yang terjadi di rumah tangganya, Hanna semakin memperbaiki komunikasi dengan suaminya, ingin ke warung, supermarket, buang sampah pun Hanna mengabari Zeka yang berada di kantor

Seperti sekarang Hanna sibuk menyiapkan makan malam sambil menelpon Zeka

"Mbo Mimin udah pulang?"

"Udah, aku suruh pulang lebih cepat aja tadi biar cepat istirahat nya"

"Aku bentar lagi pulang"

"Oke, aku juga lagi siapin buat makan malam"

"Kamu masak sendiri?"

"Iyalah! kamu gak mau? cuma mau masak masakan Mbo Mimin aja?" Hanna menghentikan gerakan tangannya yang sedang sibuk menuangkan lauk pada piring

terdengar tawa renyah di seberang sana "Kok mas ketawa?!"

"Padahal aku cuma nanya kamu masak sendiri ya, tapi langsung cemburu sama Mbo"

"Aku ngga cemburu! gak mungkinlah aku cemburu sama Mbo Mimin"

"Iya sayang, aku tutup dulu ya. Mau siap siap pulang"

"Hati hati ya"

"Iyaaa"

Sudah sering menelepon pun Hanna tetap salah tingkah jika mendengar suara Zeka yang begitu lembut jika berbicara padanya

Hanna mengantongi ponsel nya dan kembali menyiapkan hidangan makan malam yang belum selesai

Sambil menyanyi nyanyi sedikit terdengar suara bel yang berbunyi, Hanna diam dan mengerutkan dahi nya

"Tadi katanya baru mau siap siap pulang, kok udah nyampe aja?" bicara nya sendiri

Bel terus berbunyi membuat Hanna terheran heran

"Siapa sih?! gak sabaran banget"

cklek

Hanna celingak celinguk saat tidak ada orang sama sekali, dirinya pun memberanikan untuk keluar dari pintu tapi langsung masuk ke dalam rumah

"Aneh banget, masa ada orang iseng di komplek lho ini?!" kesal nya

Baru saja ingin meninggalkan pintu masuk bel kembali berbunyi tapi tidak sebrutal tadi, Hanna berbalik menatap pintu bel masih berbunyi

"Awas aja kalau beneran orang iseng"

Hanna memutar kunci pintu nya dengan pelan tanpa suara walaupun masih ada suara sedikit dan mengintip sedikit

"Kok ngintip ngintip?"

"Mas?!" Hanna segera membuka lebar pintu nya dan meloncat memeluk Zeka

Zeka yang belum siap pun hampir saja terhuyung ke belakang dan langsung menangkap pantat Hanna

"Kenapa gak manggil?"

"Aku kira dengan bel udah cukup" Zeka menurunkan tubuh Hanna dari gendongan nya

Lalu menyelipkan anak rambut istrinya yang menjuntai mengenai mata "Kenapa? ada sesuatu yang buat kamu takut?"

"Kalau kamu takut nanti Mbo Mimin nginep dirumah aja"

"Gak usah, kasian nanti suami sama anak nya Mbo Mimin"

"Apa kita cari lagi ART nya?"

"Aku udah nyaman banget sama Mbo Mimin"

"Terus kamu kenapa?"

"Tadi ada yang bunyiin bel, tapi bunyi bel nya terus menerus dan aku yakin tadi itu bukan kamu, pas aku buka pintu nya gak ada orang. Makanya tadi pas kamu pencet bel aku ngintip"

KOPASKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang