Subuh sekitar pukul setengah 5, ponsel Zeka berdering Alarm adzan subuh, tangannya bergerak untuk mematikan alarm itu. Tangan sebelah kiri nya terasa mati rasa karena tidak bisa bergerak, tapi Zeka tersenyum dengan mata setengah terbuka
Tangannya di tiduri oleh istrinya, Hanna. Betapa bahagia nya Zeka ketika bangun tidur melihat wajah sang istri. Zeka menegakkan tubuhnya sedikit untuk mengecup kening Hanna
"Hanna?" suara lembut Zeka membangunkan istrinya
"Sayang? sholat yuk?"
Kepala Hanna bergerak sedikit dengan gumaman nya yang sadar
"Nanti waktunya habis"
Mata Hanna terbuka dan pertama kali yang ia lihat adalah wajah Zeka yang tersenyum hangat padanya. Dan itu membuat Hanna shock, kenapa wajah Zeka sangat manis sekarang, Zeka bisa membuatnya gila kalau setiap hari menongol kan wajahnya di saat ia bangun tidur
Hanna berdehem singkat "Iya, Mas ambil wudhu duluan aja"
"Kepalanya di angkat dulu ya" Zeka menarik tangannya pelan saat Hanna mengangkat kepalanya sedikit
Zeka beranjak dari sana untuk mengambil wudhu, dan Hanna kembali menutup wajahnya dengan selimut dengan kaki yang menerjang terjang angin
"Bisa gila gue!" katanya salah tingkah
Sehabis sholat subuh berjamaah, Zeka dan Hanna berbaring sebentar sambil mengobrol menjelang pukul 6 untuk mandi dan siap siap breakfast
Dan pukul 8 Hanna keluar dari kamar sendirian, karena Zeka masih siap siap dan menyuruh Hanna untuk keluar duluan menemui yang lain, karena mereka juga menginap di hotel ini dengan Zeka yang membayar
"Pengantin baru dateng, tapi kok jalannya gak ngangkang ya?"
"Sembarangan mulut lo ras" jawab Hanna, dan yang lainnya tertawa
"Gimana Arel han? kenapa dia gak dateng?" tanya Dokter Santi
"Dia udah ngasih kabar dok, dia gak bisa dateng karna gak dapet cuti"
"Dokter Zaki juga gak dapet cuti ya?" sahut Laras yang sedang menikmati serealnya
"Iya, tapi di transfer banyak dong" kata Hanna sambil menarik turunkan alisnya
"Ngemeng ngemeng ni Kapten Zeka mana? kok gak barengan?" celetuk Arya
"Bentar lagi turun"
"Pagi Hanna dan teman teman" semuanya menoleh ke asal suara seorang gadis dengan senyuman ramah dengan suaminya
"Pagi" jawab mereka
"Eh ini kenalin temen gue namanya Teya dan ini suaminya Datta"
"Salam kenal ya" kata Teya terlihat ramah, ia merangkul bahu Hanna
"Gue sarapan dulu ya sama Datta"
"Oh iya tey"
Sebelum beranjak dari sana Teya memberikan senyuman manis nya lagi
"Buset! cakep banget han laki temen lo, mana si Teya juga bening banget ramah pula" Hanna terkekeh saat mendengar Teya ramah, Hanna kenal sepupunya itu sangat jutek ia hanya menghormati teman temannya untuk tetap tersenyum
"Oh iya ras, saya denger kamu di Jayakarsa?"
Laras menepuk jidatnya "Saya lupa dok kasih tau dokter, termasuk lo han"
"Serius ras Lo di sana?" kaget Hanna
"Iya han baru dua bulan kok, tapi si temen lo itu Ratna gak dateng?"
KAMU SEDANG MEMBACA
KOPASKA
Aktuelle LiteraturBerjuang dalam pertempuran untuk negara, berusaha untuk hidup dan kembali untuk Hanna - Kapten. Zeka Akasarna Perkasa