Ninety

70 11 9
                                    

[Pukul 04:10]
                  Seperti yang Nayeon katakan benar adanya ia hanya memejamkan matanya beberapa menit saja yang membuatnya sedikit merasakan pusing bahkan bengkak pada area matanya,

Dibawah begitu gaduh terdengar suara mobil yang sudah dipastikan itu adalah mobil Jeongyeon bersama dengan isinya, Terlihat Momo begitu sabarnya Merangkul Jeongyeon dan menidurkan nya disofa begitupun Chaeyoung yang sama halnya hanya Momo tidurkan disofa seperti biasa mereka benar-benar mabuk dengan dosis yang tak normal,

Disaat Momo hendak melangkah kakinya menuju tangga satu wanita yang tengah sibuk di dapur membuat ia berpaling melangkah kan kakinya pada dapur itu dengan tanpa sopannya ia memeluk wanita itu dari belakang,

"Mereka mabuk parah lagi?" Ucapnya yang tak berkutik memotong sayuran yang akan ia masak Momo hanya mengangguk sembari melihat tangan wanita itu bergerak sesuai alunan pemotongan yang wanita itu lakukan
"Kamu sendiri an Jen" Sahut Momo kepada wanita itu yang tak lain adalah Jennie,

"Ya kamu lihat nya gimana?" Ucap Jennie yang langsung membalikan badannya Momo hanya menyengir seperti kuda
"Puas dengan wanita itu hm?" Lanjutnya yang kali ini memegang pipi Momo
"Ck apa si Jen" Sahut Momo menatap Jennie dengan begitu kesal,

"Pfttt lagian kenapa begitu lagi? Harus banget begitu?" Ucap Jennie yang begitu heran dengan tingkah Momo, Momo hanya menghela nafas kasarnya
"Gimana lagi kedua wanita yang aku beri ketulusan ternyata mematahkan kepercayaan ku" Jelas Momo sembari bersmirk dengan penuh kemenangan,

"Setidaknya dulu aku tidak berselingkuh darimu ya" Protes Jennie
"Iya bener tapi apa bedanya kamu pun sama saja mematahkan kepercayaan ku begitu saja" Sahut Momo,

"Tap......" Belum sempat Jennie mengatakan sesuatu Momo terlebih dahulu mencium bibir Jennie dengan begitu lembutnya Yang entah mengapa tak ada penolakan dari pihak Jennie
"Ga usah berisik lupakan soal masalalu, itu juga kan keputusan mu, kebahagiaan mu, aku tak mengapa soal itu" Ucap Momo melepaskan ciumannya,

"Lebih tepatnya sempat bahagia lantas sekarang kebahagiaan apa yang bisa aku sebutkan? You know" Sahut Jennie dengan begitu sendunya
"Its okay tunggu sampai ia mengatakan kejujuran nya sendiri ya lambat laun ia akan mengatakan dengan sendirinya Suji tidak ada apa-apa nya dibandingkan kamu" Jelas Momo mengusap lembut pipi Jennie,

"Entahlah malam itu terbukti bawah Suji jauh lebih baik dariku dia saja lebih memilih bersama Suji" Ucap Jennie mengingat-ingat bagaiman kelakuan Jeongyeon
"Ah aku tidak bisa berbicara apapun saat ini, Aku pun tak mengerti bagaimana ia memilih bersama Suji" Sahut Momo ya memang begitu kenyataan,

"Mo imiss you" Ucap Jennie yang kali ini menatap Momo entah kata i miss you apa yang Jennie maksud tanpa kata apapun Momo kembali mencium bibir Jennie yang kali ini dibalas oleh Jennie dengan leluasa lidah Momo mengabsen satu persatu rongga mulut Jennie,

Hingga mereka merasa membutuhkan oksigen melepaskan pautan nya dengan nafas yang terengah-engah memandang satu sama lain disaat Momo ingin melakukan aksinya lagi namun seketika itu dihentikan oleh Jennie yang membuatnya jengkel,

"Sebentar lagi Nayeon bakal turun" Ucap Jennie sembari merasa gemas akan kejengkelan Momo
"Kirain sendiri an" Sahut Momo yang begitu kesal berjalan ke meja makan mendudukan pantatnya dikursi
"Ck kata siapa sendiri an tadi bersama Nayeon tapi dia bilang mau mengambil ikat rambut nya terlebih dahulu ga usah ngambek gitu" Ucap Jennie sembari mengusap lembut kepala Momo,

Momo hanya mengangguk paham padahal sedari tadi Nayeon menyaksikan mereka berdua dengan perasaan yang begitu panasnya tanpa mereka sadari hingga ia memberanikan diri turun kedapur agar tidak menjadi kecurigaan Jennie pada dirinya mereka pun kembali memasak dengan Momo yang sedang bermain game dimeja makan,

"Hoaam meliburkan diri enak nih seperti nya" Ucap Momo secara tiba-tiba meskipun matanya tak berpaling dari game yang sedang ia mainkan
"Nggoreng kamu sepertinya enak nih" Sahut Jennie,

"Pffttt hahaha iya iya astaga ngantuk banget aku serius" Keluh Momo sembari meregangkan otot-otot nya yang terasa kaku
"Makannya ga usah sok-sokan begitu mending dirumah jadilah laki-laki yang baik" Ucap Jennie dengan penuh tekanan Nayeon tidak berani mengatakan sepatah kata pun karena ia tau itu akan percuma Momo tidak akan menjawabnya,

"Ck bawel dah nanti bangunkan aku, aku mau tidur sebentar udah mandi tadi disana urus juga noh lakimu" Sahut Momo sembari berjalan menuju anak tangga meninggal dapur dengan begitu cepatnya
"Kebiasan banget jadi orang kalo dibilangin" Kesal Jennie melihat tingkah Momo yang begitu susah menurutnya,

Mereka semua kembali bersatu dimeja makan menatap meja yang berisi dengan banyak nya makanan yang telah NayJen buat dengan begitu penuh keikhlasan,

"Jennie kalo nyadarin suka ga pake hati heran ini wanita" Ucap Jeongyeon begitu mengingat bagaimana Jennie dengan sadis menyadarkannya
"Udah pake hati kamu aja yang ga mau sadar-sadar ya udah jalan satu-satunya emang harus dibawa ke shower biar seger" Sahut Jennie dengan kejujuran nya,

"Tapi kan dingin sayang" Keluh Jeongyeon yang tak terima
"Yang penting aku udah baik kan buat nyadarin kamu ga usah dijadiin alasan buat bolos" Ucap Jennie sembari menatap tajam sosok kekasihnya itu, Jeongyeon hanya mengangguk diam tanpa menjawabnya lagi yang otomatis akan kalah,

"Eh kamu kenapa kok sampai minum vitamin?" Ucap Jisoo setelah melihat Nayeon yang sedang meminum vitaminnya
"Kamu baik-baik aja kan?" Tanyanya lagi dengan begitu khawatir
"Aku tidak apa-apa Jiss" Sahut Nayeon dengan begitu tenang,

"Tidak apa-apa gimana sampai minum vitamin mata sembab begini ck jaga kesehatan dong sayang" Ucap Jisoo sembari memegang pipi Nayeon menatapnya begitu lekat
"Aku beneran tidak apa-apa Kim Jisoo Regardless" Sahut Nayeon meyakinkannya tak lupa dengan senyumannya yang jelas ia paksakan,

"Eonnie makan yang banyak ya jaga kesehatan nya" Ucap Sana secara tiba-tiba
"Iya San kamu juga" Sahut Nayeon
"Emangnya Nayeon Eonnie kenapa?" Tanya Rose yang heran sekaligus khawatir
"Tidak apa-apa Rose kan makan banyak biar sehat tubuh kita kan butuh banyak imun" Sahut Sana menjelaskan dengan benar,

Rose hanya mengangguk membenarkan perkataan yang Sana katakan memang kesehatan itu mahal harganya kita harus selalu waspada dengan keadaan disekitar,

Terkadang selain cinta, sakit pun datang secara tiba-tiba tanpa memberi aba atas kedatangannya.








Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang