Eighty Six

60 10 7
                                    

"Kenapa si marah-marah mulu perasan hari ini? Pms? Beliin coklat noh Jy pawang mu" Sahut Momo yang heran dengan Jennie pasalnya seharian ini ia benar-benar tidak ada lembut-lembutnya hanya ada kemarahan dan kekesalannya saja yang ia tunjukan,

"Ga ada yang pms udah makan aja ini makan berisik" Ucap Jennie yang langsung menyuapi sushi kedalam mulut Momo, Momo pun dengan terpaksa menelan Sushi itu
"Udah kenyang Jen astaga" Keluh Momo sembari mengunyah sisa-sisa rempahan sushi nya,

"Biarin aja berisik banget" Ucap Jennie
"Bener kata Momo, sayang kamu hari ini perasan ngomel terus ga enak bener keliahatan nya itu perasaanmu" Sahut Jeongyeon
"Ga tau deh" Ucap Jennie langsung memakan sushi yang ada didepan mata nya sendiri dengan begitu kasar,

"Keknya iya pms dia Mo" Ucap Jeongyeon dengan sedikit berbisik
"Khem sorry memotong perbincangan kalian aku mau bilang sesuatu apa boleh?" Sahut Jisoo
"Boleh oppa bicara saja" Ucap Dahyun
"Terimakasih" Sahut Jisoo,

"Buruan mau ngomong apaan mau pergi ini kita" Keluh Chaeyoung yang begitu tak sabaran
"Jadi gini Nay kita kan udah sama-sama sendiri em mau ga memulai hidup baru bersamaku? Mau kah kamu menjadi kekasih ku?" Ucap Jisoo sembari menatap Nayeon begitu lekat,

Yang membuat Nayeon begitu terkejut atas ucapan yang baru saja Jisoo lontarkan Nayeon tak mampu berkata apapun selain ia tau hati Jisoo masih ada Irene ia pun sadar tentang perasaan dan hati dia yang sepenuhnya masih terdapat Momo didalamnya,

"Bagaimana Nay?" Ucap Jisoo lagi dan lagi menanti sebuah jawaban yang akan Nayeon lontarkan, Nayeon masih benar-benar tidak percaya ia menatap Momo sekilas terlihat Momo begitu berharap Nayeon mengatakan tidak alias penolakan namun semuanya hanya angan belaka dari fikiran yang Momo inginkan,

"Iya Jis aku mau" Sahut Nayeon sembari menatap balik sosok Jisoo
"Yess" Ucap Jisoo begitu senangnya yang langsung memeluk Nayeon dengan begitu eratnya, Jelas itu membuat Momo begitu tak percaya dengan semua hal yang ada didepan mata,

Rasa panas yang membara ingin sekali keluar memberontak seperti setan namun ia juga sadar mungkin itu adalah kebahagiaan yang Nayeon pilih dalam kehidupan yang ia jalankan,

"Permisi aku mau izin kekamar" Ucap Dahyun secara tiba-tiba
"Tumben amat hyun" Heran Lisa melihat tingkah Dahyun yang tidak seperti biasanya
"Ga tumben si mau ngerjain PR aja" Ucap Dahyun yang langsung meninggalkan meja makan tanpa basa basi
"Oya bener ada PR dari bu wendy buat besok" Sahut Rose yang begitu mengingatnya,

"Ck di fikirin amat Rose dah lah mau izin pergi" Ucap Momo yang langsung berdiri
"Oy Mo mending ga usah bawa mobil Jennie kita bareng aja Chaeyoung juga, ga usah bawa mobil sendiri-sendiri pakai mobil ku aja" Saran Jeongyeon,

"Ck bilang saja anda ingin menjadikan saya sebagai supir ketika pulang nanti karena anda tidak akan mungkin pulang dengan keadaan akal yang sehat" Sindir Momo yang sudah begitu memahaminya
"Pftt hahaha nah itu tau mending bareng aja si" Keluh Jeongyeon,

"Ck oke jangan lupa jemput Joy" Sahut Momo
"Iya siap gas" Ucap Jeongyeon
"Sekalian Irene Noona juga ajak aja ya ayo hahaha" Saran Chaeyoung
"Ingat Minju, Chae" Ucap Lisa mengingatkan sosok Minju yang ada dalam kehidupan Chaeyoung,

"Ah masa bodo berisik kamu jomblo" Sahut Chaeyoung yang tak Terima jika diprotes soal pasangan
"Kasihan ya Minju Eonnie punya pacar begini cuma dijadiin selingan doang" Ucap Rose secara tiba-tiba
"Apa si banyak banget orang sirik perasan" Keluh Chaeyoung,

"Terserah deh" Ucap Rose yang kali ini meninggalkan meja makan tanpa sebab
"Aneh banget itu wanita satu heran" Keluh Chaeyoung melihat punggung Rose yang perlahan menghilang dari pandangannya
"Jangan begitu nanti jatuh cinta baru tau kamu" Sahut Jennie,

"Tidak usah membawa Irene" Ucap Jisoo secara tiba-tiba
"Ohhh memang nya kenapa? Bukannya sekarang pasangan mu itu Nayeon? Lantas mengapa kamu melarang kami membawa Irene?" Sahut Momo
"Ya aku bilang tidak usah seharusnya kamu mengerti tidak usah" Ucap Jisoo sedikit meninggikan nada bicaranya,

"Sampah, Harusnya tau diri lah sama posisi sendiri kamu itu udah ngebuang dia ngpain ngemis-ngemis lagi? ga ngotak emang" Sahut Momo yang kali ini  ingin melangkahkan kakinya meninggalkan meja makan namun sebelum ia benar-benar melangkah begitu jauh,

Bugghh

"Ga usah banyak bacot lah anjing"

Bugghh

"Jisoo, Oppa, Hyung" Teriak yang lain begitu tak percaya akan tindakan yang Jisoo lakukan secara mendadak, sedangkan Momo hanya tertawa tanpa perlawanan sedikit pun dari pihak Momo yang sudah dipastikan ia memahami bagaimana amarah Jisoo saat ini,

Bugghh

"Kalo aku bilang ga usah bawa Irene ya ga usah brengsek"

Bugghh

"Stop Hyung, stop anjing emang" Ucap Chaeyoung yang langsung menarik paksa Jisoo agar menjauh,

Bugghh

Tak lupa satu pukulan Chaeyoung daratkan pada muka Jisoo yang masih sedikit babak belur akibat pukulan Momo paginya,

"Harusnya yang ga usah banyak bacot itu kamu Hyung bener apa yang Momo Hyung katakan sadar diri itu penting lagian semua yang terjadi berawal dari dirimu sendiri brengsek sadar" Bentak Chaeyoung tepat pada muka Jisoo,

"Ck hahaha panas Jis? Ga Terima kan wanitamu dijamah oleh pria lain ga Terima kan, Itu yang aku rasain atas tindakan kalian berdua brengsek" Bentak Momo yang langsung keluar menuju parkiran
"Mo lukamu" Teriak Jennie yang melihat Momo pergi begitu saja tanpa memperdulikan lukanya sendiri namun Momo masih saja terus berjalan meninggalkan ruangan,

Tak lupa Jeongyeon dan Chaeyoung yang menyusulnya dengan begitu cepat berlari menuju parkiran yang sesaat kemudian mereka melajukan Mobilnya menjauh dari perkarangan Villa,

Plakkkk

Satu Tamparan begitu berhasil mendarat dengan sempurna dengan tanpa dosa nya,

"Otaknya digedein Jis jangan cuma nafsunya doang, Nyalahin orang aja gampang tapi ga ngaca sama semua kesalahan sendiri" Ucap Jennie menatap Jisoo dengan perasan yang tak percaya akan semua hal yang terjadi
"Lantas aku harus diam saja jika Irene ikut andil dalam ke brengsek an mereka hah" Bentak Jisoo,

"Itu yang Momo rasakan kekecewaan, kehancuran atas perbuatan mu dan Nayeon selama tak ada dia, dan lagi aku yakin mereka tidak akan sejahat kalian kecuali Joy karena memang Momo menginginkannya malam ini" Jelas Jennie yang membuat Jisoo benar-benar bungkam tak tau ingin mengatakan apa lagi karena semua benar ini berawal dari kesalahannya,

Plakkkk

Lagi-lagi Jennie mendaratkan tamparan nya tepat dipipi Jisoo yang membuat Jisoo semakin kesakitan,

"Udah Jen" Ucap Nayeon yang langsung menengahi keadaan
"Haaahhh ga ngerti lagi lah, aku emang kecewa dengan perbuatan kalian tapi aku lebih kecewa pada mu Jis, mengapa tidak menghargai perasaan Nayeon yang sekarang notabenya adalah kekasihmu" Bentak Jennie,

"Tapi nyatanya apa hanya karena gurauan mereka kamu panas? Cemburu? Tidak Terima? Lantas buat apa hubungan yang baru saja kau mulai Kim Jisoo Regardless" Lanjut nya yang begitu tak mengerti akal dari otak Jisoo
"Maaf" Ucap Jisoo dengan begitu lembutnya,

"Terserah lah cape, Mina, Sana, Lisa, Tzuyu tolong bereskan meja makan pusing aku sama keadaan ini sekarang" Printah Jennie yang langsung pergi meninggalkan meja makan
"Baik Eonnie, Noona" Ucap Mereka semua yang merasa namanya terpanggil,

Untuk kali ini tak ada keprotesan karena mereka paham bagaimana rumitnya keadaan untuk saat ini benar-benar terpecah belah hanya karena sebuah cinta, nafsu dan kesalah pahaman.











Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang