Ninety Eight

59 9 1
                                    

Malam kembali menyambut dengan sinar rembulan yang begitu terang memancarkan cahaya putih yang begitu indah dihiasi dengan kerlipan para bintang yang begitu menawan,

"Astaga" Teriaknya setelah ia dengan sadar membuka mata dan melihat sekitar yang begitu gelap menurutnya meskipun remang-remang cahaya rembulan memasuki ruangan
"Ck berisik Nay ga usah teriak-teriak" Decak nya begitu terusik dengan teriakan yang begitu keras menggema,

"Momooo bangun" Teriak Nayeon lagi sembari mengguncangkan badan Momo karena ketakutannya dengan sekitar
"Apa si Nay ya Tuhan cerewet banget ini wanita satu ganggu tau ga" Ucap Momo yang langsung membuka matanya,

"Lihat, gelap" Sahut Nayeon sembari memanyunkan bibirnya seperti anak kecil yang meminta permen pada eomma nya begitu sanggat menggemaskan dimata Momo namun Momo harus menjaga imagenya dengan baik dihadapan Nayeon
"Lebay orang masih ada cahaya bulan" Ketus Momo yang begitu enggan mengurus kebawelan Nayeon saat ini,

"Takut" Gumannya yang malah semakin mendekatkan diri pada tubuh Momo
"Haaah dasar wanita ini" Sahut Momo yang langsung berdiri menyalakan lampu ruangan tak lupa diikuti oleh Nayeon yang tak mau lepas dari tubuhnya
"Udah kan rewel banget" Keluh Momo menatap Nayeon dengan begitu jelasnya,

Nayeon hanya cengar cengir bagai kuda dengan polosnya sembari melepaskan cengkraman dirinya pada tubuh Momo,

"Ck udah ayuk pulang bisa-bisanya ga ada yang nyariin apa ini" Decak Momo meraih tas juga handphone nya yang ternyata mati kehabisan batrai
"Ga tau handphone ku aja diam ga ada bunyi apa-apa" Sahut Nayeon yang langsung mengecek handphone nya,

"Astaga" Ucap Nayeon sembari menepuk jidatnya sendiri
"Kenapa lagi?" Sahut Momo dengan begitu herannya
"Aku lupa ternyata aku mode silent hehehe bentar aku ubah modenya dulu" Ucap Nayeon dengan tanpa rasa bersalahnya,

Membuat jengkel diri Momo yang langsung mencubit pipi Nayeon dengan begitu gemas, Menurut saat ini Nayeon begitu benar-benar sangat menggemaskan jika saja masih menjadi miliknya ingin sekali ia mencumbuinya begitulah pemikiran mesumnya,

"Aw aw aw sakittt" Keluh Nayeon sembari mengelus pipinya sendiri tak lupa mempoutkan bibirnya
"Menyebalkan" Decak nya melihat tingkah Nayeon yang kelewat pintar, Nayeon kembali fokus melihat-lihat handphone nya
"Ada yang kabarin?" Ucap Momo melihat Nayeon yang begitu fokusnya,

"Ada Ji..." Ucapan Nayeon pun terpotong dikala dirinya sadar sedang bersama siapa saat ini yang langsung saja menatap Momo dengan rasa gusarnya dan mengabaikan pesan-pesan dari Jisoo
"Ohhh, ya udah ayo balik kasihan kekasihmu menunggu" Sahut Momo dengan begitu dinginnya hatinya benar-benar panas yang langsung saja membuka pintu,

Namun pintu nya benar-benar tak mampu ia buka yang sudah dipastikan mereka terkunci atau lebih tepatnya dikunci dari luar oleh Jeongyeon,

Momo mencari-cari kunci cadangan lainnya di dalam tas dia namun nihil kuncinya pun tak ada yang sudah dipastikan itu ulah mereka,

"Fuckk" Kesal Momo yang langsung menghajar pintu yang tak bersalah itu
"Kenapa?" Ucap Nayeon melihat Momo yang begitu kesal, Nayeon paham kekesalan Momo itu bukan karena pintu yang tak bisa Momo buka melainkan karena ucapan yang ingin terlontar pada mulutnya begitu sangat dipahami oleh otak Momo,

"Pintunya ga bisa dibuka dikunciin dari luar sama Jeongyeon pasti, tadi siang mereka pada kesini, kunci cadangan yang ku pegang juga ga ada" Jelas Momo dengan begitu detail agar tak menjadi pertanyaan panjang dari Nayeon,

Momo kembali duduk di teras dengan perasaan yang begitu tak mengenakan dihatinya, mengapa ia harus di sadarkan dengan mulut Nayeon yang hendak mengucapkan nama Jisoo dengan begitu lantang,

"Terus bagaimana?" Ucap Nayeon yang langsung ikut duduk di samping Momo menatapnya dengan begitu lekat
"Ya bagaimana lagi? Mau telpon Jeongyeon atau menunggu pagi?" Sahut Momo menatap Nayeon yang begitu gelisah
"Ga tau" Ucap Nayeon dengan begitu bimbang
Bagaimana tidak, jika ia telpon Jeongyeon otomatis mereka akan kembali berdiam-diaman tanpa adanya sebuah percakapan,

Namun jika menunggu pagi ia akan merasakan sakit di sekujur tubuhnya ditambah udara disini begitu terasa menusuk kedalam tulang Nayeon,

"Sini handphone mu" Ucap Momo meminta handphone Nayeon yang sudah jelas ia akan menghubungi Jeongyeon
"Buat apa?, ga enak aja privasi ya" Keluh Nayeon dengan berbagai alasan sampai mereka pun memperebutkan handphone Nayeon yang begitu enggan Nayeon berikan,

Hingga tanpa mereka sadar mata mereka bertemu kembali dengan begitu lekatnya, Bersamaan dengan posisi yang sangat tidak mengenakan untuk kondisi saat ini dimana Momo menindih tubuh Nayeon sedangkan Nayeon dibawahnya,

"Khemm anu sorry" Ucap Momo awkward yang langsung memalingkan pandangannya dari mata Nayeon yang menurutnya begitu indah malam ini sampai-sampai degup jantung nya berdenyut begitu tak beraturan,

Entah setan apa yang membuat Nayeon justru memberanikan diri untuk melingkarkan tangannya pada leher Momo membuat Momo terkejut atas apa yang Nayeon lakukan secara mendadak menurut nya,

"I miss you somuch" Ucap Nayeon begitu sendu menatap sosok Momo yang berada diatasnya, Dengan hati yang begitu berantakan Momo tak mengerti harus menjawab apa meskipun dalam hatinya yang begitu dalam ia pun sama begitu sangat merindukan sosok Nayeon didalam kehidupan nya,

Namun logika dia begitu sadar saat ini Nayeon bukanlah lagi miliknya ia benar-benar bukan miliknya lagi yang membuat hatinya berubah begitu nyeri mengingat hal itu tentang hubungan Nayeon dan Jisoo,

"Nay, lepas kau sudah bersamanya" Sahut Momo menatap mata Nayeon dengan begitu sesak didalam hatinya
"Tapi aku tak mencintai nya Mo" Ucap Nayeon dengan kejujuran yang ada
"Lantas mengapa kau menerimanya? Hanya ingin melihat ku hancur lebih dalam lagi begitukah tujuanmu?" Sahut Momo begitu tak mengerti jalan pikiran Nayeon,

"Maaf" Ucap Nayeon dengan rasa bersalahnya yang selama ini ia pendam ia sendiri juga tak mengerti mengapa waktu itu dia harus menerima Jisoo dengan begitu mudahnya
"Iya kamu berhasil Nay sangat berhasil, kenapa kamu setega ini hmm? Padahal hubungan kita belum berakhir" Keluh Momo dengan perasaan ambyar nya yang begitu dalam,

"Malam itu aku benar-benar kehilangan akal aku terbakar api cemburu akan bualan Joy aku begitu buta karena amarahku sendiri, Kenapa aku menerimanya aku hanya ingin kamu menahannya namun apa? Kamu hanya diam dalam rasa kecewa? Aku pun sama sakitnya melihat kamu yang sekarang! hobby bermain dengan perempuan lain dan mempermainkan perempuan aku sakit Mo melihat perubahan mu sekarang" Jelas Nayeon menitikan air matanya yang begitu tak mampu lagi ia bendung,

"Jika kamu lebih percaya denganku semuanya takkan begini Nay, semua berawal dari kecurigaan, emosi dan rasa ketidak percayaan mu padaku" Ucap Momo menatap Nayeon dengan rasa tak tega didalam hatinya
"Aku minta maaf Mo maaf" Sahut Nayeon dalam tangisnya,

Yang jelas semua ucapan Nayeon tak memberikan kejelasan tentang kelakuan Momo yang ia lihat didalam club dan juga didapur bersama Jennie yang Nayeon sendiri benar-benar belum mengetahui hubungan mereka berdua dimasalalu,

Bukan hanya Nayeon bahkan semua Sahabatnya pun sampai detik ini benar-benar belum mengetahui nya MoJen begitu merahasiakan nya kecuali keluarga,

Kedua keluarga itu justru sudah begitu mengetahui dari pertama hubungan MoJen berjalan sampai saat ini keluarga Jennie masih saja menganggap anaknya masih menjalin hubungan dengan Momo,

Termasuk Lisa sendiri, ia mengetahui nya bahkan masalah hubungan diantara mereka mengapa mereka memilih berpisah secara baik-baik pun Lisa mengetahui nya dengan jelas dan detail,

Hanya Jennie yang pernah Momo kenalkan kepada kedua orang tuanya sebagai pasangan nya namun sekarang Nayeon belum diperkenalkan nya sebagai pasangan dia sampai sudah menjadi mantan,

Padahal niat awal dia memang ingin memperkenalkan nya jika kedua orang tuanya kembali Momo begitu serius menjalankan hubungan nya dengan Nayeon tapi Nayeon menghancurkan semua itu yang membuat Momo kembali menjadi diri dia yang dulu.











Tap bintang ⭐ dipojokan jika suka #Vote
Kritik dan saran📝 jika perlu #Comment
See you BAS yang terhormat🙏

Cerita Kita || Twice X blackpink (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang