Forty Two

136 15 0
                                    

Malam itu bagaikan malam yang terhoror untuk mereka, mereka tak habis pikir dengan diri mereka mengapa mereka begitu tak memakai otak untuk mempercayai orang yang begitu baik menolong satu pengecut?,

Malam itu pun Jennie dan Nayeon terlihat tidur sendiri tanpa adanya kekasih mereka, Jeongyeon yang memilih tidur dikamar lain karena kecemburuan nya pada perlakuan Jennie terhadap Jisoo,

Begitupun dengan Momo yang lebih memilih menenangkan dirinya dengan kesendirian yang menemaninya,

Pagi ini mereka berkumpul bersama Seperti biasa melakukan ritual sarapan pagi yang telah Nayeon dan Jennie sajikan begitu dengan Momo yang saat ini berada bersama dengan orang yang tak mempercayainya?,

"Mo" Ucap Sana membuka pembicaraan di pagi hari ini pasalnya selama makan tak ada satu katapun yang mereka keluarkan entah karena canggung atau suasana nya yang begitu menegangkan menurut mereka,

"Hmm" Sahut Momo sembari meminum segelas air
"Sudah berapa lama kita tidak mengunjungi mereka?" Tanya sana dengan raut yang bahagia
"Mereka? Siapa?" Ucap Momo sembari memberi exspresi seperti mengingat-ingat sesuatu
"Lupa? Dengan mereka?" Sahut Mina mengertiakan apa yang otak Sana tuju,

Yang lain? Hanya mendengarkan tanpa ikut membuka pembicaraan meskipun sejujurnya mereka ingin bertanya apa yang sedang MiSaMo bicarakan,

"Hmm iya iya aku mengingat nya, Entah berapa lama? Sudah hampir satu tahun kah?" Tanya Momo
"Mungkin, kita terlalu sibuk dengan dunia kita masing-masing" Sahut Sana sembari memakan buah apel
"Bagaimana jika hari ini kita mengunjunginya?" Saran Mina dengan begitu antusias,

"Boleh tuh Min" Ucap Sana yang tak kalah antusianya
"Ettt tunggu sepulang dari sana tidak ada acara belanja seperti dulu!" Tegas Momo dengan begitu malasnya jika mengingat setelah mereka kembali berkunjung ending nya akan selalu sama mengantarkan Sana Dan Mina berbelanja,

Itu adalah hal yang paling membosankan menurut Momo bukan tanpa alasan kalian pasti tau bukan jika wanita sudah berhubungan dengan acara menbuang-buang duit pasti akan sangat lama,

"Hahaha oke oke kita lihat nanti" Ucap Mina diiringi tawa yang begitu menenangkan hati
"Mau berangkat jam berapa?" Tanya Sana
"Sekarang saja males kalau siang" Sahut Momo berlalu meninggalkan orang-orang yang masih stay dimeja makan,

MiSa hanya mengangguk mengerti mereka tak ingin memprotesnya sedikit pun, Jika memprotes ending nya akan menjadi batal hanya karena waktu yang ingin mereka undur,

Setelah Momo menaiki anak tangga dan tak terlihat lagi oleh pasang mata para manusia yang berada dibawah dengan rasa penasaran mereka menatap MiSa satu persatu,

"Mau kemana kalian SanMin?" Tanya Jeongyeon mewakili rasa penasaran para sahabatnya yang lain
"Suatu tempat hehehe" Jawab Sana sembari tertawa,

"Sialan ditanya beneran juga" Kesal Jeongyeon yang tak mendapatkan jawaban dengan begitu pasti
"Suatu tempatnya itu dimana?" Sahut Jennie yang memberanikan diri membuka bicara,

"Bukan dimana-mana eonnie hanya ingin mengunjungi seseorang" Jawab Mina dengan senyuman manis khas nya yang membuat siapapun akan merasa tenang
"Baiklah jika tak ada yang ingin memberi tau, berhati-hati lah dijalan" Ucap Jennie pasrah dengan keras kepalanya mereka,

"Iya eonnie terimakasih" Sahut Mina, Sana masih tetap menikmati buah apple nya dengan begitu santai menikmati setiap gigitan demi gigitan, Dan Tak butuh waktu lama Momo pun terlihat sedang menuruni tangga langkah demi langkah kembali dengan membawa Hoodie ditangan nya,

"Ayo San Min" Ucap Momo
"Aishh sebentar-bentar kita belum siap-siap" Keluh Sana yang disetujui oleh Mina
"Baiklah cepat aku tunggu, Dari tadi ngapain si bukannya siap-siap" Sahut Momo dengan sedikit kekesalannya,

"Sebentar-bentar tunggulah disini" Ucap Mina mereka berlari menuju kamar masing-masing Momo hanya pasrah dengan kelakuan mereka dan menunggu mereka diruang makan bersama sahabatnya? Suasana diruang makan kembali hening tanpa suara apapun mereka sibuk dengan kehidupan dan pemikiran masing-masing,

"Suasana begini sungguh tidak mengenakan hati si" Ucap Dahyun yang sedang begitu asik dengan ponselnya
"Maksudnya?" Tanya Tzuyu yang begitu tak mengerti jalan pikiran Kim Natali Dahyun padahal sendiri sedang fokus pada ponselnya
"Tidak ada yang ingin bermaafan? Mau sampai kapan kalian begini? Kita makan seperti didalam rumah berhantu begitu horor dan dingin tak ada cahaya kehangatan sedikit pun" Tegas Dahyun menatap para sahabatnya satu-persatu,

Setelah paham apa yang Dahyun bicarakan mereka kembali bungkam seperti kehabisan kata-kata didalam mulut mereka,

"Berapa lama kita bersahabat? Bukan cuma sehari dua hari kan? Bahkan kita sudah seperti keluarga bukan begitu? dewasalah tak ada salahnya dalam meminta maaf" Ucap Rose entah setan dari mana yang membuat Rose begitu mampu berpikiran dewasa sepeti ini,

"Maaf jika kata-kata ku menyakiti hatimu Chaeyoung aku tidak bermaksud aku hanya tidak ingin persahabatan kita semakin terpecah belah" Ucap Lisa dengan tulus
"Iya udah aku maafkan Begitupun aku maaf aku selalu bertindak sesuka hatiku dan Jisoo hyung maaf sudah memukulmu aku terbawa oleh amarahku sendiri" Sahut Chaeyoung begitu merasa bersalah atas tindakan yang ia lakukan,

Manusia memang begitu mudah terpancing oleh sisi gelapnya sendiri apa lagi disaat orang yang ia sayang sedang merasakan luka, Itu akan menjadi pemikiran dendam yang bisa sangat membahayakan.











Jangan hanya baca di awal saja coba baca sampai akhir siapa tau nyaman wkwkwk

Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang