Ninety Six

47 9 0
                                    

"Ini pada kemana ya sepi banget" Ucap Lisa melihat-lihat ruangan kelas yang begitu kosong tak ada satupun manusia yang menetap di dalam nya
"Ya jelas melakukan aktivitas masing-masing kenapa harus diherankan" Sahut Mina dengan begitu santainya,

"Yang jadi masalah ini kenapa tempat kita pada berantakan apa abis ada gampa?" Ucap Rose yang begitu heran dengan keadaan yang porak poranda, Disaat mereka sedang bertanya-tanya ada apa yang sebenarnya seorang dokter pun melewati mereka semua dengan begitu gagahnya tak lupa dengan senyumannya yang begitu ramah,

"Itu bukannya dokter pribadinya Tzuyu?" Ucap Dahyun sembari melihat punggung dokter yang perlahan-lahan menghilang
"Iya bener ke arah UKK pula" Sahut Rose
"Jangan-jangan Jisoo berulah lagi" Ucap Irene yang begitu mengingat hal dimana Tzuyu mengatakan kejujuran dan muka Jisoo yang begitu naik pitam,

"Ayo kita cek ke UKK" Sahut Mina yang di anggukan oleh mereka semua, Dengan tergesa-gesa mereka pun meninggalkan area kelas menuju ruang UKK sembari bertanya-tanya apa yang sudah terjadi selama mereka tidak ada,

Terlihat Jisoo yang sedang mondar mandir didepan ruang UKK dengan perasaan yang begitu gelisah bukan tanpa sebab saat ini ia hanya mampu mengkhawatirkan nya namun tidak berani untuk melihat Sana perasaan bersalahnya begitu besar ditambah sampai harus mengharuskan Tzuyu memanggil dokter pribadinya,

"Jis" Ucap Irene yang melihat Jisoo begitu resah
"Ren" Sahut Jisoo yang langsung memeluk erat tubuh Irene, Untuk kali ini tak ada penolakan dari Irene ditambah Irene tau Jisoo begitu butuh penenang untuk saat ini,

"Apa yang terjadi Hyung? Kok sampai Tzuyu manggil dokter pribadinya?" Tanya Lisa yang tak paham dengan situasi sekarang
"Oppa gapapa? babak belur begitu berantem lagi kah?" Ucap Dahyun begitu khawatir,

Tak ada jawaban dari pihak Jisoo entah pertanyaan yang Lisa lontarkan ataupun kekhawatiran Dahyun Jisoo benar-benar bungkam untuk saat ini hanya kenyamanan yang Jisoo rasa didalam pelukan Irene,

Disaat bungkamnya mereka pintu ruangan terbuka menampakan sosok Jennie yang begitu kesal bercampur dengan rasa khawatir,

"Eonnie apa yang terjadi?" Ucap Rose menghampiri Jennie
"Haaahh Jisoo, bikin ulah lagi" Sahut Jennie
"Kenapa dengan oppa?" Tanya Dahyun yang juga begitu penasaran
"Jelasin sendiri Jis" Ucap Jennie yang langsung meninggalkan mereka semua,

Bukannya menjawab Jisoo lagi-lagi hanya bungkam mulutnya seperti terdapat lem yang begitu erat membuat kedua bibirnya menyatu begitu erat,

"Bodoamat lah" Kesal Dahyun yang langsung masuk kedalam ruangan disusul juga dengan Mina, Rose, Lisa namun Irene masih begitu setia dengan Jisoo yang berada di dalam pelukannya,

"Sana!, Kenapa dengan Sana kenapa bisa begini?" Ucap Mina begitu terkejut dengan keadaan Sana yang saat ini terbaring tanpa sadarkan diri
"Tzuyu, Sana kenapa? Bukannya kamu yang seharusnya menjaga dia kenapa bisa begini" Bentak Mina,

Tzuyu hanya pasrah dengan bentakan yang Mina berikan memang ini seharusnya jadi tanggung jawab Tzuyu sebagai kekasihnya menjaga dengan baik namun sekarang Tzuyu benar-benar merasa gagal,

"Maaf Noona iya aku gagal menjaga Sana Noona maaf" Ucap Tzuyu dengan deraian air matanya yang jelas bukan karena sakit pada tubuhnya namun Sakit pada hati nya melihat sang kekasih harus merasakan ini semua karena pertengkaran nya dengan Jisoo,

"Jawab Tzuyu apa yang sudah terjadi selama kami tidak ada?" Tanya Dahyun yang masih sama dengan perasaan keponya yang begitu tinggi, Dengan sendu Tzuyu pun menceritakan apa yang sudah terjadi dengan begitu detail bagaimana semua nya terjadi dari awal mulai nya keributan,

"Begini memang jika emosi yang ditinggikan selalu saja ada korban" Keluh Rose yang tak mengerti dengan keadaan saat ini
"Maaf aku hanya mengatakan kejujuran tapi apa? Hyung justru menghajar ku habis-habisan" Jelas Tzuyu menundukan kepalanya ia begitu merasa bersalah atas kekasihnya yang terbaring mungkin karena dirinya,

"Lalu bagaimana dok dengan keadaan Sana saat ini" Tanya Mina yang sekarang sedikit tenang meskipun dalam kekhawatiran yang masih begitu tinggi
"Saya tidak bisa memastikan disini saya juga kekurangan alat yang bisa memastikan nya dengan benar namun saya rasa ada kepatahan tulang rahang akibat pukulan yang begitu keras pada wajahnya" Jelas dokter Jos,

"Lantas kami harus bagaimana dok?" Ucap Tzuyu
"Bawa ke rumah sakit biar saya mudah menanganinya dengan baik" Sahut Jos
"Oke mari, kita harus secepatnya membawa kekasihku" Kekeh Tzuyu dengan begitu khawatir akan kondisi Sana yang takut makin menjadi parah begitulah pemikirannya saat ini,

"Lukamu?" Ucap Lisa tak tega dengan luka pada tubuh Tzuyu yang sama babak belur nya dengan Jisoo
"Tidak masalah saat ini yang terpenting bukan diriku tapi Sana Noona" Sahut Tzuyu yang langsung membawa Sana keluar sesuai yang dokter Jos sarankan,

Tak lupa Mina ikut bersamanya sedangkan sisanya Mina printahkan kembali ke kelas untuk mengikuti beberapa pelajaran selanjutnya tak ada ke protesan dari mereka semua yang begitu memahami keadaan, bersama juga dengan JiRen yang sepanjang jalan HyunRosLi menceritakan keadaan Sana,

Sekarang Jisoo begitu merasakan sesal yang begitu mendalam dengan hal yang begitu saja terjadi dengan secepat kilat menghukum dirinya dari rasa bersalah,

Bahkan mungkin saat ini atau seterusnya Sana tidak akan pernah memaafkan nya meskipun semua yang terjadi Benar-benar bukan tanpa sengaja,

Sana lah yang justru menghadang pukulan Jisoo dengan begitu lantangnya hanya demi merelai pertengkaran JisTzu Sana benar-benar mengorbankan dirinya sendiri terluka,

Padahal jika saja mereka memanggil Lisa atau Siapa pun pasti tidak akan berakhir seperti ini namun dalam keadaan panik mereka tidak mempunyai pikiran yang begitu jernihnya,

Sesampainya mereka didalam kelas mereka hanya melihat sosok Jennie yang begitu penuh tekanan terlihat jelas dari raut nya keadaan sekarang memang membuatnya lebih stres dari pada perselingkuhan Jeongyeon yang masih begitu enggan untuk sosok Jeongyeon mengatakan kejujuran nya,

"Eonnie, eonnie lapar ga mau aku temenin ke kantin? Atau aku beliin?" Ucap Rose yang berusaha menenangkan pikiran Jennie
"Ga Rose makasih lagi ga selera buat makan" Sahut Jennie dengan nafas yang ia buang secara kasar
"Jen, aku minta maaf" Ucap Jisoo yang merasa selalu membebani para Sahabat terutama Jennie,

"Buat apa? Semua udah terjadi kan bahkan maafmu saja tidak akan pernah merubah semua kehancuran ini Jis kamu terlalu mengendalikan egomu dan amarah mu sendiri bukan otak" Bentak Jennie yang memang benar-benar ingin meluapkan semua perasaan yang ada didalam dirinya,

"Eonnie tenang lah nanti eonnie yang sakit kalo terus-terusan memikirkan mereka semua begini" Ucap Dahyun yang langsung memeluk Jennie begitu juga Rose guna untuk memenangkan Jennie
"Kamu yang ga akan pernah mengerti perasaanku Jen" Sahut Jisoo masih kekeh dengan rasa kebenarannya sendiri,

"Terserah mu Jis terserah mu cape banget aku sumpah masalahku bukan cuma hanya denganmu udah diam ga usah ganggu!, aku pengin sendiri" Ucap Jennie yang langsung mendudukan pantatnya, Tanpa bantahan mereka pun pergi ke tempat masing-masing tak sedikitpun mengganggu sosok Jennie,

Yang memang benar-benar terlihat begitu tertekan walaupun Jennie tak mengatakan apapun soal perasaan nya namun semuanya begitu terlihat jelas dari raut wajah Jennie,

"Maaf Jen" Lirih Jisoo yang langsung pergi ketempatnya, Jennie tak bergumam sedikit pun ia benar-benar merasa kecewa yang lebih dalam lagi dari pada sebelumnya.











Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang