One Hundred

107 10 0
                                    

"Jeongyeon" Teriak seseorang dengan amarahnya yang begitu sangat mencekam
"Jeongyeon" Teriaknya lagi sembari menghampiri Jeongyeon yang ternyata sedang bercumbu bersama Jennie di ruang tv,

Bukan tanpa sebab mengapa Jennie mau bercumbu dengannya yang sudah dipastikan Jeongyeon dengan mudah merayu Jennie yang membuat Jennie terbuai bahkan bukan hanya Jennie namun semua gadis yang dia sukai mampu ia dapatkan dengan rayuannya,

"Apa si brengsek ganggu banget jadi orang" Kesal Jeongyeon yang merasa terganggu
"Dimana Nayeon" Bentak nya yang begitu emosi
"Mana ku tau" Ucap Jeongyeon dengan santainya
"Kenapa si Jis dari tadi dia juga bersama ku" Sahut Jennie yang tak mengerti,

"Nayeon bilang aku harus bertanya padanya artinya dia tau kan dimana Nayeon" Ucap Jisoo menatap Jennie
"Ck Nay Nay bodoh" Gumam Jeongyeon
"Emang iya? Kamu tau?" Tanya Jennie menatap pekat mata Jeongyeon
"Haaah iya aku tau di markas aku kunciin bersama Momo" Jelas Jeongyeon,

"Brengsek buruan anterin" Kesal Jisoo yang langsung menarik kasar sosok Jeongyeon hingga ia terseret
"Sabar anjing kuncinya diatas" Bentak Jeongyeon yang langsung menepis Jisoo dengan kasar,

"Buruan ambil" Printah Jisoo
"Bacot" Kesal Jeongyeon yang langsung berjalan menuju tangga
"Emang babi si Jisoo ganggu acara lagi sama Jennie aja padahal udah lama aku tak merasakan tubuh Jennie" Gumam Jeongyeon begitu lirih sembari berjalan mengambil kunci markas,

Hingga Jeongyeon kembali kebawah sembari membawa kunci utama ruangan, mereka pun bergegas menuju kampus dengan perasaan Jeongyeon yang begitu emosi karena acaranya terganggu,

"Momo oppa kok lama banget si" Keluh Rose sembari memandang makanan didepan matanya yang sedari tadi begitu ingin ia lahap
"Sabar Rose mungkin macet" Sahut Jeongyeon
"Lagian kenapa si ga diajak aja malah dibiarin begitu" Ucap Jennie sembari menatap Jeongyeon,

"Tadinya mau diajak tapi dia udah pergi duluan ya udah tapi aku tadi lihat dia dipinggir jalan lagi sama ir...."
"Nunggu taxi" Sahut Nayeon memotong ucapan yang hendak Jeongyeon katakan
"Iya itu nunggu taxi" Ucap Jeongyeon dengan gelagatnya yang begitu gugup,

"Ohhh iya udah" Sahut Jennie yang sejujurnya mengerti
"Eonnie kenapa bisa terkurung dikampus dengan oppa?" Ucap Rose begitu penasaran
"Tanya aja sama Jeongyeon" Sahut Nayeon yang tak berkutik dari layar handphonenya,

"Memang kenapa oppa?" Tanya Mina yang ikut penasaran
"Jeongyeon Hyung ngunciin mereka berdua di markas kita sehabis kita makan disana bersama kekasihku bahkan kunci cadangan Momo Hyung juga Hyung bawa tuh" Jelas Chaeyoung dengan begitu jujurnya,

"Hehehe maaf cuma bercanda doang tapi kelupaan sampai pulang belum ku buka" Ucap Jeongyeon dengan tanpa rasa bersalahnya karena ia paham untuk NaMo itu adalah kesempatan
"Chaeyoung bilang bersama kekasihnya? Otomatis ada Suji ya? Pantas tadi masuk kelas barengan" Sindir Jennie dengan begitu sinisnya,

"Apa si sayang cuma Minju doang tadi tanya aja sama Chaeyoung bener kan Chae" Ucap Jeongyeon
"Ya iya ya benar Noona hanya kekasihku saja hehehe" Sahut Chaeyoung dengan begitu gugupnya harus berbohong soal ini kepada Noonanya,

(Aku tau kalian berbohong jika ingin bermain baik akan ku ikuti permainan nya-Heart Jennie),

Meskipun Chaeyoung sanggup berbohong dalam segala hal namun masalah ini ia sejujurnya tak tega melihat Noonanya yang diam-diam dikhianati oleh Hyungnya dengan begitu bangga namun bagaimana lagi sikap sang Hyung tak jauh berbeda dengan dirinya,

"Ohh entahlah" Sahut Jennie yang begitu malas
"Beneran sayang kenapa si jadi cemburuan ke Suji" Ucap Jeongyeon sembari memegang tangan Jennie dengan lembut
"Ga ada yang cemburuan tapi emang pantas kamu ku curigai" Ketus Jennie menepis tangan Jeongyeon,

"Perempuan kenapa si Hobbynya curigaan" Heran Jeongyeon yang sejujurnya menutupi kegugupan takut akan perselingkuhan nya diketahui Jennie
"Laki-laki memang pantas dicurigai apa lagi punya pacar modelan beginian" Sahut Dahyun dengan ketus,

"Tidak semua lelaki begitu Hyun" Ucap Lisa yang merasa ucapan Dahyun itu salah
"Itu karena kamu masih penasaran saja dengan Jihyo eonnie makanya kamu masih setia menunggunya dan mengatakan tidak semua lelaki begitu kenyataan mah kita tidak tau" Sahut Dahyun,

"Aku bukan sekedar penasaran dengannya lantas apa aku salah jika jatuh cinta dengannya?" Kesal Lisa yang selalu saja mereka semua membawa-bawa Jihyo
"Tidak ada yang salah dengan cinta semua tergantung bagaimana kita mensyukuri nya" Ucap Mina,

"Jangan merasa kamu bukan sekedar penasaran dengannya jika kamu belum sanggup untuk melalui kesulitan yang dia beri karena pada dasarnya wanita suka memberi kesulitan agar mereka paham sejauh mana lelaki berjuang" Sahut Jennie dengan tegasnya,

"Mau seberapa jauh kesulitan yang akan aku tanggung agar aku bisa bersamanya? Dia bersama lelaki lain saja aku masih setia menunggunya ya untuk saat ini" Ucap Lisa
"Jangan merasa setia jika kemarin-kemarin kamu berusaha merayu Mina Eonnie" Sahut Rose yang dibenarkan oleh semua wanita,

"Lelaki itu tidak akan puas dengan satu wanita" Ucap Dahyun dengan begitu santainya
"Bener Hyun, Lelaki memang ga pernah ada rasa bersyukur nya" Ketus Jennie,

"Ini kenapa pembahasan nya jadi begini? Lagian terserah Lisa mau bagaimana dengan kisah cintanya jika pada akhirnya Mina sebagai pemenang hatinya ya udah kita cuma bisa mensupport nya dengan baik jangan menghakimi perasaan orang lain jika perasaan sendiri saja belum mampu kita jinakin" Sahut Nayeon dengan begitu tegas,

"Kegalauanmu membawa berkah ya Nay" Ucap Jeongyeon yang sedari tadi menyimak perbincangan orang lain ralat lebih tepatnya merasa gelisah akan perselingkuhan nya sendiri
"Apa si ga jelas" Sahut Nayeon yang langsung memainkan Handphone nya kembali
"Jangan main handphone mulu kenapa sayang" Ucap Jisoo yang begitu kesal akan tingkah Nayeon saat ini,

"Ya terserah aku lah handphone handphone ku ada masalah dengan mu?" Tanya Nayeon yang merasa Jisoo itu begitu posesif, Bukan Nayeon tak menyukai ke posesif an namun jika bukan orang yang dia cinta ia akan selalu merasa risih dibuatnya
"Jelas ada memang sedang memberi kabar pada siapa sampai yang disini ga dilirik" Sahut Jisoo meninggikan intonasi suaranya,

"Ga ada" Ucap Nayeon begitu singkatnya
"Momo?" Tanya Jisoo begitu curiga
"Handphone nya mati" Sahut Nayeon
"Kok kamu tau?" Kesal Jisoo yang langsung meninggikan intonasi suaranya lebih tinggi lagi,

Tanpa kata Nayeon langsung menelpon Momo menghidupkan speaker nya agar Jisoo mampu mendengar nya sendiri,

Calling ♥Life♥ .... Maaf nomer yang Anda tuju sedang tidak aktif cobalah beberapa saat lagi tuutt,

"Puas?" Ketus Nayeon sembari menatap Jisoo dengan perasaan kesalnya
"Masih spesial banget" Bentak Jisoo
"Iya kenapa? Sama halnya dengan mu kan yang masih mengspesial kan Irene" Sahut Nayeon yang membut Jisoo tak mampu menjawab ucapan yang Nayeon lontarkan,

Karena semuanya memang benar Irene masih begitu spesial untuk Jisoo bahkan dalam hati Jisoo masih sepenuhnya ada Irene dia rela melakuan apapun hanya demi bersama Irene,

Tapi tanpa sadar resminya dia dengan Nayeon justru membuat nya semakin jauh dengan sosok Irene kesempatan yang seharus nya didapat justru ia buang dengan sia-sia.













Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang