Laras yang baru saja selesai mandi dan ingin menuju dapur untuk masak mie justru malah mendengar beberapa tentara berteriak. Langkah kakinya pun berbelok untuk keluar mess
"Ada apa sih?" Laras yang masih mencari asal suara terkejut saat ada yang menepuk pundaknya
"Astaga!! Jehan?! ngagetin!"
"Ras, saya butuh bantuan kamu"
"Bantuan ap—" Jehan langsung saja menarik tangan Laras untuk pergi menuju tempat kejadian
"Hanna?!! Astaghfirulloh ini ada apa?! Hanna kenapa?! Kok bisa jatoh?!"
"Laras!!" Panggil Zeka yang melihat Laras
Laras pun langsung dengan cepat mengambil alih di samping Hanna. Dokter itu mengecek pernafasan Hanna
"Lemah banget ini" Langsung saja Laras melakukan CPR
Beberapa kali Laras melakukan sama sekali tidak ada reaksi pada Hanna
"Hanna gue mohon" Lirih Laras terus melakukan resusitasi pada jantung Hanna
Karena tidak mempan Laras memberi nafas buatan pada Hanna tapi beberapa kali Hanna tetap tidak merespon
"Hanna.." Laras mengusap air matanya di sela sela ia melakukan CPR
"PANGGIL DOKTER LAINNYA! CEPAT!!" Teriak Zeka untuk menggantikan posisi Laras yang sudah sangat lelah, jika dirinya yang melakukan Zeka merasa itu bukan hal yang bagus selama yang wanita wanita lainnya masih ada
"Hanna.." Laras melemah ia tidak kuat melakukan nya lagi
"CEPAT MANA!!"
"Siap kapten! Saya susul mereka!" Jawab junior nya menyusul tentara yang tadi pergi memanggil dokter lainnya
Zeka berdecak, ia harap ini tidak apa apa jika dia yang melakukan nya di saat keadaan terdesak
"Laras, tolong lepaskan cepat snelli milik Hanna"
Laras dengan sigap membukanya dan memberikannya pada Zeka. Begitu pun Zeka dengan sigap mengambil posisi Laras, meletakkan snelli itu di atas dada Hanna
"Saya mohon Hanna.." Lirih kecil Zeka yang sudah melakukan CPR
uhukk uhukk
Laras menghembuskan nafas lega saat Hanna sudah membuka matanya "YaAllah Hanna.. gue panik"
Dada Hanna naik turun saat menghirup udara seperti biasa, matanya yang terbuka pun sangat sayu menatap sekitarnya
Zeka segera menyelimuti tubuh Hanna dengan handuk panjang, dan Zeka sendiri lah yang mengangkat tubuh Hanna ke atas brankar
Zeka, Laras, Jehan dan perawat yang baru datang langsung membantu mendorong brankar tersebut
Sesampainya di unit gawat darurat yang di miliki kapal TNI AL tersebut, Laras dan perawat lainnya langsung melakukan tindakan lain pada Hanna
Memeriksa detak jantung Hanna dan memasang oksigen nasal kanul pada Hanna
Hanna yang masih setengah sadar membuka matanya sedikit memandang Zeka yang melihat nya dengan penuh kekhawatiran. Setelah itu Hanna kembali kehilangan kesadarannya
"Detak jantung nya sangat lemah" Beritau Laras
"Kita jauh dari pelabuhan" Jehan berbisik pada Zeka tapi masih bisa di dengar oleh Laras
"Tapi kondisinya tidak buruk, Hanna masih bisa di rawat disini" Sahut Laras
"Kita akan pasangkan infus dan Hanna akan di rawat sementara waktu. Untuk sekarang Hanna kehilangan kesadarannya"

KAMU SEDANG MEMBACA
KOPASKA
Genel KurguBerjuang dalam pertempuran untuk negara, berusaha untuk hidup dan kembali untuk Hanna - Kapten. Zeka Akasarna Perkasa