Acara di lakukan di kediaman Iskandar, para tamu undangan pun terlihat sudah banyak yang datang rata rata memakai mobil mewah mereka, ah ini pasti para pejabat yang korupsi soalnya satu circle sama Iskandar pikir Hanna
"Kamu jangan cemberut terus" kata Zeka yang selalu memperhatikan wajah Hanna dari mulai berangkat tadi
"Aku ga cemberut, aku senyum" perempuan itu menunjukkan senyum joker nya yang justru membuat Zeka geleng geleng kepala melihat tingkah istrinya
"Mas? apa aku jadi Joker aja yaa di dalam?" celetuk Hanna
Zeka melepaskan seat belt nya lalu beralih untuk melepaskan seat belt milik Hanna "Jangan aneh aneh" tegur Zeka lalu mengecup cepat bibir istrinya
"Dah ayo turun" ucap Zeka sembari turun dari mobil
"Nyosor mulu" keluh Hanna bagaimana kalau nanti nafsu Hanna tergerak di waktu yang tidak tepat saat Zeka mulai nakal mencuri mobilnya
"Hanna?!!!" teriakan heboh seorang wanita membuat pasangan itu menoleh ke samping, terlihat seorang wanita yang berlari ke arah Hanna dan pria yang berada di belakang wanita itu
"Teya? lo dateng?" kaget Hanna, soalnya Teya anti kalau acara yang berhubungan dengan Alyodhya
"Biasa. . di paksa" bisik Teya
"Eh Zeka. . masih ingat ga? gue temennya Hanna"
Hanna meringis lalu menyenggol lengan Teya "Mas. . dia sepupu aku"
"Ohh jadi udah tau ya?" Zeka tersenyum mengangguk sambil merangkul pinggang Hanna
Datta sampai di sebelah istrinya, lalu tersenyum terhadap Zeka dan Hanna, dan menjulurkan tangan pada keduanya
"Sudah lama tidak bertemu" sapa Datta
"Ah iya, senang bertemu kembali"
"Yaudah yuk masuk, gak sabaran mau buat keributan di acara Alyodhya yang sangat hina itu" kata Teya membara
Zeka berdehem singkat, kata kata sepupu istrinya ini hampir sama maknanya dengan kalimat Hanna di dalam mobil tadi
"Jaga sikap kamu" tegur Datta sambil berjalan mengikuti Teya
"Dih apaansih, siapa suruh maksa maksa?"
"Mereka memang gitu" bisik Hanna pada Zeka yang berjalan di belakang Datta dan Teya
"Mereka mengundang dengan sopan, tunjukkan kalau kamu bukan anak anak lagi"
"Enak aja! gue—"
"Sst. . bisa tidak jangan jawab terus? untuk malam ini saja" potong Datta yang menarik pinggang istrinya untuk diam
"Mas? berarti tadi aku kayak anak kecil ya?"
Zeka menoleh ke samping dan tersenyum tipis "Engga"
"Bohong"
"Engga sayang" Zeka mencium sekilas kening istrinya dan kembali menoleh ke depan
Hanna berdecak dalam hatinya saat Zeka mencium kening nya, bagaimana kalau hasrat nya muncul saat ini juga
Bagi Zeka sikap Hanna tadi sangat ia mengerti, kehidupan yang tidak layak Hanna dapatkan dari kecil membentuk sifat kebencian yang sangat amat mendalam, dan Zeka mengerti itu
Mereka di sambut oleh beberapa pelayan yang menjaga pintu masuk, rumah itu di hiasi oleh bunga bunga berwarna putih dan juga gold. Hanna melirik sekitar padahal kan hanya sebuah acara tunangan kenapa harus semewah ini? sudah puas menoleh sana sini perhatian Hanna teralihkan oleh Arkan yang datang

KAMU SEDANG MEMBACA
KOPASKA
Ficción GeneralBerjuang dalam pertempuran untuk negara, berusaha untuk hidup dan kembali untuk Hanna - Kapten. Zeka Akasarna Perkasa