Seventy Two

85 12 4
                                    

"Udah jam segini mereka belum pada Pulang Jen" Ucap seseorang sembari melihat jam dinding yang menunjukkan pukul 04:09
"Ya kan udah bisa ditebak Nay gimana mereka berdua sekalinya keluar ga pernah bisa tepat waktu kalo belum pagi ya ga akan mereka pulang" Sahut Jennie,

Yaa Seperti biasanya Nayeon dan Jennie melakukan rutinitas di pagi hari yaitu memasak,

"Bener ju...."
"Jen ini urus dulu deh" Ucap seseorang memotong pembicaraan Nayeon,

Jennie, Nayeon pun begitu heran dengan tingkah seseorang didepannya yang selalu saja pulang dalam keadaan seperti ini, Sudah kalian tebak kan siapa? Ya Jeongyeon, Momo,

"Lagi? Kenapa si setiap pulang pagi selalu begini" Ketus Jennie yang begitu heran
"Ck jangan banyak tanya Jen ini urus aja aku mau ke kamar" Ucap Momo sembari mendudukkan Jeongyeon yang mabuk berat disofa lalu ia pergi berjalan dengan sempoyongan menuju tangga yang malah ia salah jalan membuat ia menabrak Tembok didepannya,

"Sialan siapa yang naruh disini si" Keluh nya Terlihat begitu kesal Nayeon dan Jennie pun hanya tertawa melihat tingkahnya yang begitu konyol menurut mereka
"Pffttt kamu aja yang jalannya ga pakai mata" Ucap Nayeon sembari mendekati Momo yang lalu membantu menopang badannya berjalan menuju ke kamarnya,

Begitupun Jennie yang juga mengurus Jeongyeon dengan begitu sabarnya walaupun dalam benak dia pun tak mengerti mengapa setiap mereka pulang pagi harus dalam keadaan mabuk tidak bisakah dalam keadaan normal ya paling bagus mereka pulang lebih awal begitulah pemikiran Jennie saat ini,

Sesampainya Nayeon di kamar Momo, Nayeon pun membaringkan Momo di kasurnya dengan begitu lembut,

"Kamu mandi gih nanti harus ke kampus ga usah banyak alasan buat bolos paham" Ucap Nayeon mengelus lembut kepala Momo
"Iya iya tapi aku ngantuk libur dulu satu hari kenapa?" Protesnya sembari memeluk Nayeon dari samping
"Libur mulu maumu udah ku bilang ga usah banyak alasan makannya kalo waktunya pulang tuh pulang bandel amat" Cerocos Nayeon,

"Kamu bawal banget si hmm" Sahut Momo yang kali ini menatap sang kekasih dengan sayu
"Kamu susah banget si diatur hmm" Ucap Nayeon yang mengikuti perkataan Momo
"Menyebalkan" Keluh Momo pada Nayeon yang mengikuti perkataannya Nayeon hanya terkekeh begitu lucu melihat tingkah Kekasihnya,

"Nay" Sahut Momo yang kini menatap Nayeon
"Kenapa hmm?" Ucap Nayeon yang menatap balik sang kekasih namun tidak ada jawaban lagi dari mulut Momo yang justru malah melumat bibir Nayeon dengan begitu agresif seakan akan miliknya itu tidak ingin ia bagi pada siapapun,

Walaupun pada awalnya Nayeon begitu terkejut dengan serangan yang mendadak namun Nayeon mampu mengimbangi nya dengan baik Sampai pada akhirnya ciuman Momo turun tepat di leher jenjang Nayeon ia masih begitu agresif dalam permainannya Nayeon hanya pasrah menahan desahannya yang ingin sekali keluar dari mulutnya Namun ia tahan,

"Mo hmm ss sstooopp lebih baik kamu mandi" Ucap Nayeon disela² nafasnya yang begitu memburu
"Oke Nanti" Sahut Momo dengan begitu simple nya
"Sekarang aku mau masak udah jam segini" Ucap Nayeon yang begitu berhasil menghentikan aktifitas Momo pada tubuhnya,
"Realy? Again? Kan ada Jennie" Keluh Momo dengan ucapan sang kekasih yang menurutnya begitu tak mengerti dirinya
"Sendirian? Kamu tega?" Ucap Nayeon sembari melingkar kan tangannya pada Leher Momo yang posisi nya tepat berada diatasnya,

"Ck oke oke iya mandi mandi" Sahut Momo yang terlihat begitu kesal dan berlalu kekamar mandi untuk melakukan ritual
"pfttt hahaha sangat menggemaskan" Gumam Nayeon melihat tingkah kesal sangat kekasih yang menurut nya begitu lucu,

Disisi Lain

"Dingin banget Jen asli kejam banget emang" Gumam Jeongyeon begitu merasakan air yang begitu dingin pada tubuhnya
"Tuman banget emang setiap pulang begitu, Apa untungnya setiap pulang tuh mabuk?" Kesal Jennie melihat kekasihnya yang sedang diguyur shower sudah dipastikan itu adalah ulah Jennie untuk segera menyadarkan Jeongyeon,

"Wanita kenapa tidak pernah mengerti" Kesal nya yang tak paham dengan pemikiran para wanita
"Lelaki kenapa tidak pernah memikirkan para wanitanya?" Balas Jennie yang membuat Jeongyeon diam dengan keluh-keluhan yang ada diotak dia,

"Haaah sudahlah mandi gih ga usah alasan buat bolos kuliah" Tegas Jennie yang paham akan mimik wajah Jeongyeon yang ingin memprotes nya
"Tapi kan belum tidur sayang" Keluh Jeongyeon begitu ingin merasakan nyamannya terlelap,

"Ya makannya ga usah pulang aja sekalian izin kemana nyantol nya dimana" Ucap Jennie dengan begitu heran akan akal kekasihnya
"Tadi ambil nya disitu jadi sekalian kan sayang kalo ga minum dikit" Gumam Jeongyeon,

"Manfaatnya minum itu apa? Kamu bilang sedikit tapi nyatanya sampai mabuk berat begitu tuh sedikit?" Ucap Jennie dengan begitu kesal
"Iya sedikit buat ku" Sahut Jeongyeon
"Masih aja ngejawab kalo dibilang bisa ga si nurut? Jangan apa-apa ngejawab mulu hobby banget nyari jawaban buat alasan" Omel Jennie,

"Baik baik maaf sekarang izinkan aku mau mandi bisa?" Ucap Jeongyeon begitu enggan mendengar ocehan Jennie yang menurutnya begitu cerewet
"Terserah kamu lah aku mau lanjut masak mandi yang bener harus mandi ga usah molor dikamar mandi paham" Tegas Jennie yang mengerti akal busuk sang kekasih,

"Paham sayang udah aku mau mandi silahkan lanjutkan masak mu ibu negara" Sahut Jeongyeon sembari mengusir Jennie keluar dari kamar mandi
"Emang ngeselin banget jadi orang heran" Keluh Jennie sembari jalan keluar kamar, Jeongyeon yang mendengar itupun hanya meledek nya dibalik pintu kamar mandi,

Dengan sigap Jennie menuruni anak tangga bersama dengan perasaan kesal nya yang begitu membara ia tidak tau harus bagaimana lagi menghadapi kekasihnya yang begitu menggilai alkohol dengan begitu bangga,

"Kenapa Jen kusut amat itu muka" Ucap Nayeon yang sedari tadi sudah berada di dapur bertempur dengan bahan-bahan masakan mereka
"You know lah kenapa, Heran banget aku sama mereka ga abis pikir gitu" Sahut Jennie sembari membantu menyiapkan makanan,

"Kalo udah candu emang susah Jen apalagi mereka dari dulu selalu nglakuin dibelakang kita walaupun kadang mereka ga pinter buat nyembunyiin nya" Jelas Nayeon yang begitu hafal dengan tingkah para sahabatnya
"Bener katamu Nay semua para laki-laki itu emang sama aja ga bisa diandelin minuman sama main wanita doang isi nya ga JMCT, ga Jisoo, ga Lisa kesetian tuh berasa ga ada harganya buat mereka" Kesal Jennie,

"Udah tau begitu kenapa masih mau nerima Jeongyeon?" Ucap Nayeon
"Udah tau begitu kenapa masih mau nerima Momo?" Sahut Jennie membalikan pertanyaan yang Nayeon lontarkan yang pada akhirnya mereka pun tertawa bersama Melupakan kekesalan nyaa untuk sementara waktu.

















Jangan hanya baca di awal saja coba baca sampai akhir siapa tau nyaman wkwkwk

Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang