Ninety Three

55 11 3
                                    

"Baik anak-anak cukup untuk pelajaran hari ini ibu harap kalian memahami nya dengan baik" Ucap sang dosen dengan begitu tegasnya
"Baik bu" Sahut para mahasiswa/i nya
"Buat Jeongyeon, Chaeyoung tolong nanti cek NaMo di lapangan ya" Tegas bu dosen sembari merapikan buku-bukunya,

"Ya bu siap dilaksanakan" Sahut Jeongyeon
"Baik belajar lah dengan benar kalian semua tidak usah banyak alasan untuk tidur dikelas" Ucap Bu dosen dengan penuh ancaman
"Ck bawel banget bu kalo ga boleh tidur dikelas ya udah jangan kasih kami tugas" Decak Chaeyoung yang masih begitu jelas terdengar ditelinga sang dosen,

"Apa yang kamu bilang Geril Son Chaeyoung  coba diulang" Ucap sang dosen dengan perasaan dongkol nya yang begitu jelas dari raut wajahnya
"Kalo ga dibolehin ketiduran dikelas ya ja..."
"Tidak ada bu emang suka ngaco dia anaknya jangan didengarkan" Sahut Jennie memotong ucapan yang ingin Chaeyoung lontarkan yang sudah jelas hanya akan membuat masalah dan keributan,

"Baik! ajarkan dia dengan benar didik dia biar tau sopan santun" Ucap bu dosen
"Akhlak saja seperti preman" Gumam bu dosen seraya pergi meninggalkan kelas Jennie hanya mengangguk pertanda paham dengan apa yang dosen ucapkan meskipun sama dongkol nya namun Jennie mampu menahannya agar tidak menambahkan sebuah Permasalahan,

"Ck noona ini apa-apaan si ga dosen lusa ga sekarang sama saja untung saja yang kemarin sudah aku bereskan tinggal tunggu kabar saja" Gumam Chaeyoung
"Apa? kamu bilang apa Chaeyoung? Apa yang kamu bereskan?" Ucap Sana dengan begitu kagetnya mendengar Perkataan Chaeyoung yang masih begitu terdengar ditelinganya,

"Hah? Salah denger kali orang aku cuma mau ngajak Hyung ngecek Momo Hyung dan Nayeon Noona" Sahut Chaeyoung dengan gelagap yang dibikin serelax mungkin
"Ga mungkin jelas-jelas aku mendengar perkataan mu dengan begitu sangat jelas ditelingaku" Protes Sana masih kekeh dengan apa yang ia dengar,

"Ck udah lah San mungkin bener kamu salah denger udah aku sama Chaeyoung mau keluar dulu, Gas Chae" Ucap Jeongyeon mendahului Chaeyoung keluar kelas yang disusul oleh Chaeyoung dengan perasaan yang begitu sangat lega
"Tapi perasaan aku bener dengar perkataan Chaeyoung" Gumam Sana sembari memikirkan apa yang ia dengar,

"Sudah sayang jangan dipikirin mungkin kamu kecapean jadi begitu efeknya" Ucap Tzuyu yang langsung menghampiri Sana dan memeluknya begitu erat sepertinya pelukan Tzuyu adalah tempat ternyaman yang saat ini Sana inginkan hingga membuat ia begitu mudahnya menjadi tenang tak lupa dengan belaian halus dari tangan Tzuyu pada rambut Sana,

"Ren" Panggil Jisoo Seraya memandang Irene yang sedang fokus mencatat pelajaran yang ia tinggalkan atau lebih tepatnya ketinggalan
"Irene" Dengan gigih Jisoo terus saja memanggil nama Irene begitu lembutnya, namun sedikit pun Irene tak bergeming dengan aktifitas nya yang terus saja ia lakukan dengan serius,

"Irene bisakah kamu mendengar ku" Ucap Jisoo begitu kesal yang langsung saja menghampiri nya dan merebut peralatan Irene dengan cepat
"Untuk sekarang aku sudah tuli dengan suaramu, balikin punyaku" Ketus Irene yang begitu enggan dengan kedatangan sosok Jisoo di hadapan nya
"Ga akan aku balikin sebelum kamu memberiku ruang untuk bicara" Ucap Jisoo begitu sendunya,

"Membicarakan soal apa lagi? Kita sudah selesai dimalam itu Kim Jisoo Regardless jadi tolong jangan ganggu kehidupan ku lagi" Sahut Irene begitu memohon agar Jisoo menjauhinya
"Aku lapar Rose temenin ke kantin yuk malas banget kalo sendirian" Ucap Dahyun memotong pembicaraan JiRen dengan raut wajah yang begitu sulit diartikan,

"Ayo Hyun kebetulan ada yang ngajak" Sahut Rose dengan begitu bahagianya
"Aku ikut" Ucap Mina yang memang sadari tadi perutnya tidak bisa di kompromi cacing-cacing didalamnya begitu berisik berdemo yang membuat Mina kehilangan fokus belajarnya,

"Aku juga ikut dong bolehkan?" Sahut Lisa yang langsung mendaftarkan diri dengan begitu lantang bukan tanpa sebab ia hanya ingin menenangkan diri dikantin
"Iya, siapa juga yang melarang ayo" Ucap Dahyun sembari berjalan mendahului ketiga sahabat nya,

"Ck segitu laparnya dia" Gumam Rose yang langsung menyusul langkah Dahyun dengan begitu cepat begitu juga Lisa, Mina namun Mina seperti biasanya berjalan dengan begitu santainya tanpa tergesa-gesa sedikitpun baginya mau secepat atau sesantai apapun tempat nya tidak akan berubah,

"Balikin Jiss" Ucap Irene yang masih berusaha merebut peralatannya yang ada ditangan Jisoo namun dengan sigap Jisoo selalu mengelaknya
"Ga, sebelum kamu memberikanku kesempatan lagi" Sahut Jisoo dengan begitu kekehnya meluluhkan hati Irene kembali,

Plakkk

"Jen" Kaget Irene dengan perlakuan yang Jennie berikan secara tiba-tiba begitupun dengan kedua sejoli yang sedang dimabuk cinta di belakang nya begitu tak menyangka jika Jennie menampar Jisoo dengan entengnya
"Meminta kesempatan? Lantas bagaimana hubungan yang sudah kau resmikan dengan Nayeon" Bentak Jennie yang begitu muak dengan sahabat oroknya menurutnya tingkah Jisoo begitu mempermainkan,

"Apa? Gimana maksudnya Jen? Resmi dengan Nayeon? Aku ga maksud" Ucap Irene dengan begitu tak percaya bahkan luka lusa saja masih begitu membekas
"Tidak usah dengarkan omong kosong dia" Sahut Jisoo memegang erat tangan Irene
"Kalo aku tidak boleh mendengarkannya sekarang jawab apa maksud dari ucapan Jennie?" Ucap Irene dengan begitu sendu,

"Ga, ga bukan begitu Jennie cuma ga seneng kalo kita baikan" Kekeh Jisoo meyakinkan Irene yang jelas dengan kebohongannya
"Tanyakan pada SaTzu yang juga menjadi saksi dari omong kosong ku" Ucap Jennie begitu sangat kecewa dengan tingkah Jisoo saat ini tak ada niatan untuk Jennie melarang hubungan Jisoo dengan siapapun,

Karena pada dasarnya Jennie juga menginginkan kebahagiaan Jisoo yang sudah ia anggap sebagai kakak kandungnya sendiri meskipun kenyataan nya berbeda rahim namun rasa cinta Jennie ke Jisoo benar-benar seperti rasa cinta adik ke abangnya tidak lebih,

Namun sekarang apa? Jisoo benar-benar membuat Jennie merasakan kecewaan yang jauh lebih dalam, tidak senang? Iya memang Jennie begitu tidak senang jika niat Jisoo adalah keegoisan dalam menginginkan kedua cinta didalam hatinya entah dengan Nayeon karena cinta atau tidaknya Jennie tidak paham,

Memang tidak salah memiliki dua cinta dalam hatinya karena Jennie pun tak jauh berbeda namun yang jadi pertanyaan mengapa Jisoo memulai hubungan baru yang jelas-jelas entah pihak Jisoo atau pun Nayeon sama-sama masih terdapat masa lalunya bukan terisi nama Jisoo ataupun Nayeon,

Itu yang menjadi bahan otak dari Jennie keduanya hanya mencari pelampiasan atau memang karena perasaan yang nyata didalam hati mereka? Keduanya benar-benar membingungkan kekacauan yang sekarang benar-benar tak masuk akal menurut Jennie,

Mengurus hubungan nya saja begitu memuakan begitu membuatnya strees dengan perselingkuhan Jeongyeon bersama anak baru itu yang secara diam-diam namun tidak ada kepastian dari hubungan yang Jennie jalankan,

Bisa dibilang semenjak Jeongyeon bersama Suji Jeongyeon benar-benar berubah drastis tak lagi ada prioritas untuk Jennie, Jennie benar-benar merasa sudah kalah dan terbuang untuk saat ini.












Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang