Forty

143 16 0
                                    

Plakkk

"Jeeeeen!, Eoniee, Noona" Teriak mereka semua yang begitu terkejut dengan apa yang Jennie lakukan
"Apa-apaan si Jen" Tegas Jeongyeon
"Noona keterlaluan sekali si hah!" Bentak Chaeyoung yang dibentak hanya menatap tajam ke arah Momo,

"Chae kecilkan suaramu tidak baik membentak eonnie begitu" Tegas Mina Chaeyoung hanya diam memendam kekesalan yang begitu besar atas apa yang Jennie lakukan pada hyungnya?,

"Aku tidak mengerti dengan jalan pikiran mu Mo, Apa karena pelukan dia yang mampu mencuci otakmu untuk menyalahkan Jisoo? Atau dia telah mengatakan hal buruk tentang Jisoo padamu? Yang jelas-jelas disini Jisoo adalah korban dia aku percaya itu" Tegas Jennie dengan tak percaya pada ucapan sahabat yang berada didepan nya,

"Maksud nya? Pelukan?" Tanya Jisoo yang tak mengerti
"Iya, Jis sewatu Kamu pergi dengan brengsek ini aku, Nalers, Nayeon, Chaeyoung dan Tzuyu sempat mengikuti kalian, Hingga apa yang kami lihat? Dia berpelukan dengan Irene!" Jelas Jennie yang masih saja menatap Momo dengan tatapan yang begitu tajam seperti ingin sekali membunuh,

"Ooh Jadi kalian menguntit ku?" Ucap Momo
"Bukan beg...."
"Jawab! Apa yang dikatakan Jennie Itu benar?" Bentak Jisoo memotong ucapan Jeongyeon rasa cemburu dan amarahnya kini begitu menguasai dirinya ditambah ke gelisah an akan kejujuran yang mungkin sudah Irene jelaskan pada Momo membuatnya semakin panik,

"Untuk apa aku menjelaskan padamu? Kamu saja tidak berani menjelaskan kejujuran nya pada kami" Jawab Momo dengan begitu tenang nya ia tau disituasi seperti ini jika ia menjelaskan nya pun tak akan ada artinya,

"Jadi benar apa yang dikatakan Jennie pantas aku mencium parfum Irene ditubuhmu brengsek" Ucap Jisoo dengan amarah yang tak mampu ia pendam, Padahal ia tak tau apa yang sebenar nya terjadi hingga pada akhirnya,

Bughhh

Satu pukulan mendarat dengan sempurna diwajah Momo hingga membuat ujung bibir nya sobek dan mengeluarkan darah yang begitu segar,

"Jisoo, Hyung, Oppa!!" Teriak semua nya tanpa aba-aba Chaeyoung yang sedari tadi menahan emosi nya tidak berpikir panjang ia langsung menarik kerah baju Jisoo lalu memukulnya,

Bughhh

Satu pukulan mendarat sempurna diperut Jisoo

Bughhh

Dua pukulan!

Bughhh

Tiga pukulan yang Chaeyoung lakukan dibagian perut Jisoo yang membuat Jisoo meringis kesakitan juga membuat para wanita ketakutan untuk keadaan yang saat ini sedang terjadi,

Jeongyeon Tzuyu? Mereka hanya berdiam diri tidak menghentikan amarah yang Chaeyoung keluarkan karena mereka begitu sangat paham akan amarah Chaeyoung,

"Chaeyoung! Stop!" Bentak Lisa memisahkan mereka berdua
"Apa-apaan si hah! Bisa tidak? Tidak usah menjadi jagoan" Lanjutnya
"Jagoan? Siapa yang menjadi jagoan? Aku bukan kau yang hanya berdiam diri disaat hyung tersakiti!" Bentak Chaeyoung tak kalah tegas dari Lisa
"Aku yang adik kandungnya aku yang paling mengerti dia!" Jelas Lisa,

"Cih tidak berguna adik seperti apa yang tidak perduli dengan hyungnya" Sahut Chaeyoung
"Bukan nya aku tidak perduli tapi aku tau hyung mampu menyelesaikan nya dengan cara dia sendiri bukan dengan adu kekuatan begini Chaeyoung" Tegas Lisa
"Sudah stop! Kalian ingin membuat suasana nya menjadi panas! Kalian ingin menambah kan keadaan ini menjadi lebih rumit!" Bentak Nayeon,

Mereka hanya diam tak mampu menjawab satu katapun ucapan Nayeon terlihat begitu jelas kemarahan yang ada didiri Chaeyoung yang benar-benar tak bisa ia redam,

Begitupun dengan Momo Jeongyeon Tzuyu yang sedari tadi benar-benar hanya diam tak mampu memisahkan perkelahian mereka,

"Kau terlalu melindungi nya Jennie, Dan tuduhan mu padaku teramat sangat salah dia tidak pernah mencuci otakku sedikit pun tidak pernah, Dia juga tidak pernah berkata buruk tentang Jisoo dia benar-benar mencinta Jisoo, Apa yang kau katakan memang benar Jen, ya dia memang sempat memelukku tetapi itu tidak seperti apa yang kalian pikirkan dia hanya mencoba menenangkan diri! Disini dia yang menjadi korban bukan Jisoo justru dia adalah dalang dari sebuah perpisahan hubungan mereka sendiri" Ucap Momo menjelaskan semuanya,

Padahal niat awal Momo dia ingin Jisoo berkata jujur dan menjelaskan semua nya sendiri tetapi situasi ini menjadi tidak memungkinkan apa lagi Jennie yang begitu keras kepala melindungi Jisoo,

"See, Benar kan, Dan yah jelas aku akan selalu melindungi Jisoo karena aku percaya padanya" Jawab Jennie dengan tegas
"Meskipun salah?" Ucap Momo dengan lantang
"Dengarkan dulu sampai selesai Jennie!" Bentak Jeongyeon yang tak tahan lagi memendam emosinya melihat tingkah Jennie yang selalu mau menang sendiri, Jennie hanya memandang sang kekasih tak percaya akan bentakannya,

"Haaah Hubungan dia dan Irene berantakan itu juga karena ulah dia sendiri, Ulah dia yang begitu PENGECUT tak mau menemui keluarga Irene yang jelas-jelas begitu menanti si pengecut kesayangan mu itu Jen, Sampai pada akhirnya keluarga Irene tak tahan dengan kelakuan nya hingga hilang kesabaran dan membuat keputusan akhir! Dengan cara menjodohkan Irene dengan anak sahabatnya yang bernama Seulgi" Jelas Momo sembari melempar kartu undangan yang ia simpan disaku,

"Thanks atas tamparan dan pukulannya, Satu hal niat awal ku hanya ingin kau mengatakan semua nya sendiri kepada kami dengan jujur tetapi sayang nya kau memang benar-benar pengecut Kim Jisoo Regardless" Lanjutnya lalu meninggalkan mereka semua ke atas begitu enggan untuk melanjutkan perdebatan,

Jisoo mengambil kartu undangan yang Momo lempar lalu membaca nya dan Benar tertera nama Seulgi dan Irene didalam nya yang akan berlangsung dalam 2minggu lagi?,

Sungguh untuk saat ini perasaan Jisoo benar-benar semakin hancur melihat kartu undangan itu dan juga kesalah pahaman nya pada orang yang begitu baik hati membantu untuk menemui dia,

"Sudah Puas Jen? Jis? Konyol kalian" Ucap Jeongyeon membuka pembicaraan mereka berdua hanya bisa diam dengan rasa bersalah yang begitu besar?
"Bukan kah Noona bilang sendiri waktu dimobil, Jika Jisoo hyung berada dibalik pertemuan Momo hyung dan Wanita itu? Lalu kenapa sekarang Noona seakan-akan memojokkan Hyung? Yang jelas-jelas hanya membantu Jisoo hyung yang pengecut ini!" Tegas Tzuyu yang begitu tak paham atas apa yang Noona nya pikirkan,

"Maaf" Ucap Jennie begitu lirihnya tetapi masih bisa mereka dengar saat ini Jennie benar-benar kacau dengan perasaan dia sendiri
"Maaf maaf cih menampar orang lain tanpa mengetahui kenyataan saja cepat "Sindir Chaeyoung Mereka hanya bisa diam tak mampu berkata-kata,

Ruangan yang tadi begitu riuh akan perdebatan dan pukulan kini teramat sangat sunyi hanya suara tv yang menemani,

Bermenit-menit mereka hanya sibuk dengan pikiran masing-masing tanpa suara sedikit pun yang terlontar dari mulut mereka,

Tak ada yang berani menyusul Momo ke atas bahkan Nayeon sendiri yang notabene nya adalah KEKASIHNYA pun ia tak berani mengganggu, Bagi ia Mungkin Momo membutuhkan ketenangan untuk sendiri,

Ditambah lagi disaat Momo terpojok kan ia tak mampu membela nya bahkan sebelum Momo menjelaskan yang sebenarnya ia setengah percaya setengah tidak pada sang kekasih,

Ting tong

Semua mata berhasil teralihkan pada satu titik yaitu pintu utama siapa yang bertamu? Pikir mereka,

Ting tong

Sampai suara bel kedua belum ada yang membuka bicara ataupun berniat membuka pintunya,

Ting tong

Masih tak ada yang berkutik sedikit pun mereka hanya berargumen sendiri didalam pikiran mereka masing-masing.













Jangan hanya baca di awal saja coba baca sampai akhir siapa tau nyaman wkwkwk

Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang